Galang Dana Untuk Asrama, Aliansi Mahasiswa Sumbawa Yogyakarta Gelar Kegiatan "Pentas Seni" di Titik 0 KM
Kegiatan Ini Sebagai Bentuk Kekecwaanya Terhadap Pemerintah Sumbawa
Kegiatan “pentas seni” di Titik 0 KM di Malioboro Yogyakarta Oleh Aliansi Mahasiswa Sumbawa (20/9/2023)
Visioner
Berita Yogyakarta-Kondisi asrama Mahasiswas Asal Sumbawa di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) yang merupakan aset daerah, diakuinya jauh dari sentuhan Pemerintah
Sumbawa. Minimnya perhatian Pemerintah Sumbawa, dijelaskan juga berkaitan
dengan kebutuhan mahasiswa dan nilai-nilai kedaerahan.
Berangkat dari hal masalah tersebut, akhirnya Aliansi Mahasiswa Sumbawa menggelar kegiatan “pentas seni” di titik 0 Kilo Meter (KM) di Malioboro Yogyakarta. Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 20 September 2023. Moment penting tersebut dilaksanakan sejak pukul 19.30 Witeng-21.30 Witeng.
Kegiatan ini diakui bertujuan untuk menggalang dana yang hasilnya dipergunakan bagi perbaikan Asrama Mahasiswa Sumbawa yang berada di DIY yang dinilai jauh dari perhatian Pemerintah yang ada di Sumbawa. Hal tersebut dibenakan oleh Koordinator Umum (Korum) kegiatan yakni Neti Yolanda.
Neti kemudian menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Sumbawa kepada masyarakat yang berada di Yogyakarta dan sekaligus kegiatan galang dana untuk perbaikan Asrama Sumbawa yang ada di DIY.
“Kurangnya dukungan dari Pemerintah Sumbawa terhadap aset daerah baik fisik (Asrama) maupun non fisik (Mahasiswa dan nilai kedaerahan) yang berada di Yogyakarta, menjadi alasan utama dilakukannya kegiatan tersebut,” tegas Neti kepada Media Online www.visionerbima.com beberapa hari lalu.
Moment Kegiatan “Pentas Seni” Yang Dirangkaikan Dengan Penggalangan Dana di Titik 0 KM di Malioboro Yogyakarta Oleh Aliansi Mahasiswa Sumbawa (20/9/2023) |
Hal ini sangat disayangkan oleh pihaknya. Sebab Asrama, Mahasiswa dan Nilai Kedaerahan Sumbawa di Yogyakarta menjadi aset yang harus dijaga dan dirawat dengan baik melalui anggaran rutin sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sumbawa Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD).
“Sungguh sangat disayangkan. Oleh sebab itu, kami berharap agar Pemerintah di Sumbawa segera membuka cakrawala berfikirnya,” desak Neti.
Neti menjelaskan, kegiatan yang telah dilaksanakanya dalam kaitan itu berhasil menarik antusiasme masyarakat, terutama di kalangan Mahasiswa Sumbawa dan pengunjung di titik 0 KM Yogyakarta tersebut.
“Kegiatan yang kami laksanakan ini berlangsung meriah. Dari kegiatan itu kami berhasil menggalang dana untuk perbaikan Asrama Sumbawa sebesar Rp1.275.200. Sekali lagi, dana yang dikumpulkan melalui kegiatan tersebut akan kami gunakan untuk renovasi ringan terhadap kondisi fisik Asrama,” papar Neti.
Neti kembali menegaskan, kegiatan pentas seni dan budaya yang juga berorientasi kepada penggalangan dana tersebut sebagai bentuk kekecewaanya kepada Pemkab Sumbawa yang ditudingnya tidak peduli terhadap asetnya yang ada di DIY.
“Kami sangat kecewa terhadap Pemerintah Sumbawa yang tidak peduli terhadap asetnya di sini. Kami Mahasiswa Sumbawa Yogyakarta menganggap Asrama itu sendiri ‘’Wajah Dari Orang Sumbawa Sekaligus Rumah’’. Hal tersebut yang menggerakkan hati Mahasiswa Sumbawa yang ada di Yogyakarta untuk kegiatan kali ini,” keluh Neti. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda