Jejak Politisi Muda Anak Ulama Besar Bima, “Diserang dan Dianggap Kecil”-Mampu Ciptakan Sejarah Sukses Perdana di Nusantara
Akankah Innah Kembali “Tumbangkan” Pamanya di Pentas Pilkada Kota Bima?
Visioner
Berita Kota Bima-Hj. Mutmainnah Haris merupakan putri pertama dari pasangan
Suami-Istri yakni Ulama Besar Bima, H. Abdurrahim Haris, MA-Hj. Sundari H.
Abidin (Umi Ndari) yang pemilik Mutmainnah Home Stay di Kota Bima. Sosok wanita
ta’at yang dikenal santun, ramah dan kaya akan kesholehan sosial yang akrab
disapa Innah ini merupakan istri H. Fani (putra pertama mantan Walikota Bima,
Almarhum H. Muhammad Nur Latif).
Innah juga merupakan Ketua DPD Partai Nasdem Kota Bima yang tercatat hingga kini masih menjabat sebagai anggota DPRD setempat. Pun Innah disebut-sebut sangat layak menjadi contoh tauladan yang sangat baik, khususnya bagi anak-anak muda Kota Bima. Namun demikian, terkuak informasi bahwa Innah diduga dianggap sebagai “anak kecil” oleh kalangan tertentu.
Sementara itu, Innah juga dikenal tak memiliki “catatan” ganjil dalam dunia politik di Kota Bima. Catatan terang Media Online www.visionerbima.com melaporkan, jejak sukses politisi muda Kota Bima yang satu ini tergolong sangat menarik dan kerap menghadapi tantangan yang dinilai sangat menarik.
Diantaranya pada pentas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bima periode 2014-2019, Partai Nasdem yang dinakhodai oleh Innah merupakan salah satu Parpol dari sederetan partai Koalisi yang sukses memenangkan pasangan H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri) disaat berhadapan (bertarung) dengan pasangan yang berasal dari ‘Teknokrat’ (Kesultanan Bima)-‘Saudagar Kaya’ yakni H. A.Rahman H. Abidin, SE-Hj. Ferra Amelia, SE, MM (MANUFER).
Dan kemenangan spektakuler tersebut dicatat oleh berbagai sebagai sejarah perdana di Nusantara (Lutfi-Feri disebut-sebut sebagai masyarakat biasa). Sementara posisi politisi Partai Demokrat yang akrab disapa Aji Man ini merupakan paman dari Innah (“keponakan mengalahkan paman”).
Lepas dari sejarah politik yang dinilai sepaktakuler tersebut, Innah juga dihadapkan dengan sebuah tantangan baru. Yakni pertarungan merebut sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bima. Alhasil, pada pertarungan tersebut Innah sukses dinobatkan secara aklamasi menjadi Ketua KNPI setempat.
Masih soal KNPI Kota Bima, tantangan yang dihadapi Innah tampaknya belum juga berakhir. Saat itu kubu KNPI Kota Bima “terbelah” menjadi dua. Yakni KNPI ala Muchsin, SH (Rigen) dan KNPI di kubu Innah. Fenomena yang satu ini tergolong lumayan panjang. Namun beberapa tahun kemudian hingga saat ini peristiwa dimaksud terdengar sepi dari pembicaraan publik.
Tantangan serius selanjutnya yang dihadapi Innah adalah soal berjuang keras menjadi Anggota DPRD Kota Bima melalui moment Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan posisi Abdurrahman H. Syafruddin (Man). Peristiwa politik yang diwarnai dengan beragam dinamika ini pun memakan waktu yang lumayan panjang. Dan akhirnya Innah berhasil menggeser Man. Dan dikabarkan bahwa Man telah hengkang dari Partai Nasdem.
Pada pentas Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) Kota menuju gedung DPRD Kota Bima periode 2024-2029, dijelaskan bahwa Partai Partai Nasdem berhasil mencetak sejarah perdana di Nusantara. Yakni mengantarkan tiga orang Kader Partai Nasdem ke kursi Legislatif setempat. Yakni Innah, adik kandung Innah yakni Mira Isnaini dan H. Erwin H. Bajo (suami dari Mira).
Pada moment Pileg tersebut, Mira tergolong sebagai politisi baru. Namun ia berhasil lolos ke kursi Legislatif melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Rasanae Barat (Rasbar)-Kota Bima. Yang sangat menarik dalam kaitan itu, Innah selaku incumben mencoba bertarung pada Dapil lain yakni Asakota (semula di Dapil Rasbar).
Dan pertarungan yang dinilai sengit di Asakota tersebut, diakui sukses dipecahkan oleh Innah hingga ia kembali lolos menjadi Anggota Legislatif Kota Bima. Sedangkan Erwin juga merupakan incumben (masih menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Bima aktif) dan ia kembali lolos menjadi Anggota Dewan setempat melalui Dapil Raba dan Rastim-Kota Bima.
Pentas kontestasi Pileg di Kota Bima periode 2024-2029 telah usai. Dalam kaitan itu, Innah selaku Ketua Partai Nasdem Kota Bima diakui berhasil mencetak sejarah perdana di Nusantara (Indonesia). Setelah menciptakan sejarah seksi di pentas Pileg tersebut, dijelaskan bahwa kini Innah mencoba “berselancar” di pentas Pilkada Kota Bima periode 2024-2029.
