Kisah “Terpahit” Dialami Mantan Militansi Salah Satu Paslon, Rum Hadir Tawarkan Kemuliaan

Paslon Itu Sudah Beritahu Tetapi Yang Diberikan Hanya Kata Insya Allah

Senyum Manis Makassar Saat Menyambut Kehadiran, Ir. H. Muhammad Rum, MT (27/9/2024)

Visioner Berita Kota Bima-Di sebelah barat jalan raya di perbatasan antara Kelurahan Melayu dengan Kelurahan Uleh Kecamatan Asakota-Kota Bima, terlihat nyata adanya sebuah realitas kehidupan sosial yang dijelaskan nyaris tak terjamah dengan sentuhan kemanusiaan. Lebih jelasnya, Ihsan alias Makassar merupakan salah seorang militansi dari salah satu Pasangan Calon (Paslon) pada Pilkada Kota Bima lima tahun silam.

Sosok yang lima tahun silam berjuang keras untuk salah satu Paslon dimaksud hingga memberikan perlawanan sangat serius kepada rivalnya, kini terlihat dalam kondisi tak berdaya. Perlawanan keras itupun diarahkan oleh Makasar kepada Tim Media milik pemenang Pilkada waktu itu yakni H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri).

Lebih jelasnya, Makassar menderita sakit struk berat. Ia diterpa sakit struk sejak tiga bulan silam dan masih berlangsungsampai dengan saat ini. Akibatnya, pengelolaan sampah yang biasa dilakukanya sebagai satu-satunya sumber kehidupan bagi keluarganya pun terhenti. Pekerjaanya itu diserahkan kepada anak kandungnya yakni Fami. Namu diakui, hasil yang diperoleh tidak seperti disaat ayahnya normal.

Selama menderita sakit struk tersebut, Istri korban yakni Hamidah mengaku tak pernah dikunjungi oleh Paslon dimaksud. Hamidah membeberkan, kondisi yang dialami suaminya tersebut sudah diberitahukan pula kepada paslon dimaksud. Namun jawaban yang diterimanya yakni hanya kata Insya Allah.

“Beberapa hari lalu Paslonh itu datang kampanye di sini. Pada saat yang sama, ia (Paslon itu) sudah saya beritahu bahwa suami saya sudah tiga bulan dengan sekarang menderita struk. Namun jawaban yang saya terima hanya Insya Allah akan datang ke rumah mengunjungi suami saya,” beber Faridah kepada Media Online www.visionerbima.com, Jum’at sore (27/9/2024).

Yang tak kalah mirisnya, “kisah nyata terpahit” yang mendera Makassar ini berdampak kepada anak-anaknya. Lebih jelasnya, yang satunya terpaksa putus kuliah dan yang satunya lagi putus sekolah. Kenyataan pahit itu terjadi, diakuinya karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan kuliah dan sekolah anaknya dimaksud.

“Keduanya tidak bisa melanjutkan pendidikan karena ayahnya sakit. Peran Pemerintah Kota (Pemkot) Bima selama suami saya menderita struk ini, tentu saja ada. Yakni dalam bentuk BPJS gratis yang digagas oleh Walikota Bima saat itu, H. Muhammad Lutfi, SE,” tandas Faridah.

Makssar menjalani profesi sebagai pengelola sampah (Bank Sampah) ini, diakuinya sudah berjalan selama 8 tahun. Dan selama itu pula, biaya hidup dan kebutuhan empat orang anaknya sangat tercukupi. Namun kondisi terbalik terjadi sejak tiga bulan silam sampai dengan saat ini.

“Tidak mungkin Paslon itu tidak tahu tentang pekerjaan dan kondisi yang dialami oleh suami saya sekarang. Mereka tahu tetapi tidak pernah datang dan tidak pula pernah memberikan bantuan dalam bentuk apapun,” beber Faridah.

Penjelasan yang sama juga disampaikan oleh kakak kandung Makassar yakni Mahani. Mahani mengungkapkan, beberapa hari lalu sudah menyampaikan kondisi Makasar tdersebut kepada Ketua Tim dan paslon dimaksud.

“Namun jawaban yang saya terima hanya diminta sampaikan salamnya kepada Makassar. Dan ia berjanji, Insya Allah akan datang menjenguk Maksaar dalam waktu segera. Namun sampai saat ini, mereka tak hadir ke sini,” terang Mahani.

Jum’at sore (27/9/2024), Calon Walikota Bima perode 2024-2029 yakni Ir. H. Muhammad Rum, MT berpasangan dengan Hj. Mutmainnah Haris, SH (AMANAH) dinilai lebih peka menyikapi kondisi yang dialami Makassar ini. Pada hari itu juga,  Rum langsung datang menjenguk Makassar di rumahnya tersebut.

Pada moment itu, tercatat sekitar 30 menit lamanya Rum duduk disamping Makasaar dan istrinya itu. Pada saat itu pula, Rum membicarakan banyak hal untuk kesembuhan Makasaar. Antara lain dalam dekat akan menghadirkan Tim Doker ke Rumah Makassar.

