Diisukan Tak Akan Pulang Tetapi Lutfi Tiba di Kota Bima-Tegaskan Hukum Sebagai Panglima dan Kebenaran Tak Akan Pernah Tertukar
Lutfi: Saya Tidak Berkecil Hati, Tetapi Saya Hanya Menangis Jika Tidak Bisa Membangun Kota Bima
Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE |
Visioner Berita Kota Bima-Selama tiga hari pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI menggeledah sejumlah Instansi dan rumah pribadi oknum pejabat di Kota Bima menyusul ditetapkanya Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi pada sejumlah pekerjaan fisik yang anggarannya berasal dari APBN sebesar Rp 166 miliar dan APBD Kota Bima 2018 hingga 2022-dalam waktu yang bersamaan pun muncul beragam informasi hoax. Antara lain Lutfi disebut-sebut oleh kelompok tertentu sudah berangkat ke Jakarta dalam rangka menghadiri panggilan penyidik KPK, Lutfi disebut-sebut telah ditahan oleh KPK dan “mereka” menyatakan bahwa Lutfi tak akan kembali ke Kota Bima.
Padahal pada hari pertama pihak KPK menggeledah sejumlah ruangan di kantor Walikota Bima (29/8/2023), Lutfi sedang berada di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Menteri setempat serta jajarannya. Dan saat itu, Lutfi didampingi oleh Kadis Kominfotik Kota Bima, Drs. H. Mahfud. Sementara di moment penggeledahan hari kedua dan ketiga di sejumlah tempat di Kota Bima oleh KPK, dijelaskan bahwa Lutfi masih berada di Jakarta, tetapi bukan di KPK.
Catatan lainnya, aktivitas penggeledahan di Kota Bima oleh KPK dijelaskan telah berakhir pada Kamis (31/8/2023). Dan dijelaskan pula, Jum’at pagi (1/8/2023) pihak KPK bergegas ke Bandara Sultan Salahuddin Bima dengan tujuan kembali ke Jakarta.
Pertanyaan tentang benar atau tidaknya bahwa Lutfi telah ditahan oleh KPK pun terjawab pada Jum’at (1/8/2023). Lebih jelasnya, pada Jum’at subuh, Lutfi bersama rombongannya menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta untuk tujuan kembali ke Kota Bima menggunakan pesawat terbang.
Jum’at pagi sekitar pukul 06.00 WIB, pesawat terbang yang ditumpangi Lutfi dan rombongannya take off dari Bandar Udara Soekarno-Hatta menuju Bandar Udara Ngurah Rai Denpasar-Bali. Setelah beberapa jam transit di Bandar Udara Ngurah Rai tersebut, Jum’at siang Lutfi dan rombongannya take off menuju Bandara Sultan Salahuddin Bima. Singkatnya, Lutfi dan rombongannya tiba di Bandara Sultan Salahuddin Bima pada Jum’at siang sekitar pukul 12.25 Wita.
Pada moment yang bersamaan, pun terkuak sejumlah hal yang dinilai sangat menarik. Antara lain, Lutfi disambut dengan isak tangis serta rasa haru dari ratusan orang pendukungnya. Yang tak kalah menariknya lagi, di moment penyambutan tersebut para pendukung Lutfi membentangkan spanduk bertuliskan mendukung KPK dalam rangka menegakan supremasi hukum di NKRI dan kami meyakini bahwa Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE adalah orang baik.
Setelah beberapa saat tiba di Bandara Sultan Salahuddin Bima, Lutfi yang dikawal oleh ratusan orang pecintanya menuju kediamanya di wilayah Kelurahan Rabadompu Barat Kecamatan Rasanae Timur-Kota Bima. Saat menuju kediamanya tersebut, Lutfi juga dikawal oleh sejumlah personil Polisi bersenjata lengkap dan menggunakan kendaraan opersional.
Tiba di kediamanya tersebut, Lutfi juga disambut dengan rasa haru dan isak-tangis oleh ratusan pecintanya. Tak pelak, suasana di kediaman Walikota Bima saat itu nampak disesaki oleh ramainya penyambutan terhadap Politisi Partai Golkar yang juga mantan Anggota DPR-RI dua periode ini (Lutfi).
“Pada hari ini saya tiba di Kota Bima dengan selamat dan masih dalam kondisi sehat-sehat saja. Pada hari ini pula saya disambut oleh warga dan keluarga besar yang ada di Kota Bima. Dan satu hal yang saya pesankan kepada warga Kota Bima dan seluruh keluarga besar di Kota Bima yakni kita harus tunduk terhadap hukum. Dan hukum harus menjadi Panglima di NKRI ini,” papar Lutfi dalam sambutanya dihadapan khalayak ramai tersebut.
Oleh sebab itu, Lutfi menyatakan bahwa dirinya tidak pernah bersedih dan tidak pula berkecil hati. Tetapi Lutfi menegaskan, dirinya hanya hanya menangis kalau tidak bisa membangun Kota Bima ini.
“Namun saya harus bersyukur kepada Allah SWT karena telah meletakan pondasi Kota Bima ini menjadi sejajar dengan Kota-Kota lain di Indonesia.Walaupun keadaan saya sebagai apresiasi Tokoh Indonesia dibatalkan, itu tidak jadi masalah. Saya cukup mengerti. Mudah-mudahan proses hukum yang kita tunggu bisa berjalan sesuai dengan realnya sehingga keadilan bisa diletakan setinggi-tingginya,” ujar Lutfi yang disambut dengan lantunan Allahu Akbar oleh para pecintanya.
Untuk itu, Lutfi memohon agar jangan ada perdebatan apapun. Tetapi berikan pendidikan politik yang terbaik bahwa orang Bima adalah orang yang santun, punya dedikasi, punya prinsip dan punya pemahaman yang lebih baik.
“Makanya saya letakan pendidikan karakter “Maja Labo Dahu”. Itu merupakan falsafah hidup kita, makanya harus kita jalin kembali. Mudah-mudahan keluarga besar saya yang ada di Kota Bima cukup memahami. Karena bagi saya, sesungguhnya kebenaran itu tidak akan pernah tertukar,” pungkas Lutfi.
Singkatnya, kini Lutfi sudah kembali ke Kota Bima. Hal tersebut ditegaskan sebantahan keras dari issue-issue “sesat” (hoax) yang sebelumnya dinilai sengaja disebar luaskan oleh “kelompok” tak bertanggungjawab. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda