Yandi-Ros “Perpaduan 2 Kualitas”, Wera-Ambalawi Kembali Usung Kekuatan Keyakinan Rival Bakal Kalah Lagi
Sambutan Spektakuler Terhadap Yandi-Ros "Bungkam Pengklaiman Rivalnya"
Visioner Berita Kabupaten Bima-Muhammad Putera Feriyandi, S.IP, M. IP tercatat sebagai salag satu politisi Partai Golkar terbaik di Bima. Putra sulung mantan Bupati Bima 2 periode, H. Feri Zulokarnaen, ST (Amarnhum) bersama istrinya yang juga Bupati Bima, 2 periode, Hj.Indah Dhamayanti Putri, SE, M.IP yang akrab disapa Dae Yandi ini tercatat sebagai peraih suara terbanyak pada Daerah Pemilihan (Dapil) Bolo dan Madapangga dalam dua kali kontestasi Pemilihan Pemilihan Legislatif (Pileg).
Torehan prestasi politik yang dinilai antara lain diusung oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam kaitan itu sukses mengantarkan Dae Yandi menempati posisi sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bima, terutama pada periode 5 tahun silam. Melalui kontestasi Pileg periode 2024-2029, pun tak bisa dibantah oleh siapapun bahwa Dae Yandi kembali menjadi Nakhoda bagi DPRD Kabupaten Bima.
Namun posisi tersebut (Ketua DPRD Kabupaten Bima) kini telah diserahkan secara resmi kepada Politisi wanita berkualitas asal partai Golkar yakni Dita Pravita Sari karena pertimbangan rasional berdasarkan ketentuan berlaku yakni peraih suara terbanyak nomor 2 di Kabupaten Bima pada musim Pileg periode 2024-2029 Dapil Kecamatan Sape-Lambu.
Golkar menyerahkan jabatan ketua DPRD Kabupaten Bima tersebut kepada Dita karena pertimbangan resmi bahwa Dae Yandi mengundurkan diri dari jabatan sebagai wakil rakyat (Dewan) karena resmi maju di pentas Pilkada Kabupaten Bima periode 2024-2029 berpasangan dengan Hj. Rostiati H. Dachlah S.Pd. Rostiati tercatat sebagai Aparat Sipil Negara (ASN).
Ia menyatakan diri mundur secara resmi setelah dirangkul melalui berbagai proses, tahapan dan mekanisme prosedural dileawatinya setelah dirangkul oleh Dae Yandi sebagai Calon Wakil Bupati Bima Bima periode 2024-2029. Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Bima tersebut (Yandi) diakui sebagai perpaduan 2 kualitas ‘kecerdasan terhebat’ pada masing-masing ranahnya.
Lebih jelasnya, Dae Yandi merupakan anak muda lajang penuh kecerdasan terukur di pentas politika Kabupaten Bima yang jejak karienrnya terukur dan bertanggungjawab. Anak muda yang juga berposisi sebagai Sultan Muda Bima ini (Dae Yandi), menamatkan diri di jenjang study S.IP) dan Pasca Sarjana (M. IP) pada Kampus ternama di Nusantra.
Sosok anak muda lajang ini pun dikenal sengat kental dengan nilai kesabaranya disaat menghadapi berbagai serangan yang bertubi-tubi dari “kelompok tertentu”. Keragaman serangan tersebut, tampaknya tak membuatnya down (lemah). Tetapi tercatat justeru kian memperkuat langkahnya dan menatap masa depan Bima beserta rakyatnya melalui pentas politik. Kekayaan senyuman sebagai salah satu kekahsanya yang diperkuat oleh kekayaannya di bidang kesholehan sosial serta terus mempertajam hubungan keakraban terhadap sesama, diakui sebagai senjata paling ampuh bagi Dae Yandi untuk menyikapi beragam cibiran dari “kelompok tertentu” yang diduga dikendalikan oleh “segelintir elit politik”.
Sementara Rostiati tercatat sebagai sosok yang diakui sangat matang, berkualitas dan kental dengan nilai kesabaranya. Sosok ibu sekaligus satu-satunya kontestan wanita pada pentas Pilkada Kabupaten Bima periode 2024-2029 tersebut, diakui tak pernah lepas dari keramahan, kesantunan dan memperkaya senyuman di tengah bertubi-tubinya serangan yang datang dari “kelompok tertentu” dimaksud. Salah satu catatan penting bagi Rostiati di pentas Pilkada Kabupaten Bima kali ada pada kalangan Gender.
Dan pasangan Yandi-Ros ini, salah satunya sejak awal hingga kini masih disebut-sebut sebagai “idola utama” bagi kalangan Gender dan pemilih Milenial. Terpadunya magnet (daya tarik) pada dua sosok ini (Yandi-Ros) dijelaskan sebagai potensi paling besar yang memenangkan Pilkada Kabupaten Bima periode 2024-2029.
