Bentrok Antar Kelompok Desa Renda Vs Desa Cenggu-Kabupaten Bima Kembali Pecah, 1 Tewas “Kena Tembak”
ILUSTRASI, Dok. Gambar: google.com |
Visioner Berita Kabupaten Bima-Tertanggal 16/2023, terjadi bentrokan antar kelompok warga Desa Renda Kecamatan Belo Vs wagra Desa Cenggu Kecamatan Belo-Kabupaten Bima. Akibatnya, satu unit rumah warga Desa Cenggu dibakar massa. Dan satu orang warga Renda dilarikan ke Rumah Sakit (RS) karena diduga terkena panah.
Catatan sejumlah Awak media melaporkan, bentrokan antar kelompok tersebut sempat Reda. Namun kini kembali pecah. Lebih jelasnya, bentrokan antar kelompok di dua Desa itu kembali pecah pada Sabtu malam (23/12/2023) sekitar pukul 23.00 Wita. Akibatnya, satu orang warga Renda, Julasi alias Jul meninggal dunia. Korban meninggal dunia karena diduga terkena tembakan pada bagian dadanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh para Awak Media melaporkan, sebelum dinyatakan meninggal dunia korban sempat dibawa ke Puskesmas Ngali Kecamatan Belo guna mendapatkan perawatan medis. Namun diduga korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Ngali. Bentrokan kedua kelompok beda Desa tersebut pun dibenarkan oleh Camat Belo, Ruyani.
“Iya bentrokan terjadi tadi malam antara kelompok warga Desa Cenggu dan Renda,” terang Ruyani sebagaimana dilansir pada Media Online IDN Times, Minggu (24/12/2023).
Namun Ruyani belum bisa memastikan soal faktor penyebab dari peristiwa mengenaskan tersebut. Namun dari keterangan yang diperoleh, peristiwa itu diduga dipicu oleh dugaan adanya aksi pelemparan terhadap salah satu rumah warga di Desa Cenggu.
“Informasi sementara, peristiwa itu dipicu pelemparan rumah milik warga Desa Cenggu oleh orang tak dikenal dari arah Desa Tente ke Desa Renda,” duganya.
Usai kasus dugaan pelemparan rumah salah satu warga Desa Cenggeu tersebut, Ruyani mengaku tidak mengetahui adanya bentrokan lanjutan antar kedua kubu hingga berakibatkan kepada tewasnya korban asal Desa Renda tersebut.
“Yang jelas, ada 1 orang warga Desa Renda yang meninggal akibat betrokan dimaksud,” jelasnya.
Secara terpisah Kepala Puskesmas (Kapus) Ngali, Umratun pun ikut membenarkan adanya korban jiwa tersebut. Dijelaskanya, pihaknya sempat menangani salah satu korban yang saat itu tiba dalam kondisi sudah tidak bernyawa (meninggal dunia). Ia menduga, korban meninggal dunia karena mengalami luka tembak.
Umratun menjelaskan, jasad korban tersebut belum sempat diperiksa oleh pihaknya. Pasalnya, jasad korban langsung dibawa pulang ke rumah duka di Desa Renda.
“Tiba di Puskesmas Ngali, korban dalam kondisi meninggal. Kita belum sempat visum maupun periksa. Sebab, jenazahnya langsung dibawa kembali oleh keluarga,” tandas Umratun.
Sementara itu, Kapolsek Belo yakni AKP Ilham mengakui adanya peristiwa bentrok massa antar Desa Renda dan Cenggu. Sayangnya, Ilham belum menjelaskan secara rinci tentang peristiwa yang mengakibatkan seorang meninggal dunia tersebut.
“Iya benar, ada bentrokan dan ada korban jiwa. Maaf, sekarang kami sedang rapat. Tunggu dulu ya,” sahut Ilham dengan nada singkat kepada IDN Times. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda