Jelang Pilkada Dompu Periode 2024-2029, “Petani Jagung Ini Ngaku Kapok Pilih AKJ-Syah”

ILUSTRASI, Dok. Gambar: google.com

Visioner Berita Kabupaten Dompu, NTB-Usai melakukan kegiatan pelioutan dan investigasi terkait beragam dugaan tindak pidana kejahatan di kawasan hutan Tambora dan sekitarnya yang diduga digundulkan oleh “kelompok Mafia”, sejumlah Awak Media sempat mampir untuk istirahat sejnak sembari menikmati kopi di salah satu warung di wilayah Kecamatan Pekat-Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada saat yang bersamaan, sejumlah Awak Media mendengar pembicaraan soal anjloknya harga jagung petani di seluruh wilayah di Kabupaten Dompu oleh  oleh beberapa orang warga Dompu pula, satu diantaranya berinisial SR.

“Oh, bapak-bapak ini berprofesi sebagai Wartawan ya?. Dari tadi kami perhatikan, bapak-bapak ini kami curigai sebagai Aparat keamanan yang menyamar jadi Intelijen. Oh ya Pak, saya ini adalah salah satu dari sekian banyak petani jagung di Kabupaten Dompu,” ucap SR sembari tersenyum di warung itu, Sabtu (7/9/2024).  

SR kemudian berkisah tentang perbedaan harga jagung petani tahun 2024 yang dinilai selisihnya cukup jauuh antara di Bima dengan di Kabupaten Dompu. Faktanya bongkar SR, disaat harga jagung petani di Bima dijual sebesar Rp5 ribu pe Kg, namun tidak demikian yang berlaku di Kabupaten Dompu. Tingginya harga jagung di Bima tersebut, juga menjadi indikasi adanya kekuatan intervensi Pemerintah Daerah (Pemda) baik di Kabupaten Bima maupun di Kota Bima.Maksudnya, pada saat yang bersamaan harga jagung dari petani di Dompu yakni sebesar Rp3.300 per Kg. Sungguh ini sangat dirasakan pahit yang menimpa para petani jagung di Dompu,” keluh SR  dengan mimik sedih.

Fakta tak terbantahkan terkait anjloknya harga para petani jagung di Dompu tersebut, diduga sangat kuat korelasinya dengan kinerja Pemda setempat dibawah komanda Bupati, Abdul Kader Jaelani (AKJ) dan Wakil Bupati setempat, H. Syahrul Parsan. Sedangkan masa kampanye pada moment Pilkada di Dompu periode 2020-2024, AKJ-Syah berjanji kepada seluruh petani jagung di Dompu yakni akan “memastikan” harga jagung petani per Kg sebesar Rp4.300.

“Kini AKJ-Syah kembali maju sebagai Calon Bupati-Wakil Bupati Dompu periode 2024-2029. Tetapi dengan sejujur, kami dari petani jagung di Dompu sudah kapok memilik AKJ-Syah. Pasalnya, antara lain janjinya soal harga jagung dari petani Dompu itu saja hingga kini tak mampu diwujukanya. Lantas sekarang AKJ-Syah lantunkan janji soal kenaikan harga jagun para petani di Dompu dengan konsep yang berbeda, ya kami hanya bisa berpura-pura menjadi orang bodoh saja. Paslnya, janjinya saat kampanye itu hingga kini hanya lips service saja,” tandas SR.

Menjawab pertanyaan tentang siapa Pascangan Calon yang akan di pilihnya menjadi Bupati-Wakil Bupati Dompu peroiode 2024-2029, dengan suara lantang dan tegas SR mengaku akan memenangkan Paslon yakni Bambang Firdaus (BBF)-Sirajudin, SH (DJ). Ketegasan itu, diakuinya bukan tanpa alasan rasional.