“Insya Allah dalam waktu segera pula kami akan menghadirkan Tim Dokter tersebut untuk datang merawat Makasar ini. Tim Dokter tersebut diharuskan untuk bergantian setiap hari mengobati sekaligus menjaga Makassar ini. Insya Allah, upaya ini akan dilakukan hingga Makassar sembuh. Oleh karenanya, mohon do’a semua pihak agar keluarga kita ini lekas sembuh dan kembali normal seperti sediakala,” harap mantan Birokrasi yang dikenal sangat santai dan berpenampilan apa adanya ini.

Rum menjelaskan soal alasan menghadirkan Tim Doker yang merawat, mengobati dan menjaga Makassar di rumahnya. Yakni jika korban ini dibawa ke Rumah Sakit (RS), tentu saja membutuhkan biaya operasional, akomodasi dan trasnportasi bagi keluarganya yang menjaganya dan kebutuhan lainya di luar tanggungan BPJS  gratis oleh Pemkot Bima.

“Paradigma lama itu kini kira rumah dengan hal baru. Jika sebelumnya pasien seperti dibawa untuk dirawat di RS, tentu saja akan memakan banyak biaya, itu selain dari fikiran dan tenaga. Oleh karena itu, kini rubah paradigma menjadi yang baru. Yakni Tim Dokter harus dihadirkan di rumah pasien ini,” tegas Rum.

Rum mengakui, sebelumnya ada dua orang warga Kota Bima yang ditimpa oleh oleh peristiwa yang sama (struk). Namun diakuinya pula, peristiwa pahit yang menimpa kedua warga tersebut diduga tidak pernah disentuh.

“Kami menemukan kedua penderita tersebut yakni sekitar beberapa hari lalu. Penderita maupun keluarganya mengaku kekurangan biaya di luar tanggungan BPJS. Untuk itu, kami tawarkan untuk menghadirkan Tim Dokter yang langsung datang merawat, mengobati dan menjaga di rumahnya masi9ng-masing,” papar Rum sembari menyatakan kepirahitan sangat mendalam ketika melihat secara langsung kondisi yang dialami Makassar.

Liputan langsung sejumlah Awak Media Melaporkan, Makassar terlihat bisa tersenyum lebar ketika menyambut kehadiran Rum tersebut. Namun sampai saat ini, Makassar belum bisa bicara. Tetapi bisa mendengar tentang apa saja yang disampaikan dan ditanyakan oleh orang, termasuk Rum yang duduk di sampingnya.

“Sampai sekarang Makasaar belum bisa bicara. Tetapi ia hanya bisa mendengar dan mengerti tentang apa yang ditanyakan dan disampaikan oleh orang-orang. Kami berharap agar Aji Rum konsisten dan niat tulus nan mulianya itu. Namun kami sangat percaya dan bahkan Yakin, Rum akan sangat konsisten mewujudkan niatnya bagi kesembuhan Makassar. Terimakasih, apresiasi, bangga dan penghormatan yang setingginya kepada pasangan AMANAH atas niat mulainya ini,” papar warga yang saat itu ikur bekunjung bersama Rum beserta rombonganya di rumah makassar tersebut.

Secara terpisah, Anak kandung Makassar yakni Fahmi menyatakan bahwa ayahnya tidak bisa lagi menjalani profesinya sebagai pengelola sampah. Akibatnya, ada dua orang di dalam keluarga tersebut tidak bisa melanjutkan biaya. Alasan mutlaknya yakni karena tidak ada biaya.

“Saya terpaksa menggantikan posisi Papa. Namun hasil yang dicapai ternyata tidak sama dengan disaat Papa mengelola sampah ini. Namun demikian, saya sebagai anaknya harus berjuang keras melakukan kegiatan ini. Hal ini dilakukan demi Papa, mama dan keluarga di rumah ini,” paparnya dengan nada lirih.

Usaha ini dilakoni ayahnya diakuinya sudah berjalan selama delapan tahun. Hasil kerja keras ayahnya, diakuinya  mampu mencukupi kebutuhan bagi keluarganya di rumah itu pula. Terkait ayahnya sebagai mantan militansi salah satu Paslon dimaksud, tentu saja tidak bisa dinafikan oleh Fahmi.

“Ya, memang demikian adanya dan benar. Namun sampai detik ini, mereka tak pernah hadir menjenguk Papa. Dan sampai saat ini pula, mereka belum datang berkomunikasi, apalagi menyerahkan bantuan bagi kesembuhan Papa,” pungkas Fahmi.

Masih dalam liputan langsung sejumlah Awak Media, dimoment yang sama Rum beserta rombonganya melakukan kegiatan kunjungan ke Lingkungan Mekar Baru Kelurahan Asakota-Kota Bima. Pada moment tersebut, Rum disambut dengan meriah oleh warga setempat. Disaat yang bersamaan pula, warga mengacungkan dua jari sebagai bentuk dukunganya dan berjanji akan berjaung keras memangkan pasangan AMANAH pada Pilkada setempat periode 2024-2029. (JOEL/RUDY/AL/DK)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.