Dibalik 'Benci', Ada “Kekuatan Cinta Kepada Yandi-Ros dan Iqbal-Dinda” Kian Meyakinkan Memenangkan Pilkada
Salah Satu Moment Penyambutan Saat Yandi-Ros dan Iqbal-Dinda Saat Melaksanakan Kegiatan Blusukan Jelang Pilkada Serentak Periode 2024-2029
Visioner Berita Kabupaten Bima-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bima dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) akan dilaksanakan secara serentak pada November 2024. Pun demikian halnya yang terjadi di Kota Bima dan Kabuapaten Dompu.
Pertanyaan tentang siapa yang bakal menjadi “super star” pada pentas demokrasi yang diakui sangat spektakuler tersebut, hingga kini masih menjadi teka-teki. Namun berbagai indikasi yang mengarah kepada hal itu, kini mulai terlihat jika pengalaman pada Pilkada sebelumnya dijadikan sebagai salah satu alat ukurnya.
Terlepas dari itu, pada setiap kontestasi politik jelang Pilkada Kabupaten Bima seolah “bersahabat akrab” dengan berbagai dinamika. Antara lain “ada kekuatan cinta” pada Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati dan ada pula “kebencian” yang dinilai nyaris tak pernah alpa menyapanya. Fenomena politik yang demikian, antara lain terpampang nyata di beranda Media Sosial (Medsos).
Lagi-lagi soal yang satu ini, hingga kini masih terpantau di beranda maya (Medsos). Dan peristiwa yang sama dengan pola yang sama juga pernah dirasakan oleh Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, M.IP-Drs. H. Dachlan M. Noer (Dinda-Dachlan) yang berhasil memenangkan Pilkada Kabupaten Bima selama dua periode. Pun demikian halnya dengan yang dirasakan oleh H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri) pada pentas Pilkada Kota Bima lima tahun silam.
Sementara harapan agar moment Pilkada dijadikan sebagai salah satu wadah pemersatu dibalik keragaman perbedaan (antara lain soal pilihan) dan menghindari berbagai cara “tak lazim”, dinilai masih sangat jauh, ibarat panggang dengan api. Indikasi ini antara lain merujuk pada kontestasi Politik jelang Pilkada Kabupaten Bima dan Pilkada NTB periode 2024-2029.
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bima, Muhammad Putera Feriyandi, S.IP, M.IP-Hj. Rostiati H. Dachlan misalnya, sejak awal hingga saat ini terpantau dan bahkan diakui nyaris tak pernah lepas dari cibiran oleh pihak-pihak tertentu. Pun demikian halnya dengan paslon Gubernur-Wagub NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal-Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, M.IP (Iqbal-Dinda). Antara lain, pihak-pihak tertentu dimaksud terus menyerangnya menggunakan kata “Dinasty” sebagai sarana untuk mencibirnya.
Padahal Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda tercatat sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diakui oleh Negara memiliki hak demokratisasi yang sama di pentas Politik di Nusantara. Dan sejak awal proses menuju pentas politik dimaksud, Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda telah menuntaskan kewajibanya sebagai warga NKRI mulai dari mendaftar ke Partai Politik (Parpol) pengusungnya hingga pengambilan nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Liputan langsung sejumlah Awak Media mengungkap, nampaknya serangan tersebut justeru kian menguatkan cinta para pendukungnya kepada Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda. Antara lain hal itu tercermin melalui sambutan masyarakat saat melakukan kegiatan blusukan Sape Utara-Kabupaten Bima beberapa hari lalu dan hari ini (7/10/2024) di wilayah. Dan sebelumnya, hal yang sama terjadi di Kecamatan Wawo dan di Kecamatan Ambalawi-Kabupaten Bima.
Pola komunikasi dan strategi yang diperankan oleh Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda yang dijelaskan kian menambah dukungan hingga diyakini akan memanangkan kontestasi politik dimaksud, dinilai sama dengan peran-peran sejuk yang dilakukanya pada Pilkada Kabupaten Bima sebelumnya. Antara lain tetap “memperkaya” senyum indah, kesantunan dalam berkomunikasi, santun dalam menyapa, ramah dalam menyikapi, kesholehan sosial yang masih terjaga, kian apik mempertahankan kekuatan silaturrahmi hingga lebih fokus kepada menyampaikan visi-misi yang akan dilaksanakan jika sukses memenangkan pertarungan politik dimaksud.
Kendati dalam usia yang tergolong masih sangat muda, namun Yandi kian terlihan matang di dalam menyikapi beragam cibiran dari pihak-pihak tertentu dimaksud. Ia menegaskan, lebih fokus membangun kekuatan cinta dan menjelaskan tentang visi-misi membangun daerah beserta masyarakatnya kepada para pendukungnya di berbagai wilayah di Kabupaten Bima.
