Sederetan Alasan Rasional Rum “Sangat Layak” Jadi Walikota Bima, AMANAH “Masih di Puncak Tertinggi”
Pasangan AMANAH |
Beragam serangan dengan narasi-nasrasi yang dinilai tak lazim tersebut, antara lain terpantau di beranda Media Sosial (Medsos). Namun demikian, Pasangan AMANAH kini menampilkan performa politik cerdas dan berkualitas sesuai espektasi Agama, budaya, sosial dan pesan-pesan penting demokrasi yang berlaku secara menyeluruh di Nusantara.
“Teruslah berbuat baik walau sebahagian orang membencimu. Terus memperkuat Ukwah Islamiah dan mempererat hubungan baik terhadap sesama serta menjelaskan visi-misi membanun Kota Bima beserta masyarakatnya untuk ke depan, itu lebih penting ketimbang manjawa serangan. Kami tetap fokus dengan hal-hal baik. Sementara ikhwal menang-kalah, itu akan tetap berpulang kepada kehendakNya Allah SWT dan masyarakat Kota Bima yang memilih,” sahut Rum di sejumlah kegiatan politik di seluruh wilayah di Kota Bima.
Mantan Pj. Walikota Bima yang juga menempati sejumlah jabatan strategis di Pemprov NTB yang dikenal sangat santai, santun, ramah, taat dalam beragama, rendah hati, tunduk pada para tetua, cenderung diam dan kerap tersenyum di setiap moment ini mngajak seluruh masyarakat Kota Bima agar menyambut pesta demokrasi tersebut (Pilkada) Kota Bima dengan riang gembira serta tidak saling memusuhi satu sama lainya.
“Di pentas Pilkada Kota Kota Bima sekarang, tentu ada tiga Paslon Walikota-Walikota. Masyarakat Kota Bima berhak memilih siapa saja Paslon yang dikehendakinya. Oleh sebab itu, kendati berbeda pilihan maka jangan menghancurkan nilai-nilai keakraban antar sesama,” tegas Rum.
Catatan menarik Media Online www.visionerbima.com mengungkap, Rum bertekad maju sebagai Calon Walikota Bima hingga menjadikan Innah (Mutmainnah) sebagai Calon Wakilnya sesungguhnya bukan hal baru. Tetapi sejak sekitar 2 bulan ia menjabat sebagai Pj. Walikota Bima. Dan Rum maju di pentas pestasi spektakuler di Kota Bima tersebut, ditegaskanya berawal dari niat baiknya untuk menata kelola Kota Bima baik di bidang pembangunan fisik maupun non fisik.
Tak hanya itu, Rum juga berkomitmen utuh untuk melanjutkan berbagai ide-gagasan cerdasmnya 2 orang mantan Walikota Bima yakni H. Muhammad Nurlatif (Almarhum) dan H. Muhammad Lutfi, SE, baik di bidang pembangunan fisik dan non fisik di Kota Bima. Dan 2 Tokoh pennting yang juga mantan Walikota Bima tersebut, diakui telah membuktikan sederetan prestasi terbaiknya baik di bidang pembangunan fisik maupun non fisik selama menjabat sebagai Walikota Bima. Dan prestasi itu hingga kini ditegaskan masih terpatri di hari seluruh masyarakat Kota Bima.
Selain memiliki sederetan pengalaman keberhasilan di dunia birokrasi, Rum diakui memiliki kesamaan visi-misi dengan Almarhum Nurlatif dan Lutfi. Catatan penting pun mengakui bahwa Almarhum Nurlatif merupakan mantan birokrasi dan diakui kehebatanya di Jakarta dan selanjutnya ia hadir mencalonkan diri sebagai Walikota Bima hingga menjabat sebagai Walikota setempat selama 2 periode (jabatanya terhenti disaat yang bersangkutan meninggal dunia). Antara lain karya monumental Nurlatif yakni pembangunan 6 gedung SDN setara Internasional Kota Bima dan merubah status jalan Melayu-Kolo yang semula berstatus jalan Provinsi NTB menjadi ruas jalan daerah serta pembangunan gedung kantor Walikota Bima yang hingga kini sangat diakui adanya.