“Penampilan pribadi Paslon BBF-DJ terlihat sangat sederhana, sangat dekat dengan rakyat, tak terkcuali para petani jagung di Dompu. Dan pasangan BBF-DJ ini tidak mudah memberi janji kepada kami. Dan kami juga tahu bahwa BBF adalah mantan Ketua Tim Sukses (Timses) yang mengantarkan AKJ-Syah pada moment Pilkada tersebut. Namun setelah ittu, BBF “disingkirkan”.  Hanya saja soal BBF “disingkirkan” saat itu, tentu saja kami tidak tahu. Tetapi mungkin saja BBF enggan menjelaskan alasan itu kepada kami,” paparnya.

Bak gayung-bersambut, pernyataan SR tersebut juga ditanggapi serius oleh salah seorang  wanita yang saat itu sedang menikmati makanan di warung itu pula. Kepada sejumlah Awak Media, sosok Wanita yang diamati sudah berkeluarga ini, menolak keras identitasnya di buka di ruang publik.

“Kami adalah warga asli Kabupaten Dompu, tentu saja tahun tentang apa saja program unggulan AKJ-Syah yang dijanjikan di hadapan rakyatnya saat kampanye di moment Pilkada setempat periode 2020-2025. Yakni Jagung, Porang, Padi, Sapi dan Ikan (JARAPASAKA). Pertanyaan seriusnya, dari enam program yang dijanjikanya dengan orientasi mensejahterakan petani, peternak dan nelayan tersebut kira-kira mana mana yang dituntaskan oleh AKJ-Syah?. Menurut saya, janji soal soal memastikan tidak anjloknya harga petani jagung di Dompu yang dijanjikanya kala itu, hingga kini hanya menyisakan kesedihan, kok. Kalau tidak percaya, silahkan datangi dan tanya satu per satu para petani jagung di Dompu,” bebernya.

Soal rencana budi daya Porang di Dompu yang dijanjikan AKJ-Syah pada moment Pilkada 2024-2029 yang juga berorientasi kepada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi para petani di Dompu, pun hingga kini ditegaskanya tak kunjung diwujudkan. Itu tercermin melalui tak adanya realisasi terkait hal itu. Kecuali Porang tersebut hanya pernah dilakukan uji coba penanaman diatas lahan di Desa Karama Bura, Sorikapi, pekat dan lainya.

“Lantas di mana lokasi budi daya Porang di Dompu yang menjanjikan terdongkraknya ekonomi dan kesejahteraan mastarakat Dompu sebagaimana dilantunkan oleh AKJ-Syah tersebut, silahkan rekan-rekan Media tanyakan secara langsung kepada Komisi terkait di DPRD Dompu. Sebab, mereka merupakan representasi dari seluruh rakyat Dompu. Tetapi saya yakin, soal itu akan muncul pro-kontra di kalangan Legsialtif tersebut, sehingga kuat dugaanya untuk berkata jujur,” duganya sembafri menduga beberapa bahwa beberapa program unggulan dijanjikan AKJ-Syah dimaksud yang dinilai tak mampu diwujudkan.

Secara terpisah Ketua DPW LSM Komite Anti Korupsi Indonesia dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (GRIB Jaya) NTB yakni Iskandar S.Sos menyatakan bahwa keluhan para petani jagung dimaksud adalah sangat wajar. Terkait keluhan para petani jagung di Dompu itu, ditegaskanya didukung oleh fakta dan data.

“Jika JARAPASAKA itu adalah prorgram unggulan yang sudah dijanjikan oleh AKJ-Syah, ya tuntaskan dong. Jika janji soal mempertahnkan harga jagu petani Dompu minimal sebesar Rp4.300 per Kg, lantas kenapa petani jagung di sana justeru menjerit karena harga jagunya per Kg berada dibawah Rp4 ribu per Kg. Itu artinya, janji AKJ-Syah tersebut kini hanya menyisakan jeritan para petani jagung di Dompu. Untuk itu, menurut kami adalah hal yang wajar bagi para petani jagung untuk menyatakan sudah kapok untuk memilih AKJ-Syah lagi,” tegas Iskandar, Kamis (12/9/2024).

Iskandar kemudian mengungkap fakta dan data terkait janji-janji AKJ-Syah disaat Pilkada Dompu periode 2020-2024 yang hingga kini dinilai hanya pemanis bibir belaka Ilips service). Antara lain soal budi daya ternak sapi yang dijajikan melakukan kerjasama dengan salah satu Pemerintahan di Negara Asing (Luar Negeri). Sayang, lagi-lagi janji tersebut hingga kini nyaris ditemukan di Kabupaten Dompu.