Tak hanya itu, keyakinan tersebut juga antara lain ditegaskan karena memiliki kekuatan dukungan sangat besar di kubu Parpol Pengusung. Yandi-Ros didukung oleh 10 Parpol selain PKS dan PAN. Pun pada pentas Pilkada Kabupaten Bima periode 2024-2029, Yandi-Ros berhasilm menciptakan secara baru sekaligus sebagai salah satu terminologi dari “stigma soal rivalitas”. Yakni kejutan besar sekaligus “kado istimewa” melalui dukungan dari PDIP dan Partai Nasdem.
Dua Partai besar ini, dianggap sebagai “rival kuatnya” Pasangan Dinda-Dachlan selama dua periode memenangkan pertarungan di pentas Pilkada hingga sukses menjabat sebagai Bupati-Wakil Bupati Bima selama 2 periode. Dan catatan “teras” menyebutkan bahwa di kubu Nasdem dan PDIP terdapat SDM Politisi yang disebut-sebut “disegani” karena memiliki konstiuen dan relawan yang dikenal cerdas dan memiliki kekayaan strategi mumpuni.
Antara lain Drs H. Syafrudin, M.Pd (mantan Bupati Bima sekaligus Calon Bupati setempa), Edy Muchlis S.Sos dan lainya (Nasdem). Sedangkan di kubu PDIP, antara lain Muhammad Amin alias bang Digon dan salah satu Kader Militan Himpunan Mahasiswa islam Indonesia yakni taufan alias Tofan. Tofan tercatat sebagai kader muda PDIP yang beru pertama kali maju di pentas Pileg periode 2024-2029 dan berhasil lolos menjadi Anggota Dewan setempat. Pun di PDIP, juga ada SDM Politisi muda yang juga berhasil lolos ke kursi Legislatif Kabupaten Bima 2 Periode yakni Firdaus Umar, SH (Daus).
Perpaduan dua pilar politik sekaligus mantan “rival kuat” Dinda-Dachlan tersebut, pun diakui sebagai salah satu catatan serius dan ditegaskan tidaklah mudah bagi rival politik untuk menghadang tujuan menang bagi Yandi-Ros pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2024-2029.
“Pada pentas Pilkada ini, kita lebih fokus membangun demokrasi cerdas dan berkualitas kepada seluruh rakyat di Kabupaten Bima. Menyerang, menghina, membenci, mengusung stigma Dinasty di era demokrasi ini adalah cara lama yang sesungguhnya tidak laku di era politik modern ini. Dan kualitas kecerdasan dan lainya yang melekat dalam diri Yandi-Ros merupakan salah satu indikator bagi kemenanganya di pentas Pilkada Kabupaten Bima periode 2024-2029,” tegas Edy Muchlis dan Daus.
Cara, pola dan gaya lama tersebut ditegaskan telah dilaksanakan oleh keduanya pada sejarah Pilkada Kabupaten Bima selama 2 Periode Dinda-Dachlan menjabat sebagai Bupati Bima. Atas hal itu, ditegaskan bahwa ketidak beruntungan pada pihaknya adalah fakta tak terbantahkan oleh siapapun.
“Kami menyatu di pentas Pilkada ini, antara lain setelah melihat adanya kekuatan keyakinan bahwa Pilkada Kabupaten Bima sekarang akan dimenangkan oleh Yandi-Ros. Dan kolaborasi apik kami dengan sejumlah Parpol pengusung Yandi-Ros, itu memastikan bahwa cara lama dan gaya lama serta polalama tersebut telah kami tinggalkan seutuhnya. Sebab, kita tak ingin “kembali jatuh pada lubang yang sama” alias gagal,” tegas keduanya sembari menegaskan bahwa Yandi-Ros adalah pilihan cerdas dan tepatnya seluruh masyarakat di Kabupaten Bima.
Performa apik, demokratis, sabar, memperkaya senyuman dan kesholehan sosial serta terus menebarkan kebaikan terhadap sesama tersebut diakui sebagai salah satu catatan krusial baik awal hingga saat ini yang kian meningkatkan dukungan masyarakat di seluruh wilayah di Kabupaten Bima. Antara lain, potret positif yang dinilai sangat spektakuler tersebut terjadi di Kecamatan Wera bdeberapa hari lalu yakni disaat Yandi-Ros melakukan kegiatan politik.
Dalam kaitan itu, seolah menggambarkan bahwa Wera akan kembali mengukir sejarah politik memenangkan Dinda-Dachlan selama dua periode menjadi Bupati-Wakil Bupati Bima. Maksudnya, trah kesuksesan itu kini diyakini akan terwariskan kepada Yandi-Ros.