Sementara Lutfi, ia adalah mantan Anggota DPR RI yang diakui memiliki sebarek prestasi monumental maupun fundamental sejak menjabat sebagai Walikota Bima. Antara lain membebaskan puluhan ribu warga miskin Kota Bima dari beban biaya kesehatan melalui BPJS gratis, HP gratis kepada seluruh Ketua RT se-Kota Bima, pemasangan WiFi gratis di hampir seluruh wilayah di Kota Bima, menuntaskan “masalah akut puluhan tahun” melalui pembangunan Masjid Raya Al-Muwahiddin, bantuan pembangunan Masjid dan Mushhola se-Kota Bima dengan angka zumbo (berbeda dengan Pemimpin sebelumnya yang hanya sekitar Rp2 miliar per tahun), perdana di NTB melalui pembangunan gedung Command Center sebagai pusat kontrol pelayanan cepat yang terkonektiting dengan seluruh Ketua RT, pembangunan 2 sayap kantor Walikota Bima, pembangunan Taman-Taman, pembangunan Perpustakaan Kota Bima, pembangunan lampu hias, realisasi tumbuh kembangnya destinasi wisata Lawata dan Kolo, Kota Bima menyabet Rdecord Museum Dunia melalui membangkitkan kembali budaya Rimpu (hijab tradisional Bima), pembangunan Masjid Nurlatif di pekarangan Walikota Bima, menggagas dan menindaklanjuti pembangunan Kampus IAIN Salahuddin Kota dan lainya, tak terkecuali soal insentif bagi Bilal dan Marbod se-Kota Bima.
Sementara dominasi militansi Almarhum Nurlatif maupun Lutfi, ditegaskan sudah bergabung dengan Pasangan AMANAH. Fenomena ini ditegaskan nyata adanya dan para militasi tersebut mengaku akan berjuang keras memenangkan Pasangan AMANAH di Pentas Pilkada tersebut. Kekuatan komitmen Rum dalam menindaklanjuti berbagai prestasi spektakuler 2 mantan Walikota Bima tersebut, ditegaskan bukan sekedar wacana. Tetapi diakui dibuktikanya melalui kderja nyata. Yakni disaat Rum menjabat sebagai Pj. Walikota Bima dalam usia beberapa bulan saja.
Antara lain menindalnajuti rencana Lutfi terkait pembentukan UPTD Air Bersih hingga mengatasi kekurangan air bersih di 15 Kelurahan di Kota Bima (diakui adanya), menekan laju investiasi, memastikan anggaran sebesar Rp170 Miliar lebih untuk pembangunan Rumah Sakit (RS) Kota Bima melalui APBD 2 setempat, kerja kerasnya menindaklanjuti penuntasan pembangunan Kampus IAIN Salahuddin Kota Bima dan beberapa kerja nyata lainya.
“Ide dan gagasan cerdas tersebut wajib hukumnya untuk saya tindaklanjuti. Dan itulah komitmen kerakyatan yang sesungguhnya. Insya Allah ketika Pasangan AMANAH ini percaya untuk menjabat sebagai Walikota-Wakil Walikota Bima periode 2024-2029, tentu saja ide-gagasan cerdas dimaksud akan kami tindaklanjuti dalam bentuk nyata. Tetapi disaat saya menjabat sebagai Pj. Walikota Bima, ada beberapa yang saya tindaklanjuti. Yakni antara lain penindaklanjuti pembangunan Kampus IAIN Salahuddin Kota Bima dengan Kementerian terkait di Jakarta, soal UPTD air bersih hingga berhasil melayani 15 Kelurahan di Kota Bima dan melaksanakan festival Rimpu Mantika “Harritage Bima” setahun silam. Ketika nanti Pasangan AMANAH terpilih sebagai Walikota Bima, Insya Allah akan ada ide dan gagasan kerakyatan lainya yang juga selaras dengan “Slogan Kota Bima Baru”,” papar Rum.
Pertanyaan soal benarkah Rum sangat layak menjabat sebagai Walikota Bima periode 2024-2029, pun dijawab secara logis dan bertanggungjawab oleh politisi muda potensial yang juga Anggota DPRD Kota Bima periode 2024-2029 serta Sekretaris Koalisi Partai Pengusung Pasangan AMANAH dari Partai Gerindra, Abdul Robby Syahrir, S.SI. Di berbagai kesempatan, mantan Bendahara Umum (Bendum) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) yang akrab disapa Robby ini menegaskan, di periode 2024-2029 Kota Bima dan masyarakatnya kembali membutuhkan sosok Pemimpin yang kaya akan kinerja (antara lain berbasiskan ilmu dan pengaman), bukan sekedar memperkaya kata.
