Dunia Nyata Badai NTB ‘Tak Seindah Alam Maya’, Sambutan Kian Sepi dan Sound Sistem CK Band “Belum Dibayar”
![]() |
Aksi Bakar Band Mobil Oleh Badai NTB dan Teman-Temanya di Depan Mapolres Bima, Kamis (27/2/2025). Nampak di Belakangnya Sound Sistem Milik CK Band Yang Digunakanya |
Visione Berita Kabupaten Bima-Uswatun Hasanah alias Badai NTB, hingga kini belum pernah berhenti berjuang memberantas Narkoba jenis sabu di Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu melalui beranda Media Sosial (Medsos). Sekitar ratusan orang yang dituduh secara serius terlibat dalam kasus sabu oleh Badai NTB dari kloter I hingga kloter 13. Dan tuduhan serius tersebut sudah disebar luaskan oleh Badai NTB dan kroninya di beranda maya (Medsos).
Namun dalam kaitan itu, Badai NTB tak menyeratakan alat bukti maupun Barang Bukti (BB) atas keterlibatan ratusan orang yang ditudingnya secara serius tersebut. Tak pelak, Badai NTB dilaporkan secara resmi kepada pihak Polda NTB, Polres Bima, Polres Dompu dan Polres Bima Kota. Hingga berita ini ditulis, tercatat lebih dari 20 laporan para pelapor dengan delig dugaan pencemaran anam baik oleh Badai NTB.
Dan puluhan laporan tersebut hingga kini tengah ditangani secara serius oleh pihak Kepolisian. Dari sekian banyak laporan tersebut, dikabarkan ada beberapa penanganan laporan yang mengalami kemajuan sangat signifikan dan Badai NTB berpotensi besar akan dijadikan sebagai tersangka.
Masih soal sosok perempuan “doyan merokok” tersebut (Badai NTB), beberapa hari jelang dimulainya Ibadah Puasa Ramadhan 1446 H (2025) rekaman videonya beredar luas di beranda maya. Dalam rekaman video tersebut, Badai NTB akan mengkonsolidasi massa besar-besaran guna memerangi Narkotika jenis sabu di Bima dan dikabarkan bahwa massa tersebut akan digandengnya dalam aksi demonstrasi di Mapolres Bima dan di Mapolres Bima Kota tertanggal 27 Februari 2025.
“Rencana besar” Badai NTB itu pun diapresiasi oleh para Netizen melalui kolom komentar pada postingan Akun Facebook (FB) Badai NTB. Janji Badai NTB untuk menggelar aksi demonstrasi di Mapolres Bima dan Mapolres Bima Kota tersebut pun diwujudkanya pada tanggal 27 Februari 2025.
Liputan langsung sejumlah Awak Media melaporkan, jumlah massa aksi yang bergabung dengan Badai NTB baik di Mapolres Bima maupun di Mapolres Bima Kota tersebut hanya sekitar 20 orang saja. Suasana “sangat sepi” itu dinilai sebagai cerminan bahwa Badai NTB “lumayan tenar” di dunia maya. Namun ditegaskan berbanding terbalik dengan sambutan di dunia nyata.
“Inilah fakta sesungguhnya soal sambutan masyarakat terhadap Badai NTB di dunia nyata, sangat sepi dan tak seindah dengan yang terjadi di dunia maya. Fakta sambutan itu terjadi di saat Badai NTB menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolres Bima dan di depan Mapolres Bima Kota tersebut. Dari kondisi itu, saya menilai bahwa Badai NTB hanya lumayan tenar di beranda maya. Namun hal itu justeru berbanding terbaik dengan yang terjadi di dunia nyata,” ungkap salah seorang warga Bima, Syamsudin usai mengikuti kegiatan aksi demonstrasi Badai NTB di dua Mapolres tersebut, kamis (27/2/2025).
Syamsudin mengungkap, aksi demonstrasi Badai NTB dengan jumlah massa yang “sangat sedikit” di depan Mapolres Bima tersebut sempat kisruh dengan Aparat Kepolisian setempat. Dugaan ketegangan itu katanya, bermula dari adanya aksi bakar ban mobil di depan Mapolres Bima. Tak hanya itu, pada moment yang sama diduga Badai NTB sempat cek-cok aparat Kepolisian setempat.
“Kendati suasana tersebut terlihat tegang, namun tidak sampai pada terjadinya bentrok fisik antara massa aksi dengan pihak Kepolisian setempat. usai menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolres Bima tersebut, Badai NTB dengan massa aksi berjumlah “sangat sedikit” tersebut langsung bergegas menuju Polres Bima Kota. Dan pada moment yang sama, saya dan teman-teman juga ikut menyaksikanya,” tandasnya.
Aksi demonstrasi Badai NTB di depan Mapolres Bima Kota tersebut, diakuinya sangat sepi dari warga Kota Bima. Aksi mengusung tema pemberantasan Narkotika jenis sabu oleh Badai NTB di depan Mapolres Bima Kota tersebut, diakuinya tak berlangsung lama alais hanya beberapa menit saja.
“Tak ada ketegangan yang terjadi selama Badai NTB dan teman-temanya menggelar aksi demontrasi di depan Mapolres Bima Kota itu. Usai berorasi secara bergantian di sana, Badai NTB dengan teman-temanya itu langsung pulang,” pungkasnya.
Terlepas dari itu, muncul sebuah fenomena menarik usai Badai NTB menggelar aksi demontrasi di dua Mapolres tersebut. Yakni salah satu pemilik sound sistem (CK Band) Kota Bima yang digunakan oleh badai NTB saat menggelar aksi demonstrasi tersebut yakni Kamaludin “berteriak” di beranda maya. Yakni menagih uang sewa sound sistem tersebut sebesar Rp1 juta lebih.
Dalam kaitan itu, terpantau di beranda Medsos bahwa Kamaludin masih menagihnya sewa sound sistem tersebut. Dan “masalah unik” yang satu ini pun hingga kini terpantau viral di beranda maya. Sejumlah Netizen yang antara lain pemilik Akun FB atas nama Sang Bima, Amirudin dan lainya terpantau ramai-ramau memposting soal uang sewa untuk sound sistem yang hingga kini belum dituntaskan itu. (JOEL/RUDY/AL/DK/RIS)
Tulis Komentar Anda