Dalam kaitan itu, dikabarkan bahwa ini maju sebagai Calon Wakil Walikota Bima berpasangan dengan Ir. H. Muhammad Rum, MT (Calon Walikota Bima). Dan kini Rum masih menjabat sebagai Pj. Walikota Bima. Teka-teki tentang parpol mana saja yang akan mengusung pasangan dengan jargon “Kota Bima Baru” ini pun mulai terjawab secara perlahan.
Issue yang dihembuskan soal itu antara lain Nasdem, PBB, PDIP, Golkar, Gerindra dan kemngkinan besar sejumlah Parpol lainya. Issue tersebut juga dipecut oleh peristiwa menarik yakni tersebar luasnya foto bersama antara Pj. Walikota Bima dengan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bima, Alfian Indra Wirawan, S.Adm dan foto bersama antara Kader PDIP Kota Bima, Parlan dengan Pj. Walikota Bima.
Informasi menarik lainya yang diperoleh Media ini mengungkap, dua orang figur yang semula disebut-sebut berpasangan menuju pentas Pilkada Kota Bima periode 2024-2029 yakni Dr. H. Muhammad Syafruddin, ST, MM (HMS)-Hj. Ellya H. Muhammad Lutfi (Ellya) yang ditengarai bakalan bubar. Issue ini diduga dipicu oleh dugaan gagalnya HMS menggaet PAN dan Ellya menggaet Golkar dan Gerindra sebagai Parpol pengusung.
Dugaan gagalnya HMS-Ellya menggaet ketiga Parpol besar tersebut sebagai pengusungnya, diinformasikan dijadikan sebagai peluang besar bagi bagi Rum-Innah. Informasi terkini yang diperoleh Media ini melaporkan, dikabarkaqn bahwa partai Golkar kini telah berada di dalam genggaman Rum-Innah dan pasangan ini disebut-sebut memiliki peluang yang sangat besar untuk merangkul Partai Gerindra.
Salah seorang pemerhati Politik di Bima yakni Drs. Amirudin mengaku, konstalasi politik jelasng Pilkada Kota Bima periode 2024-2029 kini mulai menunjukan sejumlah fenomena yang dinilai seksi (menarik). Menurutnya, Rum di dalam menggaet Innah sebagai pasanganya merupakan langkah yang sangat cerdas dan tepat.
“Pasalnya, Innah merupakan anak kandung Ulama besar Bima dan istrinya Umi Ndari lahir dari trah Abidin yang dikenal sebagai salah seorang Pengusaha kaya serta kaya akan kesolehan sosialnya. Tak hanya itu, dijelaskan bahwa Innah merupakan salah politisi yang telah membuktikan kehebatanya dalam memenangkan pasangan Lutfi-Feri pada Pilkada Kota Bima saat itu. Tetapi apakah Innah akan kembali membuktikan kehebatanya untuk mengalahkan pamanya di Pilkada Kota Bima periode 2024-2029?, tentu saja masih bersifat misteri. Tetapi ini merupakan salah satu moment yang ditunggu-tunggu oleh publik,” papar Amir, Senin (5/8/2024).
Amir menyatakan, Innah memiliki jejak politik yang teramat menarik dan layak dijadikan sebagai contoh yang baik, khususnya bagi kalangan muda di Kota Bima. Di samping itu, dijelaskanya bahwa Innah merupakan satu-satunya wanita muda yang maju di pentas Pilkada Kota Bima periode 2024-2029 berpasangan dengan Rum.
“Hasil pemetaan sementara yang kami miliki, berbagai magnet (daya tarik) yang melekat dalam diri Innah berpotensi besar untuk untuk menggaet kalangan wanita dan pemilih pemula sebagai pendulang suaranya di pentas Pilkada Kota Bima ini. Jika kita jadikan Pilkada Kabupaten Bima di mana Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, M. IP (Dinda) berhasil memenangkan pertarungan karena salah satunya didukung oleh peran gender yang sangat besar,maka tidak tertutup kemungkinan bahwa hal yang sama akan terjadi di Kota Bima. Sebab, salah satunya dikarenakan bahwa Dinda itu cantik dan kaya akan kesholehan sosial. Pun Innah memiliki hal yang sama di Kota Bima,” tandas Amir.
Pasalnya katanya, pada hal-hal tertentu bahwa Dinda dan Innah memiliki kesamaan. Yang berbeda hanya soal jabatanya. Yakni Dinda mencatat dua keberhasilan spektakuler. Yakni dua periode menjabat sebagai Bupati Bima dan kini maju sebagai Balon Wakil Gubernur NTB berpasangan Dr. HL. Muhammad Iqbal (Balon Gubernur NTB) periode 2024-2029. Sementara Innah, tercatat sebagai Politisi yang tak pernah gagal dan kini maju di pentas Pilkada Kota Bima berpasangan dengan Rum.
“Dua sosok wanita ini juga memiliki kesamaan, antara lain cantik dan sholeh. Dan keduanya diakui sebagai politisi Wanita di kebanggan Bima. Hal yang sama juga melekat pada diri Hj. Mahdalena (Anggota DPRD Kota Bima aktif yang juga anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029). Singkatnya, saya meyakini bahwa di Pilkada Kota Bima akan terjadi head to head antara pasangan MARI Vs Rum-Innah. Akankah Innah mampu mempertahankan posisi sebagai “top star” atau sebaliknya dan akan kemana militansi Lutfi ketika Ellya gagal maju ke pentas Pilkada Kota Bima?,” tanya Amir. (JOEL/ISRAT/AL-Catatan Realistis)
Tulis Komentar Anda