“Berdasarkan logika Akademik yang terukur dan bertanggungjawab, Rum memiliki itu. Ia mantan Birokrasi handal dengan sederetan pengalaman kerja tertbaik dan terakhir dipercaya untuk menjabat sebagai Pj. Walikota Bima oleh Kemendagri RI. Dari disiplin ilmunya, sebagai Master Tekhin (MT) yang menempel di dalam dirinya maka Rum layak disebut sebagai “Dokter di bidang pembangunan) yang sangat lyak diyakini bisa menata kelola seluruh pembangunan infrastruktur di Kota Bima ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh sebab itu, kita sangat sepakat untuk menyatakan bahwa Rum sangat layak untuk menjabat sebagai Walikota Bima periode 2024-2029,” tegas Robby.
Robby menegaskan, Rum telah membuktikan sejumlah karya nyatanya untuk Kota Bima dan masyarakatnya disaat menjabat sebagai Pj. Walikota Bima. Antara lain menjawab secara nyata tentangpembentukan UPTD Air Bersi dan kemudian menindalanjutinya melalui penuntasan air bersih di 15 Kelurahan di Kota Bima yang kini kini sangat diakui adanya.
“Rasa-rasanya kita tidak harus bertanya lagi tentang kisah sukses Rum di dunia Birokrasi. Sebab, kita semua sudah tahu soal itu. Dan itulah salah satu yang mendorong Partai Gerindra, Golkar dan lainya untuk mengusung Pasangan AMANAH di pentas Pilkada Kota Bima periode 2024-2029. Di pentas Pilkada Kota Bima sekarang, Rum merupakan satu-satunya kontestan yang berasal dari Birokrasi handal dengan segudang prestasi dan didukung pula oleh disiplin ilmunya,” terang Robby.
Sosok yang baru pertama kali bertarung di pentas Pileg periode 2024-2029 tetapi berhasil lolos menjadi Anggota Legislatif Kota Bima ini menyatakan, Rum merangkul Innah sebagai Calon Wakil Walikota Bima tersebut merupakan keputusan pilitik yang sangat cerdas dan tepat.Pasalnya, Innah merupakan politisi muda yang sukses mencatat sederetan prestasi terbaiknya dalam dunia politik. Tak hanya itu, Innah disebutnya sebagai sosok muda yang sangat pantas dijadikan sebagai icon generasi muda Kota Bima, antara lain kaum milenial.
“Bukan itu saja, Innah juga lahir dari perpaduan antara Ulama Besar Bima dengan saudagar kaya tetapi dermawan yang sampai saat ini masih mempertahankan beragam performa positifnya yang selaras dengan keinginan para Tokoh, kaum Gender dan pemilih Milenial. Bicara soal Innah, di pentas Pilkada Kota Bima periode 2024-2029 ia merupakan satu-satunya kontestan perempuan dan diberi kewenangan penuh oleh Rum untuk mengatasi masalah perempuin dan kaum Milenial Kota Bima ketika sukses memenangkan Pilkada Kota Bima. Oleh sebab itu, rasa-rasanya kita tidak perlu mendebatkan lagi soal arah dukungan kaum Gender dan pimilih Milenial paling dominan di pentas Pilkada Kota Bima sekarang. Selain pengalaman suksesnya di dunia politik, Innah juga memiliki potensi besar untuk mengatasi setiap masalah dan harapan yang dibutuhkan oleh kalangan Gender dan pemilih Milenial di Kota Bima,” jelas Robby.
Singkatnya, Robby menjelaskan bahwa Pasangan AMANAH merupakan perpaduan yang sangat apik di pentas Pilkada Kota Bima periode 2024-2029. Perpaduan itu, diakuinya tidak dimililiki oleh Paslon lainya. Yakni Rum dengan kemampuan ilmu dan pengalamanya di dunia birokrasi. Dan Innah memiliki sederetan pengalaman suksesnya di dunia politik yang didukung oleh dominasi kekuatan Gender dan Pemilih Milenial serta “sejumlah kekuatan besar lain” di belakangnya.
“Berpijak masing-masing kemampuan dan pengalaman terbaik pada Pasangan AMANAH ini, menurut hemat kami tentu sangat layak ungtuk menempati jabatan sebagai Walikota-Wakil Walikota Bima periode 2024-2029. Sebab Kota Bima beserta masyarakatnya butuh pengabdian yang realistis (selarasnya kerja dengan janji), maka pilihan cerdas dan kualitasnya adalah Pasangan AMANAH. Dan bagi Partai Gerindra khususnya di Kota Bima sudah diinstruksikan oleh Ketua Umum DPP Partai ini (Gerindra), Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto untuk memenangkan Pasangan AMANAH. Dan Parpol-Parpol lainya seperti Golkar dan lainya yang mendukung Pasangan AMANAH ini, juga sudah diinstruksikan untuk memenangkan Paslon tersebut dari Ketua Umum DPP masing-masing,” pungkas Robby.
