Potret Pilkada Kota Bima dan Kabupaten Bima "Women Prespektif" Dalam Pembangunan Daerah
Penulis: Sahidah (Aktivis Perempuan Bima)
Perempuan
dan pembangunan Daerah, dalam potret Pilkada Kota Bima dan Kabupaten Bima, tidak heran
jika saya mewakili dan memberi apresiasi melihat kondisi pada momentum Pilkada
berspesialis pada kedudukan perempuan dan keterwakilannya menjadi spirit dan
semangat bersama kaum perempuan Kota Bima dan Kabupaten Bima. Keterlibatan
perempuan dalam politik tentu itu adalah suatu upaya yang harus di dorong maju
bagi setiap perempuan sekaligus penyadaran dan pemberdayaan perempuan harus
tetap diprioritaskan.
Di cermati dalam, kondisi jahiliah pra Islam, sejak awal perjuangan Nabi Muhammad SAW menjadikan emansipasi perempuan sebagai salah satu agenda utama, secara bertahap dan memukau berhasil mengangkat harkat dan martabat perempuan . Oleh sebab itu, laki-laki dan perempuan harus diberi peluang yang sama.
Setiap perempuan bisa melakukan mobilitas sosial, dengan adanya keterwakilan itu, bahwa dengan kondisi perempuan Kota Bima dan Kabupaten Bima. Bima yang sekarang bisa terorganisir dengan kelompok-kelompok usaha, atau aktivitas pemberdayaan yang harus di tawarkan oleh keterwakilan perempuan harus segera berubah kedepan.
Menariknya, bahwa eksistensi perempuan di dunia politik bisa memberikan atensi khusus atas persoalan-persoalan perempuan baik yang ada di Kota Bima maupun di Kabupaten Bima Bima. Dan upaya -upaya untuk memperbaikinya, tentu saja melalui lewat program pembangunan pada masing-masing daerah tersebut.
Apresiasi bagi kami perempuan muda, memberi respons terhadap keterlibatan perempuan dalam Pilkada Kota Bima dan Pilkada Kabupaten Bima, antara lain terhadap realitas sosialnya. Saya menegaskan bahwa adanya perempuan yang maju dan progres masing-masing menjadi Wakil Walikota Bima dan Wakil Bupati Bima pada Pilkada tersebut, tidak hanya menjadi pelengkap demokrasi. Tetapi pengharapan itu mampu melahirkan dan menggaungkan aspirasi-aspirasi sesama perempuan dan mengajak seluruh perempuan di dua daerah ini bergandengan tangan menuju perempuan yang berdaya.
Saya menegaskan bahwa keterlibatan perempuan dalam bidang politik formal tentu bukan hanya menjadi penghias mimbar demokrasi, dan bukan aksesoris pelengkap demokrasi karena suatu pengharapan keterwakilan perempuan menjadi potret baru menuju pembangunan Daerah yang maksimal dengan didasari kesadaran-kesadaran menjadi salah satu yang menjawab persoalan kedaerahan serta memberikan semangat dan spirit baru dengan tindakan nyata dan tidak menjadi simbolik semata.
Perempuan jelas memiliki relevansi yang sangat penting,wowen perspektif berusaha untuk menentukan kriteria yang pasti untuk mengevaluasi sejauh mana posisi perempuan dalam mengisi setiap sektor ,sebagai bagian dari masyarakat tentu mempunyai kedudukan yang sama serta peran strategis harus tetap di jalankan,sala satunya mengawal proses Pilkada menuju pilkada damai (*)
Tulis Komentar Anda