“Khususnya di Wera, tentu ada Politisi sekaligus Anggota DPRD Kabupaten Bima yang berada pada koalisi Parpol pengusung Yandi-Ros. Antara lain Golkar dan PDIP. Oleh karenanya, keyakinan kami sangat kuat bahwa Yandi-Ros akan menjadi “super star” pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2024-2029. Indikasi itu antara lain tercermin pada sangat spektakulernya penyambutan masyarakat Wera dalam menyambut kehadiran Yandi-Ros beberapa hari lalu (24/10/2024),” ujar Politisi partai Golkar yang juga Anggota DPRD Kabupaten Bima 2 Periode yakni Ibnu hajar, SH kepada sejumlah Awak Media.
Soal adanya pengklaiman dari pihak tertentu bahwa Kecamatan Wera merupakan basis elektoral Paslon Bupati-Wakil Bupati Bima selain Yandi-Ros, sesungguhnya itu ditegaskanya bukan hal baru. Tetapi pola dan gaya lama yang juga sempat terjadi selama Dinda-Dachlan berporoses secara politik hingga menjabat sebagai Bupati-Wakil Bupati Bima selama 2 periode.
“Faktanya, Wera tercatat sebagai salah satu wilayah basis elektoralnya Dinda-Dachlan. Dan itu fakta tak terbantahkan. Fakta itu tentu saja menjadoi bantahan serius bagi pengklaiman yang dominan terjadi di alam maya itu. Kini kita sedang fokus berjuang dan memberikan keyakinan kuat bahwa Wera adalah salah satu basis elektoral bagi kemenangan Yandi-Ros,” tegas Ibnu.
Ibnu menyatakan, keragaman hal positif yang melekat pada diri Pasangan Yandi-Ros yang antara lain terus memainkan pola politik cerdas-berkualitas serta terus menebarkan kebaikan terhadap sesama, mencerminkan bahwa Paslon tersebut kental dengan nilai mendidik, merangkul dan mengayomi. Sedangkan cara, gaya dan pola lama yang terus dimainkan oleh para pendukung rivalnya, diakuinya sangat bertabrakan dengan nilai-nilai Agama, demokratisasi, sosial, budaya dan lainya sebagai landasan berfikir bagi berbangsa dan bernegara.
“Yandi Ros merupakan perpaduan yang hampir mendekatoi kesempurnaan dalam kacamata politik. Dan Pasangan ini sangat layak dijadikan sebagai salah satu icon bagi masa depan dan keberlangsung hidup anak-anak muda Kabupaten Bima. Sebab, sejak awal hingga saat ini mereka punya mimpin dan harapan besar menuju peradaban melalui pentas politik cerdas dan berkualitas. Sekali lagi, kami tegaskan bahwa tak ada sejarahnya di Kecamatan Wera ini dimenangkan oleh pihak yang menghina, membenci dan meremehkan orang lain. Dan Insya Allah sejarah sukses tersebut akan kembali berada pada rangkulan Yandi-Ros,” ujar Ibnu.
Catatan apik lainya yang dihimpun oleh sejumlah Awak Media, beberapa hari lalu Yandi-Ros dinilai berhasil merubah keadaan di Kecamatan Ambalawi-Kabupaten Bima. Semula Ambalawi diklaim kelompok tertentu sebagai salah satu basis elektoralnya Pasalon Bupati-Wakil Bupati Bima selain Yandi-Ros.
Namun pada moment kampanye terbuka di Ambalawi tersebut, seolah memberi gambaran awal sekaligus menguatkan keyakinan publik bahwa wilayah “rebutan politisi” tersebut akan menjadi salah satu basis kemenangan Yandi-Ros di pentas Pilkada Kabupaten Bima periode 2024-2029. Pada moment yang dinilais angat spektakuler tersebut, Yandi-Ros disambut oleh dominasi Gender, pemilih Milenial dan Para Tokoh sentral setempat.
Pada moment spektakuler ini pula, Yandi-Ros terlihat masih sangat fokus menjelaskan visi-misinya untuk Kabupaten Bima beserta masyarakatnya untuk periode 2024-2029. Dan di moment yang bersamaan, Yandi-Ros juga fokus mengajak seluruh masyarakat di Kabupaten Bima agar mentauladani cara, gaya dan pola politik cerdas.
Sebab, hal itu ditegaskan oleh Yandi-Ros telah sesuai dengan harapan demokrasi dan nilai-nilai penting bagi kehidupan beragama-berbangsa dan bernegara. Liputan langsung sjeumlah Awak Media melaporkan, berbagai elemen penting di Ambalawi tersebut memberikan keyakinan bahwa Ambalawi merupakan salah satu lumbung kemenangan bagi Yandi-Ros.
Dan Ambalawi merupakan salah satu wilayah di mana Dinda-Dachlan berhasil mencetak kesuksesan dalam peristiwa politik. Yakni pada periode 5 tahun silam, perupakan kali pertama dalam sejarah yang memenangkan Pasangan yang diusung Partai Golkar untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Bima (Dinda-Dachlan). (JOEL/RUDY/AL/DK/RIS)
Tulis Komentar Anda