Ikbal-Dinda dan Yandi-Ros “Bungkam” Asumsi Rival, Woha-Palibelo Juga “Lumbung Kemenangan”
Dinda: Jangan “Manyandera” Nilai Yang Teramat Kuat Hanya Karena Beda Pilihan
Antara Lain Fenomena Menarik di Moment Hujan Deras Bersama Payung "Perisai-Tokoh" Bagi Yandi-Ros di Woha Pada Kampanye Putaran Kedua di Woha |
Visioner Berita Kabupaten Bima-Berbagai hal yang dinilai sangat menarik jelang pelaksanaan Pilkada serentak periode 2024-2029, antara lain di Kabupaten Bima hingga kini masih saja terjadi. Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Bima nomor urut 2, Muhammad Putera Feriyandi, S.IP, M.IP-Hj. Rostiati H. Dachlan S.Pd (Yandi-Ros) dijelaskan sejak awal hingga saat ini ‘seolah tak tertandingi”.
Pantauan langsung sejumlah Awak Media melaporkan, laju Pasangan sosok anak muda yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Bima milik Partai Golkar dengan sosok perempuan bijak nan sangat matang ini (Yandi-Ros) seolah tak terbendung, juga diyakini akan jadi “super star” di pentas Pilkada Kabupaten Bima periode 2024-2029. Terminologi (alat ukur) indikasi yang dinilai nyata tersebut, terlihat melalui sambutan spektakuler dari masyarakat di hampir seluruh wilayah di Kabupaten Bima pada kampanye putaran pertama dan putaran kedua.
Setelah memberikan gambaran nyata soal kecintaan masyarakat di sejumlah Kecamatan yakni Wera, Ambalawi, Monta, Parado, Belo dan lainya pada kampanye terbuka putaran pertama Yandi-Ros yang didampingi Paslon Calon Gubernur (Cagub) NTB periode 2024-2029, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal yakni Hj. Indah Dhamayanti Putri SE, M. IP (Cawagub)dan 10 Parpol-Paslon perpaduan antara sosok politisi muda “terbaik” dan mantan birokrasi matang ini (Yandi-Ros) kembali membuktikan doiri sebagai “idola tertinggi” di Kecamatan Woha dan Kecamatan Palibelo.
Jauh-jauh hari sebelum yandi-Ros melaksanakan melaksanakan kampanye terbuka di Woha, wilayah “seksi” dengan jumlah penduduk terpadat dan di dalamnya didomisili sederetan Pengusaha ternama di Bima yang antara lain Ilyas Sui (Bos Lia) ini diklaim sebagai salah satu basis elektoralnya rival jelang puncak pelaksanaan pesta rakyat dimaksud. Namun, asumsi tersebut ditegaskan tak berbanding lurus dengan fakta disaat Yandi-Ros melaksanakan kegiatan kampanye terbuka tahap 2. Sekedar catatan penting, dominan Pengusaha ternama dimaksud kini berada dalam rangkulan (salah satu instumen pejuang keras) bagi kemenangan Yandi-Ros.
Betapa tidak, arus lalu lintas nampak nyata macet total di moment penyambutan yang dinilai sangat spektakuler di Woha. Kemacetan total yang dimulai dari perempatan Talabiu hingga ke lapangan Desa Samili tersebut dijelaskan dipicu sangat ramainya para pecinta Yandi Ros dan di dalamnya disi oleh antara lain barisan Kekuatan Rakyat (BAKAR), Poros Muda Yandi-Ros, dominasi kalangan Gender, dominasi pemilih milenial, para Tokoh dan lainya.
Akibatnya, aparat Sat Lantas Polres Bima yang dikendalikan secara langsung oleh Kapolres setempat yakni AKBP Eko Utomo, S.IK, M.IK yang diback up oleh puluhan personil TNI serta Sat Pol PP dan Dishub Kabupaten Bima terlihat kewalahan sejak awal hingga akhir pelaksanaan kampanye terbuka tahap 2 dimaksud. Pun di di area Kampanye terbuka tersebut, Yandi-Ros didampingi oleh Ketua Pemenangan Paslon Gubernur-Wagub NTB periode 2024-2029, Hj. Fera Amelia, SE, MM, puluhan personil Anggota Dewan yang tergabung dalam 10 Parpol Pengusung Yandi-Ros (antara lain Firdaus Umar, SH dan Irwan, SH). Tak hanya itu, politisi handal Partai Nasem yakni Edy Muchlis S.Sos dan Mustakim, Sulaiman MT, SH (Gerindra) dan lainya.
Masih di moment Kampanye terbuka tahap 2 Yandi-Ros di, berbagai hal itu pun terjadi di depan mata banyak pihak. Antara lain para Tokoh (antara lain Tokoh Agama) terlihat berhamburan keluar dari rumahnya dan kemudian berjabat salam serta pelukan erat bersama Yandi-Ros di sepanjang jalan raya. Bukan itu saja, hal yang dinilai sangat menarik dalam bentuk lain tetapi nyata adanya juga sempat menjadi perhatian khusus banyak pihak.
