Warna-Warni Kemerdekaan di Lawata Telah Usai, Walikota Bima Serahkan Tanah Pribadi 10 Are Untuk IKMS dan IKM

Terkuak Dugaan Adanya Konten Creator “Ilegal Dibayar Lumayan Tinggi”

Foto Bersama Walikota Bima (Paling Kiri), H. Ellya Alwainy 
(Paling Kanan) Dengan Dua Gadis Minang (Tengah) di Lawata

Visioner Berita Kota Bima-Moment warna-warni kemerdekaan dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI yang ke-78 tahun 2023 yang diselenggarakan di destinasi wisata pantai Lawata Kota Bima yang dilangsungkan selama dua hari, telah usai. Moment yang menampilkan berbagai konten termasuk soal UMKM dari sejumlah etnis Nusantara itu, ditutup secara resmi oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE pada Minggu malam (20/8/2023).

Liputan langsung sejumlah Awak Media pada moment dimaksud melaporkan, di moment yang dirangkaikan dengan pagelaran budaya dari sejumlah Etnis tersebut juga dirangkaikan dengan menghadirkan para pelaku UMKM dari berbagai jenis yang salah satunya kopi. Terlepas dari itu, moment yang dilaksanakan oleh oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dipasrbud) Kota Bima tersebut juga terkuak adanya dugaan hal yang diduga ganjil.

Yakni ditengarai adanya dugaan sejumlah konten creator “ilegal” yang dibiayai dengan harga “lumayan tinggi” untuk kepentingan publikasi kegiatan promosi Pariwisata menggunakan Media Sosial (Medsos), antara lain Instagram (IG). Dugaan anggaran yang dikeluarkan dalam kaitan itu disebut-sebut bersumber dari Disparbud Kota Bima tahun 2023.

Sementara hampir seluruh Media Massa resmi berbadan Hukum Perusahaan Terbatas (PT), terlihat hanya melakukan peliputan seperti biasanya selama kegiatan yang berlangsung dua hari itu. “Keganjilan” lain yang terjadi di moment yang berlangsung selama dua hari tersebut tercermin pada tidak ditampilkanya kegiatan “Rimpu” (hijab tradisional warisan leluhur Bima) yang merupakan salah satu ikon penting sekaligus identitasnya masyarakat Dana Mbojo (Bima). Atas masalah tersebut, praktis saja disesali oleh banyak pihak.

Kadisparbud Kota Bima, Muhammad Natsir yang dimintai komentarnya terkait dugaan melibatkan konten creator “ilegal” dengan biaya “lumayan tinggi” guna mempublikasi kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu justeru tak banyak bicara. Tetapi ia mengaku akan menanyakan kejelasan soal itu kepada salah seorang Kepala Bidang (Kabid) setempat.

Dibalik adanya dugaan-dugaan dimaksud, dimoment warna-warni kemerdekaan yang dilangsungkan di Lawata itu, terkuak adanya hal yang diakui sangat mulia. Yakni Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE menyerahkan lahan milik pribadinya seluas 10 are kepada Ikatan Keluarga Minang (IKM) dan Ikatan Keluarga Minang Sakato (IKMS). Lahan pribadi orang nomor satu di Kota Bima yang diserahkan secara resmi kepada IKM dan IKMS tersebut, dijelaskan berlokasi di wilayah Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur-Kota Bima.

“Melalui kesempatan ini, dengan Bismillah saya menyerahkan lahan milik pribadi saya kepada IKM dan IKMS. Lahan yang berlokasi di wilayah Kelurahan Kumbe tersebut, bisa digunakan untuk kepentingan bagi IKM dan IKMS. Antara lain, diatas lahan tersebut bisa dibangun sebuah wadah untuk musyawarah bagi warga Minang di Kota Bima yang tergabung di dalam IKM dan IKMS. Semoga hal tersebut memiliki manfaat bagi IKM dan IKMS,” harap Lutfi yang disambut meriah oleh ribuan warga yang hadir di moment dimaksud.

Upaya mulia Politisi Partai Golkar yang juga mantan anggota DPR-RI dua periode tersebut (Lutfi), dijelaskan disambut dengan sangat baik oleh pihak IKM dan IKMS. Tak hanya itu, pihak IKM maupun IKMS menyatakan apresiasi, terimakasih, bangga dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Lutfi.

Bukan itu saja, pihak IKM maupun IKMS berharap agar Lutfi senantiasa dalam lindungan Allah SWT, dipanjangkan umurnya, dimurahkan rezekinya, disehatkan jiwa dan raganya serta sukses dalam menjalankan tugasnya dan tanggungjawabnya sebagai Walikota Bima. Masih dalam liputan langsung sejumlah Awak Media, moment tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pihak penting.

Yakni Ketua TP-PKK Kota Bima yang juga Ketua Dekranasda setempat, Hj. Ellya Alwainy H. Muhammad Lutfi, pihak Forkopimda Kota Bima, Forum UMKM Kota Bima, para Kepala SKPD dan OPD setempat, pihak DPRD Kota Bima, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Lurah dan Camat se Kota Bima dan lainya. Sedangkan sisi lain dari kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut, antara lain memberikan keuntungan bagi para pelaku UMKM dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui karcis masuk dari para pengunjung pantai Lawata. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.