Kondisi Lesu-Cucuran Air Mata Warnai Penguburan Bripda Arya di Kota Bima, PO Surya Kencana Didesak Dievaluasi

Kondisi Lesu Penuh Air Mata Saat Pemakaman Arya, Sabtu (19/10/2024)

Visioner Berita Kota Bima-Bripda Muhammad Arya Maulana merupakan anggota Polri yang bertugas pada Bagian Samapta Polres Bima. Polisi berpangkat Brigadir ini dijelaskan baru dua tahun lulus menjadi Anggota Polri.

Mantan Mayored terbaik SMPN 2 Kota Bima ini merupakan putra sulung dari Pasangan Suami-Istri (Pasutri) Topan Prahara (ASN pada Inspektorak Kabupaten Bima) dengan Anies Hujatunnisa (Pegawai Bappeda) Kabupaten Bima. Arya juga merupakan salah satu SDM pelajar terbaik tamatan MAN 2 Kota Bima dan diakui sukses lolos menjadi Anggota Paskibraka Kota Bima (sebelum lolos menjadi Anggota Polri).

Sabtu pagi (19/10/2023) sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat, Kota Bima beserta masyarakatnya dikejutkan oleh kabar duka yang teramat dalam. Yakni Arya meninggal dunia dalam insiden kecelakaan antara Bus angkutan umum asal Kota Bima Vs Bus Dunia Mas. Sosok Polisi kesayangan sekaligus kebanggaan Kota Bima beserta masyarakatnya ini, tercatat lolos menjadi Anggota Polri dua tahun silam atas kerja kerasnya hinga menyuguhkan kebanggaan tersebut bagi kedua orang dua, adik semata wayangnya, keluarga, para sahabat dan pada umumnya masyarakat Kota Bima.

Pasca Arya menghebuskan nafasnya yang terakhir alias pergi untuk selama-lamanya, rangkaian prestasi dan segala kebaikanya hanya menyisakan kenangan terindah. Namun namanya dan segala kebaikanya, hingga kini masih menjadi topik pembicaraan paling menarik oleh berbagai pihak, baik di tubuh Polri maupun oleh masyarakat umum.

Liputan langsung Media Online www.visionerbima.com melaporkan, Sabtu sore (19/10/2024) sekitar pukul 14.30 Wita, raga tak bernyawa ini (jenazah Arya) dikebumikan secara resmi di pemakaman keluarganya di Lingkungan Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima. Kegiatan pemakaman salah satu Anggota Polri terbaik ini, disertai dengan upacara kedinasan yang yang dipimpin secara langsung oleh Kapolres Bima, AKBP Eko Sutomi, S.IK, M.IK melalui Wakapolres setempat, Kompol Saogi, SH.

Moment pemakaman jenazah Almarhum Arya juga dihadiri oleh sejumlah Perwira Polres Bima, Polres Bima Kota serta Bintara Remaja (Baja) di dua Polres di Maksud. Dan hadir pula sejumlah Personil Polisi Wanita (Polwan) di dua Mapolres itu pula.

Masih di Moment Pemakaman Arya, Sabtu (19/10/2024)

“Almarhum merupakan salah satu Anggota terbaik milik Polri dan masyarakat Bima. Namun kematian tak pernah bisa ditebak atau diduga oleh siapapun. Yang jelas, kita semua pasti akan mengalaminya. Dan tentu saja dengan proses yang berbeda-beda. Melalui kesempatan ini, kita semua berharap agar Almarhum mencdapatkan tempat yang sangat layak di sisi Allah SWT dan diampuni segala khilaf serta dosanya. Dan kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan diharapkan gar tetap tegar, tabah, sabar dan ikhlas mengantarkan kepergian Almarhum untuk selamanya,” harap Kompol Saogi.

Masih dalam liputan langsung Media ini melaporkan, kondisi lesu dan cucuran air mata mengantarkan kepergian Almarhum untuk selamanya pada persinggahan terakhirnya tersebut nampak nyata. Kedua orang tua Almarhum, adik semata wayangnya, kekasihnya dan seluruh keluarga yang hadir pun terlihat tak mampu menahan cucuran air matanya. Dan bahkan kondisi itu terjadi secara bersamaan disaat mereka melakukan penaburan bunga di atas pusara kuburan Almarhum Arya.

Kedua orang tua dan adik perempuan semata wayangnya tersebut yang hendak dimintai tanggapanya, justeru gagal dilakukan karena pertimbangan kondisi psikologis dan masih sangat terlihat di moment pemakaman itu pula. Bahkan Kakeknya Almarhum Arya yakni H. Hadir Muslim (mantan Wartawan Senior Bima) pun mengaku belum bisa memberikan keterangan kepada Media Massa.

“Maaf ya adinda, saya selaku kakeknya Arya belum bisa memberikan keterangan kepada Rekan-Rekan Wartawan. Sebab, kondisi psikologis kami dan keluarga  hingga saat ini masih sangat terguncang atas kepergian Arya untuk selama-lamanya. Pun demikian halnya dengan kedua orang tuanya dan itu bisa rekan-rekan Wartawan lihat sendiri sekarang,” sahut Tokoh yang akrab disapa om Lim ini.

Pada moment yang bersamaan, Media ini jjuga sempat mendengar suara-suara sumbang dari sejumlah pihak. Yakni mendesak Pemerintah setempagt agar segera mengevaluasi keberadaan PO Surya Kencana. Desakan ini tentu saja dinilai sangat bderalasan. Yakni insiden kecelakaan yang terjadi pada Bus angkutan umum antar Kota dan antar Provinsi tersebut diduga bukan saja satu kali. Dan tragedi yang menimpa Almarhum Arya diduga sebagai kali ke berikutnya.

“Maaf, kami tidak membantah takdir dari Allah SWT atas kepergian anakda Arya untuk selama-lamanya. Tetapi selain itu, kami mohon kepada Pemerintah setempat agar segera melakukan evaluasi secara total tentang keberadaan PO Surya Kencana. Sebab, dugaan insiden kecelakaan hingga memakan korban jiwa pada Bus itu diduga lebih dari satu kali. Sekali lagi, mohon keberadaan PO Surya Kencana tersebut segera dievaluasi secara menyeluruh,” desak sejumlah orang di moment pemakaman Bripda Arya tersebut.

Upacara Kedinasan Pengantaran Jenazah Bripda Arya Yang Dimpimpin Oleh Kompol Sagi (Wakapolres Bima)

Masih dalam liputan langsung sejumlah Awak Media, moment pemakaman sosok Polisi yang dikenal sangat baik dan Humoris ini juga dihadiri oleh Civitas Akademik pada MAN 2 Kota Bima, kekasihnya Almarhum Arya yakni Chelsi, sejumlah personil Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Bima, puluhan personil Juniornya pada paskibraka Kota Bima, beberapa personil Pejabat di Kabupaten dan Kota Bima serta lainya, termasuk puluhan  personil pelajar dari sejumlah SMA di Kota Bima.

Pada moment itu pula, hanya doa-doa terbaik yang dipersembahkanya untuk Almarhum Arya. Tak hanya itu, mereka juga berharap agar seluruh kelaurga Arya tetap tabah dan ikhlas mengantarkan kepergian Arya untuk selama-lamanya.

“Semoga Hunusl Khotimah. Dan kita semua berharap anakda Arya mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” harapnya.

Sementara Kapolres Bima, AKBP Eko Utomo S.IK, M.IK dijelaskan berhalangan hadir pada proses pemakaman jenazah Almahum Arya karena sedang mengikuti salah satu kegiatan Dinas di luar daerah. Namun pada moment tersebut, Eko hanya bisa mengirimkan karangan bunga sebagai wujud nyata dari duka cita teramat dalam atas kepergiaan Arya untuk selama-lamanya tersebut. Sebelum upacara pemakaman tersebut dilaksanakan, terlebih dahulu jenazah Almarhum Arya disholatkan dulu di Masjid Agung Al-Muwahiddin Kota Bima.

Hingga berita ini ditulis, dilaporkan belum diperoleh tentang kornologis utuh tentang insiden yang menyebabkan Arya meninggal dunia. Namun berdasarkan salah satu informasi yang diperoleh Media ini menduga, Jum’at sore Arya berangkat ke Mataram untuk tujuan menjenguk kekasihnya yakni Chelsi. Dan keberangkatan ke Mataram itu, pun diduga untuk tujuan memberi kejutan (surprice) untuk Chelsi.

Sayangnya, dugaan tujuan yang dinilai mulia itu justeru berakhir di wilayah Desa Kecamatan Lape-Kabupaten Sumbawa. Saat itu pula, diduga Bus Surya Kencana menabrak Bus Dunia Mas. Pada saat yang bersamaan, diduga posisi Arya sedang berada di sebelah Supir Bus Surya Kencana.

Namun sebelumnya, diduga Arya berada pada kursi bagian belakang Supir Bus tersebut. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui tentang dugaan berpindahnya posisi Arya dari belakang ke bagian depan tersebut. (JOEL/RUDY/AL/DK/RIS) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.