Yakni hujan deras yang terjadi di Kecamatan Woha selama sekitar satu jam itu, tak dijadikan sebagai hambatan bagi Yandi-Ros untuk menghentikan langkahnya untuk berangkulan dengan berbagai elemen yang menyambutnya di sepanjang jalan raya di sana. Ditengah derasnya curah hujan tersebut, Yandi-Ros yang dikawal oleh sejumlah personil PAMWAL Polda NTB langsung turun dari kendaraan operasionalnya dan selanjutnya berpelukan erat dengan berbagai elemen masykat, tak terkecuali para Tokoh. Peristiwa nyata yang dinilai sangat kental dengan nilai keagamaan, kemanusiaan, budaya dan sosial ini berakhir hingga di lapangan Desa Samili Kecamatan Woha.
Hujan deras yang mewarnaui kegiatan politik dan diakui bernilai berkah ini, pun masih berlangsung di Lapangan Samili hingga semuanya termasuk para pecinta Yandi-Ros dan Iqbal-Dinda terlihat basah kuyub. Hal yang sama juga dialami oleh puluhan personil Anggota PRD Kabupaten Bima yang tergabung dalam Koalisi Parpol Pengusung Yandi-Ros.
Liputan langsung sejumlah Awak Media kembali kembali melaporkan, di tengah hujan deras di Lapangan Samili itu juga terlihat nyata adanya sesosok Ibu Rumah Tangga (IRT) yang menangis di saat Pasangan Yandi-Ros, Dinda, Dae Fera dan lainya di atas panggung peyambutan di maksud. Peristiwa menarik yang satu ini pun sempat beredar luas di beranda Media Sosial (Medsos). Peristiwa yang dianggap sangat bernilai tersebut, dijelaskan sebagai wujud nyata dari cintanya terhadap Yandi-Ros dan Iqbal-Dinda.
Di atas panggung utama penyambutan tersebut, Dinda kembali menegaskan bahwa Pilkada merupakan pesta rakyat yang mutlak disambut dengan riang gembira. Pun Politisi Tangguh Partai Golkar yang juga sebagai perempuan perdana yang menjabat sebagai Bupati di belahan Indonesia Timur ini kembali mempertegas, beda pilihan dalam dunia politik merupakan hal yang wajar dan telah diatur oleh beragam ketentuan yang berlaku di NKRI ini.
“Perbeda dalam kaitan itu, tentu sangat naif ungtuk diseragamkan. Karena moment konestasi itu ada 2 Paslon yang berkompetisi, maka seluruh rakyat di Kabupaten Bima mutlak berhak untuk menjatuhkan pilihan kepada Paslon sesuai kata hatinya. Tetapi mohon dengan sangat hormat agar jangan merusak berbagai tatanan penting bagi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara,” ucap sosok Politisi cantik, manis dan bergigi gingsul ini.
Politisi tangguh yang dikenal sangat santai tetapi berhasil membuktikan sederetan suksesnya di jagat politik Bima ini mendadaskan, Bima di kendal sangat kayat dengan keragaman nilai yang teramat kuat korelasinya dengan kehidupan beragama dan berbangsa serta bernegara. Kekayaan-kekayaan tersebut, diakuinya sebagai salah satu tema pembahasan penting di berbagai daerah di Indonesia. Oleh sebab itu, keragaman nilai tersebut mutlak untuk dijaga hingga dilestarik secara bersama-sama pula.
“Kita kental dengan keragaman nilai tersebut, dan itu merupakan antara lain dari kekayaan yang kita miliki. Untuk itu, jadilah perangkul sesungguhnya agar mendapat posisi sebagai cerminan anak di Negeri ini kendati perbedaan itu nyata di depan mata. Sekali lagi, jangan manyandera Ukhwah Islamiah dan nilai-nilai penting lainya karena perbedaan pilihan,” imbuh sosok Politisi santun, ramah, dengan berbagai elemean masyarakat serta kaya akan kesholehan sosialnya ini dengan nada tegas hingga disambut sangat periah oleh “lautan manusia” di Lapangan Samili tersebut.
Salah Satu Histeria Positif Penyambutan Yandi-Ros Pada Kampanye Putaran Kedua di Palibelo-Kabupaten Bima, Minggu (3/10/2024) |
Pernyataan dan ketegasan yang sama juga disampaikan oleh Politisi PDIP Kabupaten Bima, Firdaus Umar, SH Duta Partai Gelora Kabupaten Bima, Irwan, H. MS, SH. Keduanya menegaskan, kontesasti politik menuju Pilkada serentak di Nusantara tentu mewajibkan bagi seluruh Paslon untuk menampilkan keragaman performa yang sangat apik agar tujuan dan harapan lahirnya para pemilih dan produk politik yang cerdas dan berkualitas pula. Nilai-nilai penting bagi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara tersebut pun diakuinya selaras dengan mimpi dan cita-cita besar menuju peradaban semua pihak.