“Yandi-Ros maju sebagai Paslon Bupati-Wakil Bupati Bima periode 2024-2029, Insya Allah semata-mata untuk kepentingan Kabupaten Bima beserta masyarakatnya. Insya Allah jika memenangkan Pilkada ini, Yandi-Ros akan dinobatkan sebagai Bupati-Wakil Bupati Bima, bukan Bupati-Wakil Bupati Istana Bima. Ini pesta demokrasi, Negara telah memberikan kesempatan kepada siapapun karena semua syarat dan pra syarat telah dipenuhi. Antara lain mendaftar di seluruh Parpol pengusung, pendaftaran secara resmi di KPU Kabpaten Bima hingga pengambilan nomor urut,” sahut sosok anak muda yang dikenal sangat baik, ta’at kepada para tetua, sangat sabar dan diakui kaya akan kesholehan sosialnya ini.
Berbagai cibiran yang seolah tak pernah alpa menyapanya itu, diakuinya bukanlah sesuatu yang baru. Tetapi diakuinya terjadi sejak lama dan bahkan masih berlangsung sampai dengan saat ini. Sementara cara untuk menyikapinya, Yandi menegaskan lebih fokus pada perjuanganya dan kian memperkuat peran-peran menebar kebaikan bersama seluruh instrumen politiknya kepada masyarakat di berbagai wilayah di Kabupaten Bima.
“Masing-masing memiliki ruang. Dan kebaikan itu, Insya Allah memiliki ruangnya tersendiri. Sejak awal hingga saat ini dan sampai kapanpun, antara lain kita masih sangat fokus menebarkan kebaikan terhadap sesama. Berbeda itu bisa dan demokratis, kita tak akan mungkin bisa membuatnya sama. Tetapi keberuntungan itu, antara lain didasari oleh kekuatan cinta. Kita hanya bisa berusaha semampu kita pula. Tetapi keputusan terakhir itu ada di tangan Allah SWT,” ujarnya dengan nada sangat sejuk.
Penuturan yang sama juga disampaikan oleh Dinda. Politisi wanita tangguh, cantik, santun, ramah, sangat baik danj dikenal kaya alkan kesolehan sosialnya ini menegaskan bahwa Iqbal-Dinda maju di pentas Pilkada NTB periode 2024-2029 lebih kepada membangun NTB ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Visi-misinya yakni “NTB Makmur Mendunia” ditegaskan telah dijelaskan kepada seluruh rakyat di NTB dan hal itu akan diterjemahkanya ketika terpilih menjadi Gubernur-Wagub NTB.
“Jangan pernah menyerah, apalagi berhenti untuk menebarkan kebaikan terhadap sesama. Beragam cibiran itu, juga bukan hal baru bagi kita semua dan tercatat secara apik oleh berbagai Awak Media, antara lain www.visionerbima.com. Dinda-Dachlan memenangkan pertarungan politik hingga dinobatkan secara legal oleh Negara menjadi Bupati-Wakil Bupati Bima selama dua periode, juga tak pernah sepi dari beragam cibiran, baik di beranda maya maupun di dunia nyata. Kami percaya dan bahkan sangat yakin bahwa Allah SWT adalah penentu setiap upaya yang dilakukan oleh setiap hambaNya. Dan sesungguhnya keberuntungan itu, salah satunya didorong hal-hal baik yang kita terapkan kepada sesama,” sahut Politisi tangguh Partai Golkar ini.
Yang nampak nyata pada moment penyambutan oleh masyarakat di bebagai wilayah di Kabupaten Bima sejak awal melakukan kegiatan blusukan hingga saat ini bersama Yandi-Ros, itu diakuinya sebagai cerminan nyata dari rasa cinta masyarakat yang teramat kuat. Hal yang sama juga diakuinya dirasakan oleh Dinda-Dachlan saat mencalonkan diri menjadi Bupati-Wakil Bupati Bima pada periode pertama dan periode kedua.
“Insya Allah kita tetap fokus memerankan cara berpolitik santun dan cerdas serta memperkuat nilai nilai penting bagi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Pro-kontra itu tak pernah lepas dari kehidupan siapapun. Pun demikian halnya dalam dunia politik. Dalam pesta demokrasi, Negara telah menyediakan ruang selebar-lebarnya kepada siapapun secara legal untuk ikut serta di dalamnya sepanjang semua syarat dan pra sayarnya sudah terpenuhi. Dan sejak awal hingga kini, kami berstatus legal sebagai warga NKRI,” terang istri dari mantan Bupati Bima, H. Feri Zulkarnaen, ST ini (Almarhum),.
