Jelang Pilkada Kabupaten Bima, Syafru Ngaku “Nyerah” dan Akhirnya Bergabung ke Yandi-Ros

Drs. H. Syafrudin HM. Nur (Kiri), Feri Ihram (Kanan)

Visioner Berita Kabupaten Bima-Nama Drs. H. Syafrudin HM. Nur sesungguhnya bukan hal baru bagi orang Bima. Pasalnya, Politisi Partai Nasdem itu adalah mantan Bupati Bima. Tak hanya itu, ia merupakan Calon Bupati Bima. Tercatat dua kali ia maju mencalonkan diri sebagai Bupati Bima.

Terakhir (periode lima tahun silam), Syafru berpasangan Ady Mahyudi, SE (SYAFAAD). Namun dalam dua kali pertarungan sengit di pentas politik tersebut, Syafru mengalami kekalahan oleh pasangan Hj. Indah Dhamayanti Putri, SR, M.IP-Drs. H. Dachlan M. Noer.

Sementara pada Pilkada serentak periode 2024-2029, terkuak adanya keinginan Syafru untuk maju sebagai Calon Bupati Bima. Namun dijelaskan, ia bderfikir seribu kali karena pertimbangan akan kalah melawan Calon Bupati-Wakil Bupati Bima, Muhammad Putera Feriyandi-Hj. Rostiati H. Dachlan, S.Pd (Yandi-Ros).

Oleh sebab itu, Syafru bersama Itrinya yakni Hj. Rostina yang juga mantan Anggota DPRD Kabupaten Bima dari Partai Nasdem memutuskan bergabung bersama Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2 tersebut (Yandy-Ros). Pasca memutuskan untuk begabung dengan Yandi-Ros sembari membantu kemenangan Paslon Gubernur-Wagub NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal-Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, M.IP (Iqbal-Dinda), syafru terlihat tak pernah alpa mengikuti kegiatanh blusukan di berbagai wilayah di Kabupaten Bima dan bahkan masih berlangsung sampai dengan saat ini.

Tak hanya itu, untuk tujuan memenangkan pasangan Yandi-Ros dan Iqbal Dinda tersebut dijelaskan terungkap melalui kerjas keras Syafru dan istrinya. Antara lain mengajak seluruh keluarganya di Kabupaten Bima untuk memenangkan Paslon Bupati-Wakil Bupati Bima (Yandi-Ros) dan Paslon Gubernur-Wagub NTB nomor urut 3 tersebut (Iqbal-Dinda).

Sementara dari sisi kemampuan financial misalnya, terkuak bahwa Syafru merupakan salah seorang Pengusaha ternama di Bima. Oleh sebab itu, ditegaskan bahwa politisi yang dikenal taat beragama dan dikenal sangat sederhana ini (Syafru) memiliki banyak kemampuan dan bahkan disebut-sebut sebagai salah satu mesin penting bagi Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda.

Rangkaian penjelasan tersebut bukans aja diperoleh melalui jejak investigasi Media Online www.visionerbima.com sejak lama dan bahkan dalam waktu beberapa bulan terakhir ini. Tetapi terkuak melalui pegakuan Ketua DPD Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Bima yakni Feri Ihram.

“Baru-baru ini saya sempat bertemu langsung dengan Syafru. Pada moment tersebut, banyak hal menarik yang diceritakan oleh Syafru kepada saya. Antara lain soal keputusanya bergabung dengan Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda,” ungkap Ihram kepada Media ini, Selasa (8/10/2024).

Pada moment tersebut ungkap Ihram, sebenarnya pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2024-2029 Syafru memiliki keinginan besar untuk maju lagi sebagai Calon Bupati Bima. Bicara soal kemampuan, sesungguhnya Syafru masih memiliki itu.

“Namun ia mengaku tekah berfikir matang-matang sehingga memutuskan tidak maju sebagai Calon Bupati Bima. Pertimbangan pentingnya, antara lain dia mengaku melihat secara langsung tentang kekuatan Yandi-Ros di berbagai wilayah. Dan Syafru mengaku, potensi kemenangan pada Pilkada Kabupaten Bima ini Insya Allah sangat besar untuk Pasangan Yandi-Ros,” beber Ihram.

Oleh karenanya beber Ihram, mantan Calon Bupati Bima periode 2020 berpasangan dengan Ady Mahyudi ini memutuskan untuk tidak maju sebagai Calon Bupati Bima periode 2024-2029. Dan menurut Ihram, pertimbangan Syafru itu sangat rasional serta terukur.

“Melihat fakta-fakta politik di lapangan saat ini, ya saya lebih baik mengurungkan niat dan bergabung dengan Yandi-Ros. Sebab, potensi kemenangan besar pada Pilkada kali ini Insya Allah ada di tangan Yandi-Ros,” ungkap Syafru ditirukan oleh Ihram.

Tanpa bermaksud “mengecilkan” rivalnya Yandi-Ros tersebut, Ihram menyatakan bahwa pertarungan pada Pilkada kali ini “sesungguhnya tidak seimbang”. Yandi-Ros didukun oleh 10 Parpol pengusung. Yakni Golkar, Gerindra, PPP, PBB, Hanura, PKB, Gelora, Nasdem, Demokrat dan PDIP. Sementara rivalnya hanya didukung oleh 2 Parpol yakni PAN dan PKS.

“Dari sisi Parpol saja itu sudah tidak seimbang. Jika dihitung berdasarkan kaklulasi politik, jelas jauh panggan dari api lah. Perlu diketahui bahwa masing-masing Parpol pendukung Yandi-Ros itu memiliki pengalaman yang sangat mumpuni. Tak hanya itu, 10 Parpol tersebut masing-masing memiliki konstituen di seluruh wilayah di Kabupaten Bima,” tandas Ihram.

Ihram kemudian mengamati, pergerakan politik jelang Pilkada Kabupaten Bima akan terlihat nyata setelah Presiden RI terpilih yakni Hj. Prabowo Subianto dilantik secara resmi sebagai Presiden RI dalam waktu dekat. Prabowo disebut-sebeutnya memiliki pengaruh yang sangat besar bagi pelaksanaan Pilkada serentak di seluruh Indonesia. Antara lain di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu serta di pentas Pilgub-Wagub NTB saat ini.

“Saya mengamati akan ada gerakan politik yang sangat signifikan , khususnya di NTB pasca Prabowo dilantik secara resmi sebagai Presiden RI. Sekali lagi, kuat keyakinan saya ke arah itu. Tetapi pernyataan saya ini akan bisa kita lihat secara bersama-sama nantinya. Oleh sebab itu, jadi wajar saja jika Syafru kini bergabung dengan Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda,” pungkas Ihram. (JOEL/RUDY/RIS/AL/DK) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.