Penanganan Bencana di Wera dan Ambalawi-Bima, Murni Dari DSP BNPB RI
Sentuhan Kemanusiaan masih Mengalir Deras
Great Moment Jenderal TNI AD, Lukmansyah (3 dari Kiri) Saat Kungker di Lokasi Bencana Wera-Ambalawi damn Menyerahkan Bantuan Kemanusiaan
Visioner Berita
Kabupaten Bima-Bencana
alam dan bencana kemanusiaan yang terjadi di Kecamatan Wera dan
Ambalawi-Kabupaten Bima telah melahirkan banyak dampak serius. Yakni mulai dari
kerusakan infrastrktur jalan, jembatan dan lainya hingga 8 orang warga terseret
(4 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan 4 orang lainya masih terus
dilakukan pencarian) oleh Tim Gabungan yang melibatkan Basarnas,TNI, Polri,
BPBD dan relawan kebencanaan.
Atas duka dan air mata berkepanjangan sekaligus peristiwa yang dinilai terdahsyat perdana di Kabupaten Bima ini, sentuhan kemanusiaan terus mengalir deras sejak awal hingga saat ini. Antara lain bantuan dari Pemkab Bima, Pemkot Bima, Pemprov NTB, BNPB RI, DPRD Kabupaten Bima, Partai Politik, Asosiasi Kades Kabupaten Bima, relawan dari Kabupaten Dompu, dunia pendidikan dari sejumlah Kampus Swasta hingga pelajar dari berbagai dunia pendidikan, para musisi, Komunitas pencinta alam, para Pengusaha dan lainya.
Catatan terkini yang dihimpun oleh Media Online www.visionerbima.com melaporkan, bantuan kemanusiaan tersebut kini lebih difokuskan ke Kecamatan Ambalawi. Upaya ini dilakukan setelah membentuk satu kesepakata setelah para pihak menuntaskan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak bencana di Kecamatan Wera.
Kesepakatan tersebut diperoleh melalui keputusan Rapat Koordinasi (Rakor) antara dua Pemerintah Kecamatan tersebut, TNI, Polri, BPBD Kabupaten Bima, BPBD Provinsi NTB dan warga terdampak bencana. Dan atas kesepakatan ini, para pemberi bantuan tak lagi melintasi jalan raya dari Sape-Ambalawi dengan jarak tempuh yang jauh hingga memakan waktu dalam perjalanan sekitar 3 jam lebih. Tetapi kini akses pemberian bantuan darim Kota Bima ke Ambalawi hanya memakan waktu sekitar 1 jam lamanya. Oleh karenanya, efisiensi dan aktivitas soal waktu penyerahan bantuan sangat dirasakan oleh berbagai pihak.
Sementara pertanyaan publik terkait penanganan kerusakan berbagai infrastuktur pasca bencana tersebut pun akhirnya terjawab. Jawaban akurat ini pun dinilai sebagai bantahan tegas dan aktual atas pengklaiman salah seorang oknum Politisi di NTB menggunakan anggaran tertentu untuk pembangunan inrastruktur tertentu pula. Yakni pembangunan salah satu jembatan menggunakan anggaran tertentu dan hal itu pun sudah tersebar luas di ruang publik serta memicu lahirnya kontroversi.
Catatan investigasi Media Online www.visionerbima.com mengungkap, penanganan berbagai infrastruktur yang antara lain sejumlah jembatan rusak parah akibat bencana di dua Kecamatan itu, ditegaskan akan dilaksanakan dalam waktu segera dan menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) dari BNPB RI tahun 2025 alias bukan anggaran yang bersumber dari aspirasi oknum Politisi dimaksud. Dan anggaran DSP dari BNPB RI tersebut, juga terkait dengan belasan rumah warga terdampak bencana di sana hingga ke soal pembangunan infrastruktur jalan yang rusak parah akibat bencana (masing-masing menerima bantuan senilai RP60 juta dan soal lahan relokasi disepakati jadi tanggungjawab penerima manfaat).
Sedangkan pelaksana teknis terkait penanganan berbagai infrastruktur yang rusak parah itu, ditegaskan BNPB RI telah mengamanatkanya kepada pihak BPBD Provinsi NTB yang dikanhodai oleh Kepala Pelaksana (Kalak) yakni Ir. Ahmadin. Namun lintas koordinasinya terkait penanganan pasca bencana dimaksud juga mutlak dilaksanakan dengan BPBD Kabupaten Bima yang dikendalikan oleh Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, M.IP melalui Kalak, Drs. Isra.
Dugaan debat kusir terkait dugaan pencaplokan oleh oknum Politisi dimaksud, pun membuat sejumlah Awak Media termasuk Media Online www.visionerbima.com terpanggil untuk menelusuri kebenaranya. Sejumlah sumber penting dan bertanggungjawab pun menguak kebenaranya dan memastikan bahwa kerja investigatifnya bahwa seluruh sumber anggaran bagi penanganan infrastruktur pasca bencana dari Wera dan Ambalawi itu murni dari BNPB RI melalui DSP tahun 2025.
Data dan informasi akurat ini diperolehnya dari Deputi III BNPB RI, Jenderal Lukmansyah yang belum lama ini berkunjung serta memberikan bantuan kemanusiaan di Kecamatan Wera dan Ambalawi. Dan dijanjikan pula bahwa penanganan sejumlah jembatan serta jalan raya yang rusak di dua Kecamatan tersebut bersifat sangat perioritas.