Berbagai serangan yang nyaris tak pernah alpa dirasakan oleh Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda ini juga diskapi secara serius oleh Ketua DPW Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (GRIB Jaya) NTB, Iskandar S.Sos. Dalam kaitan itu, Iskandar mengungkap berbagai dugaan hasil dari jejak investigasinya dalam beberapa bulan terakhir ini.
“Antara lain, kuat dugaan bahwa seorang terduga berinisial UH alias BN ditengarai sebagai buzzer bentukan oknum politisi berinisial “Z”. UH alias BN ditengarai sebagai salah satu kaki tangan yang digunakan “Z”. Yang (UH alias BN) disinyalir sejak awal hingga saat ini ditugas khususkan untuk menyerang Yandi-Ros dan Iqbal Dinda. UH alias BN diduga saat itu diberikan SK sebagai salah satu staf pada sebuah Lembaga oleh “Z”. Namun dugaan SK itu sudah dianulir oleh Pemerintah karena pertimbangan tertentu. Dari jejak investigas yang kami lakukan dalam beberapa bulan terakhir ini, UH alias BN masih sangat setiap dengan “Z” karena ditengarai oleh adanya janji akan mengangkatnya kembali jadi staf sebuah Lembaga itu jika bernasib baik pada musim politik saat ini,” duga Iskandar, Senin (7/10/2024).
Masih soal jejak investigasinya, Iskandar menduga bahwa bukan saja UH alias BN yang dijadikan sebagai buzzer bentukan “Z”. Tetapi ditengarai adanya sejumlah nama-nama lainya. Ungkap Iskandar, diduga masing-masing buzzer tersebut disetting sejak awal hingga saat ini untuk memerangkan peran yang berbeda-beda. Mereka disinyalir berada dalam satu kemasan dan sat itu juga di beri SK oleh “Z”. Namun lagi-lagi, dugaan SK itu sudah dianulir oleh Pemerintah karena pertimbangan tertentu. Dan diduga “Z” akan mengangkap kembali mereka dengan SK jika bernasib mujur di musim politik saat ini,” bongkar Iskandar.
Oleh sebab itu, Iskandar mendesak Polisi sebagai salah satu Instrumen resmi Negara untuk menelusurin secara mendalam terkait dugaan fenomena yang dinilainya sebagai wujud nyata dari pembangkangan terhadap ketentuan hukum yang berlaku di NKRI serta, merusak tatanan demokrasi, menganggu hak konstusional setiap warga dan berpotensi mengancam Kamtibmas NTB dimaksud. Antara lain, Polisi dimintanya untuk melakukan patroli Cyber di beranda Medsos dan kemudian mendelete (menghapus) akun-akun Medsos milik “kelompok” dimaksud.
“Jangan membiarkan dugaan kejahatan itu bereskpresi secara bablas di ruang publik. Negara tidak boleh kalah dari “kelompok” dimaksud. Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda memiliki hak secara konstitusional untuk maju di pentas politik dan itu diperkuat oleh seluruh rangkaian dari ketentuan yang berlaku di NKRI ini. Secara Undang-Undang (UU) juga menjelaskan, Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda memiliki hak untuk dilindungi dan diberikan rasa aman oleh Negara pula. Oleh sebab itu, jangan biarkan kenyamanan Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda diganggu oleh kelompok tertentu tersebut,” ibuh Iskandar.
Iskandar kembali menduga, pola dan strategi yang diduga masih diperankan oleh “kelompok tertentu” tersebut adalah sama dengan yang terjadi Pilkada di Kabpaten Bima pada periode sebelumnya. Dugaan peran-peran yang sengaja diskenario oleh oknum elit politik dalam kaitan itu, dijelaskanya justeru akan semakin menguntungkan Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda pada pentas Pilkada serentak periode 2024-2029.
“Caranya sama dan pulanya pun tak berbeda. Yakni dominan menyerang, tetapi menafikan yang dilakukan oleh Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda. Pola lama kok masih saja digunakan, pada hal mereka kan bernasib kurang beruntung pada moment Pilkada sebelumnya. Antara lain dasar itu, kami berkeyakinan bahwa Yandi-Ros maupun Iqbal-Dinda akan memenangkan Pilkada serentak ini. Indikasi itu, salah satunya nampaknya nyata melalui sambutan masyarakat yang sangat meriah disaat Yandi-Ros maupun Iqbal Dinda melakukan kegiatan blusukan di berbagai wilayah di Kabupaten Bima,” tandas Iskandar. (JOEL/RUDY/AL/RIS/DK)
Tulis Komentar Anda