Meski Kerap Temui Kendala di Lapangan, Progres Coklit di Kabupaten Bima Capai 98 Persen

Rizal Mukhlis

Visioner Berita Kabupaten Bima-Progres pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih untuk Pilkada 2024 di Kabupaten Bima NTB mencapai 98 persen. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima menyebut terdapat sejumlah dinamika pada proses tersebut.

Ketua Devisi Sumber Daya Manusia, Partisipasi Masyarakat, Sosialisasi, dan Pendidikan Pemilih, KPU Kabupaten Bima, Rizal Mukhlis, menjelaskan sejumlah dinamika saat kegiatan coklit di Kabupaten Bima, di antaranya adanya sejumlah warga yang menolak coklit karena masalah pemahaman agama (ideologi).

Pada awalnya sejumlah anggota kelompok tersebut menolak dicoklit saat petugas hendak menempel stiker tanda coklit di rumahnya karena terdapat gambar. Namun setelah melalui berbagai proses pendekatan oleh KPU dan jajaran serta petugas pemutakhiran data pemilih melalui amir jemaah, maka proses coklit dapat dilakukan.

"Alhamdulillah sudah clear, semua sudah dicoklit. Memang awalnya ada kesulitan jajaran kami di bawah, tapi berkat pendekatan dan komunikasi yang baik ahirnya semua mau dicoklit," terang Rizal pada wartawan, Senin (15/7/2024).

Menurut Rizal, warga yang menolak proses coklit tidak mewakili kelompok tertentu, karena hanya beberapa kepala keluarga. 

"Tapi alhamdulillah sudah selesai," jelas mantan aktivis Himpuan Mahasiswa Islam ini.

Secara terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Bima, Junaidin menyebut progres coklit data pemilih untuk Pilkada 2024 di Kabupaten Bima mencapai 95 persen. 

Ia membenarkan berdasarkan hasil pengawasan pihaknya terdapat sejumlah warga yang sempat menolak dicoklit oleh petugas Pantarlih.

"Kalau di Kabupaten (Bima), jumlahnya sedikit, hanya ada di Desa Dore Kecamatan Palibelo, hanya tujuh pemilih," ujar Junaidin.

Selain di Desa Dore Kecamatan Palibelo, warga yang menolak dicoklit meliputi sebagian di Kecamatan Monta dan Kecamatan Woha. (Ris)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.