Bupati Bima melalui kalak BPBD setempat, Drs. Isra menegaskan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya dinamika soal itu. Tetapi, pihaknya bersama BNPB RI dan BPBD Provinsi NTB lebih fokus kepada penanganan pasca bencana yang mendesak untuk dilakukan segera karena bersifat perioriritas.
“Fokus kita semua adalah memastikan penanganan pasca bencana dipercepat. Dan itu adalah kesepakatan kita semua. Dalam kaitan itu, BPBD Kabupaten Bima dan BPBD Provinsi NTB sudah berkoordinasi dengan BPNPB RI. Oleh karenanya, penanganan berbagai infrastruktur dan jalan yang rusak parah itu ditangani menggunakan DSP dari BNPB RI. Sedangkan pelaksanakan teknisnya adalah BPBD NTB. Soal dinamika yang terjadi di Mesdsos seperti yang Wartawan ceritakan, tentu saja kami tidak tahu,” tegas Isra, Minggu malam (9/2/2025).
Khusus jembatan yang mengalami kerusakan parah akibat bencana di dua Kecamatan tersebut ungkap Isra, yakni Jembatan Tololai Kecamatan Ambalawi, jembatan Mawu Kecamatan Ambalawi, Jembatan Nanga Wera dan jalan raya serta jembatan di depan Kantor Camat Wera. Isra kembali mengulas, penanganan infrastruktur jalan dan jembatan dimaksud menggunakan DSP dari BNPB RI.
“Semuanya dihandle oleh BNPB RI dan dilaksanakans ecara teknis oleh BPBD Provinsi NTB. Dan dalam kaitan itu, intensitas koordinasinya dengan kami di BPBD Kabupaten Bima tetap dilaksanakan hingga penuntasan skala perioritas terkait penanganan pasca bencana dimaksud,” papar Isra.
Isra menyatakan, BNPB RI terpanggil atas nama kemanusiaan dan Negara pasca bencana tersebut juga terkait dengan sentuhan anggaran bagi relokasi 15 unit rumah milik warga terdampak bencana. Sumber anggaran tersebut, dutegaskanya dari DSP BNPB RI.
“Anggaran tersebut akan dicairkan dalam waktu tak terlalu lama oleh BNPB RI. Saat ini masih dalam penuntasan administrasinya. Sedangkan lahan untuk relokasi rumah warga terdampak bencana tersebut, itu ditanggunggung sendiri oleh penerima manfaat. Kesepakatan itu berlangsung di Kantor Camat Wera belum lama ini yang juga melibatkan TNI, Polri, Kades, Camat Wera dan Ambalawi serta 15 orang pemilik rukah terdampak bencana itu pula. Dan diforum rapat tersebut, mereka telah menyepakatinya,” terang Isra.
Rencana penanganan infrastruktur sejumlah jembatan dimaksud, diakuinya akan dilaksanakan dalam waktu secepatnya. Kemungkinan hari ini (10/2/2025). Tetapi pihaknya meminta agar yang diutamakan adalah perbaikan jembatan antara Tololai dengan nanga Wera. Sebab, kerusakan jembatan tersebut sangat parah sehingga menghambat akses masyarakat serta angkutan umum.
“Kendati demikian, semuanya masuk dalam penanganan skala perioritas. Dalam kaitanh itu pula, kami sudah berkoordinasi dengan pihak BNPB RI dan BPBD Provinsi NTB. Hal itu dilakukan sejak minggu lalu,” tandas Isra.
Sedangkan upaya pencarian terhadap korban terseret yang sampai saat ini belum ditemukan, Isra bahwa sesungguhnya hal itu sudah berakhir. Namun Pemerintah Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi sudah melakukan koordinasi dengan pihak Basarnas RI agar memberikan kebijakan penambahan waktu untuk upaya pencarian selama 10 hari ke depan.
“Permintaan itu sudah diamini oleh pihak Basarnas RI, Alhamdulillah. Namun ketika selama perpanjangan waktu itu diberikan tidak membuahkan hasil alias tidak juga bisa menemukan korban, pihak keluarganya sudah mengikhlaskanya. Dalam kaitan itu, kami mohon doanya agar 4 korban terseret banjir bandang tersebut bisa ditemukan oleh Tim Gabungan,” harapnya.
Isra menambahkan, sentuhan kemanusiaan dari berbagai pihak di NTB untuk korban bencana di Wera dan Ambalawi masih terus berguilir sampai saat ini. Oleh sebab itu pihaknya menyampaikan apresiasi, terimakasih, bangga dan penghormatan yang setinggi-tingginya.
“Terkait bantuan kemanusiaan tersebut, Posko utamanya yang dibangun dengan tenda dari Dinas Sosial (Disos) kini difokuskan di Amabalawi. Jadi sekarang pihak pemberi bantuan tak lagi menggunakan jalan dari Sape ke Wera. Tetapi melewati jalan dari Kota Bima ke Kecamatan Ambalawi. Dalam kaitan itu, waktu yang ditempuh sangat singkat. Sekali lagi, kami sampaikan apresiasi dan terimakasih kepada semua pihak yang telah hadir memberikan bantuan kepada korban bencana di Wera dan Ambalawi. Ucapan yang sama juga kami sampaikan kepada rekan-rekan Wartawan yang sejak awal hingga kini masih sangat intens memberitakanya,” pungkas Isra. (JOEL/RUDY/AL/DK/RIS)
Tulis Komentar Anda