“Perubahan yang diharapkan oleh peradaban bisa diwujudkan jika dari sekarang kita mampu menampilkan beraagam performa yang diakui sangat layak dijadikan sebagai cerminan bagi anak Negeri, terutama kalagan generasi muda kita pula. Melalui kontestasi ini pula, khususnya kaum Milenial kita sedang membentuk jati dirinya dan berharap besar adanya edukasi yang mengarahkan mereka kepada nilai-nilai postif guna mewujudkan cita-cita serta keberlangsungan hidup dan masa depanya. Antara lain tutur sapa, perilaku, tindakan, tutur sapa dan tindakan yang dipertotntonkan di ruang publik. Tetapi omong kosong jika Perubahan itu bisa diwujudkan jika dari sekarang kita masih menjaga, mempertahankan dan mempertontokan cara, gaya dan pola yang teramat kontradiktif dengan beragam nilai potitif tersebut,” tegas keduanya.
Keragaman nilai positif serta membangun keyakinan publik melaljui visi-misi untuk ke depanya, diakuinya sebagai salah satu syarat mutlak yang akan mengantarkan para Paslon di pentas Pilkada serentak di Nusantara periode 2024-2029, tek terkecuali di Nusa Negara Barat (NTB). Tetapi keduanya mengaku, keragaman kontradiksi nilai dimaksud acap kali terlihat nyata di ruang publik (khususnya di beranda Medsos) dari kelompok tertentu.
“Sejatinya bahwa salah satu kemuliaan itu tercermin melalui keragaman nilai kualitas dan kecerdasan yang kita pertotonkan di ruang publik. Tak bisa kita nafikan pula, ada kebebasan berdemokrasi yang dimaknai secara tidak tepat oleh kelompok tertentu. Antara lain membenci, menghina, mencaci-maki, menyerang secara pribadi dan sejenisnya. Kebebasan itu bermakna berekspresi secara merdeka, tetapi tidak boleh menabrak nilai-nilai penting yang bersifat shohih (wajib). Nah, bagaimana mungkin mimpi soal Perubahan itu bisa dicapai jika saat ini diawali oleh beragam potret tak terpuji tersebut,” tanya keduanya dengan nada sangat serius.
Khusus untuk Kecamatan Woha dan Palibelo-Kabupaten Bima di moment kontestasi Pilkada Kabupaten Bima sekarang, keduanya mengaku menemukan adanya indikasi-indikasi nyata yang kian memperkuat keyakinan publik bagi kemenangan Pasangan Yandi-Ros. Indikasi-indikasi itu papar keduanya, ada yang tersurat dan ada pula yang tersirat.
“Secara politik, antara lain tanda-tanda kemenangan itu tercermin melalui keragaman performa positif yang ditampilkan oleh Yandi-Ros di berbagai kegiatan politi yang dilaksanakanya di seluruh wilayah di Kabupaten Bima, baik pada Kampanye terbuka putaran pertama maupun pada putaran kedua dilakukan saat ini. Itu tak terkecuali di Woha dan Palibelo-Kabupaten Bima. Bayang-bayang kemenangan ini, juga merujuk melalui perilaku politik pada kontestasi Pilkada Kabupaten Bima periode-periode silam.
“Pengalaman membuktikan bahwa sesungguhnya menyerang secara tak terpuiji itu justeru menguntungkan pihak yang diserang. Dan itu fakta yang tak bisa dibantah oleh siapapun. Pola, cara dan gaya yang sama kini kembali terjadi. Maka pertanyaan seriusnya adalah mungkinkan dengan hal itu “mereka” akan diuntungkan di moment Pilkada Kabupaten Bima sekarang atau akan kembali mengalami hal senada dengan masa lalunya, entah lah. Tetapi soal mengklaim menang, itu kan lagu lama. Pun demikian halnya dengan bahagian di awal, tetapi sunyi diakhir,” tandas keduanya.
Singkatnya, keduanya mengaku bahwa secara umum soal situasi politik di Woha dan Palibelo saat ini ditegaskanya mian menguatkan keyakinan akan memposisikan Yadi-Ros sebgai “super star” di pentas Pilkada Kabupaten Bima periode 2024-2029. Beragam kekuatan yang dinilainya mengarah kepada keberuntungan Yandi-Ros tersebut tentu saja bersifat mutlak untuk dirawat, dijaga, dipertahankan dan dilestarikan sampai kapanpun.
“Ingat, lebih dari 7 orang Anggota DPRD Kabupaten dari sejumlah Parpol yang berdomisili di Kecamatan Woha dan Palibelo ini. Ini merupakan salah satu instrumen politik yang Insya Allah akan berjuang keras untuk tujuan memenangkan Pasangan Yandi-Ros. Hajat besar dimaksud, tentu saja akan dilaksanakan bersama seluruh instrumen politik Yandi-Ros khususnya di Kecamatan Woha dan Paloibelo, dan umumnya di seluruh wilayah di Kabupaten Bima. Sekali lagi, kita semua sudah bersepakat menyatakan “anti performa politik non cerdas dan tidak berkualitas,” pungkas keduanya. (RZ/JOEL/RIS/AL/DK)
Tulis Komentar Anda