“Pertanyaan sederhanaya, sudah seberapa yakinkah anda memastikan adanya realisasi dari kerjasama tersebut sebagaimana dilantunkan AKJ-Syah pada moment Pilkada periode lalu dan dalam apa saja yang sudah direalisasikan oleh AKJ-Syah?. Jika kerjasama dalam kaitan antara lain soal ekspor ke Negara Asing tersebut, lantas seperti apa bentuk dokumen realistis yang bisa ditunujukan oleh AKJ-Syah kepada masyarakat Dompu saat ini?. Tetapi kami menduga bahwa janji politik itu tak seindah  faktanya lapangan,” dentil Iskandar.

Tak hanya itu, Aktivis KAKI dan GRIB Jaya NTB juga mempertanyakan tentang seberapa besar realasi dari program pembinaan 1000 UMKM di yang dijanjikan AKJ-Syah pada moment kampanye Pilkada periode lalu. Lagi-lagi berdasarkan investigasi KAKI dan GRIB Jaya tersebut, pihaknya menduga bahwa janji dimaksud ditengarai hingga kini tidak mampu dituntaskan oleh AKJ-Syah.

“Sebagai salah satu contohnya, kami sudah menanyakan kepada beberapa pelaku UMKM di Dompu. Mereka menjelaskan soal janji itu diduga tak ditindaklanjuti oleh AKJ-Syah, antara lain soal sentuhan modal sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan usaha para pelaku UMKM dimaksud,” duganya.

Dari sederetan janji politik AKJ-Syah pada moment kampanye Pilkada pada periode lalu tersebut, pihaknya menilai bahwa AKJ-Syah terkesan memperioritas event pacuan kuda di Kabupaten Dompu dalam waktu dua kali dalam setahun. Lebih jelasnya, Iskandar menduga bahwa AKJ-Syah lebih meprioritaskan event pacuan kuda ketimbang mewujukan berbagai program unggulan yang dijanjikanya pada masa kampanye Pilkada di Dompu pada periode lalu.

“JARAPASAKA tersebut dijajikan untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan para petani di Dompu yakni petani, peternak dan nelayan. Harga jagung petani di Dompu anjlok, budi daya Porang sarat gagal, harga gabah petani di Dompu cenderung “lesu”, kerjsama soal ternak sapi dengan salah satu Negara Asing pun sarat gagal, sentuhan aggaran bagi pengembangan dunia kelautan dan perikanan di Dompu diduga sangat minim (“minim sentuhan”),” ungkapnya.

Sementara soal kasus dugaan tindak pidana korupsi di masa tiga tahun kepemimpinan AKJ-Syah dinilainya marak terjadi. Antara lain adanya pelaku yang telah dilaporkan secara resmi kepada APH dan divonis penjra. Antara lain kasus pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama di Manggelewa. Dan ada pula kasus dugaan tindak pidana kejahatan korupsi masih ditangani oleh pihak Polres Dompu. Yakni kasus pembanguna bendungan Kwangko dan kasus digaan tindak pidana kejahatan korupsi soal penggunaan anggaran PKK yang ditengarai dikendalikan oleh oknum Ketua TP-PKK setempat dan hingga sekarang masih kini masih ditangani secara serius oleh pihak Kejari Kabupaten Dompu.

“Terkait kasus itu, konon sejumlah nama telah dimintai keteranganya oleh APH Penyidik pada Kejari abuten Dompu. Dan dikabarkan pula, dalam waktu dekat pihak Kejari Dompu akan memintai keterangan oknum Bendahara TP-PKK setempat. Tak hanya itu, ada pula kasus dugaan korupso APBD tahun 2022 yang telah dilaporkan oleh Aktivis Anti Korupsi kepada pihak KPK RI. Pun kasus ini dikabarkan masih ditangani secara serius oleh Penyidik KPK RI  ,” duga Isakandar. (ISRAT/JOEL/RUDY/AL) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.