Masih soal konstalasi menuju Pilkada Kota Bima periode 2024-2029, salah seorang Pemerhati Politik yang hingga kini masih berada di NTB yakni Drs. Amirudin kembali membongkar gambaran umum tentang “jejak penyelamanya”. Kendati enggan membongkar secara detail soal grafik yang berkorelasi dengan potensi kemenangan dan kekalahan bagi masing-masing Paslon Walikota-Wakil Walikota Bima periode 2024-2029, sosok akrab disapaa Amir ini mengaku agak menarik membahas tentang kehadiran alah satu Paslon yang semula dianggap sebagai “penyanggah” di tengah “kerasnya kisruh” du Paslon lainya.
“Yang disebut “penyanggah itu”, diduga sangat kurang memperluas dukungan. Tetapi acapkali menghadirkan warga di rumahnya. Konon kabarnya, yang datang sudah “diberi sesuatu” terlebih dahulu dengan “jaminan KTP”. Dugaan fenomena itu hingga kini masih berlangsung. Tetapi apakah pola itu berpotensi mempengaruhi hasil pemetaan yang dilakukan, menurut hemat kami itu sangat tipis kemungkinanya untuk bisa merubah keadaan (“perkiraan daya capainya sekitar 3 porsen-5 porsen dari total jumlah DPT”). Dan hingga kini, kami masih terus memantau dan menyelami secara mendalam soal grafiknya,” sahutnya, Rabu malam (7/11/2024).
Sementara “gambaran meyakinan” pemenang Pilkada Kota Bima periode 2024-2029, diamatinya hampir memiliki “kesamaan perilaku” dengan kontestasi Pilkada setempat pada periode sebelumnya yang dimenangkan oleh Pasangan Lutfi-Feri. Saat itu, diakuinya ada kontestan Perempuan yang maju sebagai Calon Wakil Walikota setempat. Namun kesan yang muncul, potensi itu “tidak dipoles secara baik” oleh Timnya, kecuali diduga dominan menyerang dan pada akhirnya kontestasi dimenangkan oleh Lutfi-Feri .
“Pada pentas Pilkada Kota kali ini, Innah merupakan satu-satunya kontestan perempuan dan memiliki banyak kekuatan besar di belakangnya sebagai salah satu “modal paling menjanjikan”. Keputusan Rum merangkul Innah sebagai Calon Wakilnya, itu sangat cerdas dan tepat. Pada pentas Pilkada kali ini pula, AMANAH tampil dengan keragaman performa positif yang “sejalan” dengan definisi dan makna politik “cerdas dan berkualitas”. Catatan lainya, soal kontribusi air minum gratis kepada masyarakat yang sejak lama lama hingga saat ini oleh pihak Mutmainnah Home Stay juga salah satu point penting yang mendongkrak dukungan kepada Pasangan AMANAH,” tandas Amir.
Amir membeberkan, baik sejak awal maupun hingga saat ini, tercatat tak ada peristiwa “blunder” yang dipicu oleh Pasangan AMANAH ini. Tetapi peristiwa sebaliknya, justeru “bekali-kali dilakukan oleh pihak lain”. Sementara Pasangan AMANAH ini, kian “diserang” justeru kian memperkaya keragaman inovasi positifnya. Sementara pertanyaan soal Paslon yang akan beruntung pada kontestasi Pilkada Kota Bima periode 2024-2029 paparnya, maka tanda-tanda awalnya saat ini menggambarkan potensi kemangan besar itu ada pada pihak yang diserang.
“Sepertinya perilaku politik di Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima jelang Pillada serentak periode 2024-2029 ini diduga sama. Ada yang diduga sibuk menyerang dengan cara-cara tak lazim dan ada pula yang fokus membangun beragam inovasi positif (pola politik cerdas dan berkualitas) hingga mendapat tempat tersendiri di hati para pemilih. Selain berdasarkan pengalaman sebelumnya yang dipadukan dengan perilaku politik saat ini, dua “perbedaan” tersebut (“black compaign Vs kekayaan inovasi”) itu, berpengaruh secara signifikan pada grafik dukungan bagi masing-masing Paslon di 3 daerah dimaksud. Catatan itu antara lain melalui adanya Tokoh-Tokoh dan lainya bermigrasi ke Paslon yang diseran atas pertimbangan logisnya,” terang Amir. (JOEL/RUDY/AL/RIS/DK)
Tulis Komentar Anda