Mahdalena Respon Cepat Bencana Banjir Bandang di Bima Hingga Desak Pemerintah Segera Ambil Langkah Cepat
Anggota Komisi VIII DPR RI Dapil NTB, Hj. Mahdalena. |
Selain itu, Gedung sekolah SATAP SMP-SMA Muhammadiyah Rite dan gedung GSG Tolowata mengalami longsor.
Kaitan dengan bencana alam ini, Anggota Komisi VIII DPR RI Dapil NTB, Hj. Mahdalena merespon cepat. Tak hanya itu, politisi PKB ini pun mendesak pemerintah daerah hingga pemerintah pusat untuk segera mengambil langkah cepat terkait penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah setempat.
Terutama, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
"Sementara ini sedang menunggu pemerintah daerah Kabupaten Bima menyampaikan status bencana dimaksud. Untuk kerugian yang fatal, Mahdalena akan kordinasi lebih lanjut dengan pemerintah pusat," kata Wahyudinsyah, S.H M.H, tenaga ahli Mahdalena dikonfirmasi media online www.visionerbima.com, Senin (3/2/2025).
Sebagai legislator yang bermitra dengan BNPB kata Wahyudinsyah, Mahdalena akan memberikan bantuan tanggap darurat awal terhadap warga korban. Politisi PKB itu akan memberikan bantuan secara pribadi untuk warga terdampak banjir dan tanah longsor.
“Kami sudah menyampaikan ke koordinator kecamatan, untuk sekedar bantu-bantu warga terdampak dulu karena akses belum bisa dilewati,” ujar dia.
Korban Jiwa bertambah 8 Orang, 2 Ditemukan Meninggal
Berdasarkan data sementara BPBD Kabupaten Bima, korban jiwa tragedi banjir Bandang di Kecamatan Wera-Ambalawi bertambah 8 orang. 2 ditemukan meninggal tadi pagi, Senin (3/2/2025). Sementara 6 korban lainnya sedang dilakukan pencarian.
Adapun identitas mereka adalah Ibrahim (75), seorang petani. Yani (28), seorang pedagang. Juliani (32), seorang IRT. Aisah (5), Irgi (4) dan One, seorang anak usia 10 bulan. Mereka merupakan warga Dusun Karuwu Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera Kabupaten Bima.
"Dua orang lainnya bernama Hermah (53). Perempuan asal Desa Wora ini terbawa arus saat menyebrang sungai Minggu kemarin. Korban ditemukan meninggal tadi pagi oleh warga setempat. Sementara korban lain bernama Burhan (50) asal Desa Nunggi. Korban ditemukan meninggal tertimbun tanah longsor tadi pagi," sebut Kabid KL BPBD Kabupaten Bima.
Selain itu, tiga Jembatan putus di Kecamatan Wera-Ambalawi ikut menjadi korban atas bencana banjir kali ini. Yakni Jembatan Tololai Desa Mawu, Kecamatan Ambalawi. Jembatan Talapiti, Desa Talapiti Kecamatan Ambalawi. Jembatan ujung Kalate, Desa Nipa Kecamatan Ambalawi dan kondisi jalan terkikis di Desa Nanga Wera Kecamatan Wera Kabupaten Bima.
"Ini baru laporan sementara. Sedangkan kerugian lain masih dilakukan pendataan," tandasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda