4.214 KK dan 16.646 Jiwa di Kota Bima Terdampak Banjir 5-23-24/3/2023
Kerja TNI-Polri dan Samsurih Diapresiasi
Kalak BPBD Kota Bima, Gufran, S.Pd, M.Si (Duduk Bagian Tengah) Bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Kodo, Aipda Imam (Paling Kanan) dan Babinsa Oimbo, Aipda Fathur (Paling Kiri) |
Visioner
Berita Kota Bima-Genangan air yang menimpa rumah warga di sejumlah wilayah di
Kota Bima akibat banjir kiriman dari Kecamatan Wawo tertanggal 5-23-24/3/2023,
dijelaskan bahwa jumlahnya sudah diakumulasi oleh pihak BPBD Kota Bima. Hal itu
dijelaskan oleh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD setempat, Gufran, S.Pd, M.Si
kepada Media Online www.visionerbima.com
di ruangan kerjanya, Rabu (8/3/2023).
“Total jumlah yang terdampak sebanyak 4.214 KK dan 16.646 jiwa. Sementara estimasi kerugian warga terdampak diperkiran mencapai milirana rupiah. Dampak terparah adalah di wilayah Kecamatan Rasanae Timur, Rontu Kecamatan Raba dan lainya. Tak hanya itu, yang tak kalah parahnya adalah warga dihadapkan dengan gagal panen. Sebab, padi di sawah dan jagung mereka di ladang juga hancur,” ungkap Gufran.
Gufran kemudian menjelaskan, banjir kiriman dari Wawo yang
terjadi pada tanggal 24/3/2023 menggenangi pemukiman warga Kelurahan Nae
Kecamatan Rasanae Barat dan Kelurahan Ule Kecamatan Asakota. Dalam kaitan itu,
KK terdampak sebanyak 21 dengan jumlah jiwa sebanyak 21orang. Sementara di
Kelurahan Ule, yang terdampak genangan air sebanyak 21 KK dan jiwa sebanyak 84
orang.
Sedangkan peristiwa banjir kriman yang terjadi pada tanggal 25/3/2023, diakuinyatelah berdampak kepada terjadinya genangan yang menimpa rumah warga di tiga Kecamatan di Kota Bima. Yakni Asakota, Rasanae Barat dan Mpuna.
Moment Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Samsurih, SH Melakukan Upaya Pembersihan Pasca Bencana di Jalan Inspeksi di Kelurahan Rontu |
Di Asakota yakni di Jatibaru timur, jumlah KK terdampak sebanyak 256 dan 1.024 jiwa. Di Jatiwangi sebanyak 609 Kk dan jiwa sebanyak 2325. Di Ule jumlah KK sebanyak 450 dan jiwa sebanyak 1.800. Di Melayu sebanyak 699 KK dan jumlah jiwa sebanyak 2.796.
Sementara di wilayah Kecamatan Rasanae Barat, di Kelurahan Pane sebanyak 9 KK dan jiwa sebanyak 37. Di Kelurahan Sarae sebanyak 635 KK dan jiwa sebanyak 2.540. Di Kelurahan Nae sebanyak 654 KK dan jiwa sebanyak 2.616.
Sedangkan di Kecamatan Mpunda, di Kelurahan Santi sebanyak 171 KK dan jiwa sebanyak 648. Di Kelurahan Monggonao sebanyak 14 KK dan jiwa sebanyak 57. Sedangkan di Kelurahan Sambinae sebanyak 46KK dan jiwa sebanyak 172.
Dan banjir kiriman dari Kecamatan Wawo-Kabupaten Bima yang terjadi pada tanggal 5 Maret 2023, diakuinya berdampak kepada terjadinya genangan air di rumah warga di sejumalh Kelurahan i empat Kecamatan. Yakni di Kecamatan Rasanae Timur, Raba, Mpunda dan Rasanae Barat.
Di Rasanae Timur, di Kelurahan Kodo sebanyak 4 KK dan 25 Jiwa. Di Kelurahan Kumbe sebanyak 3 KK dan 6 Jiwa. Di Kelurahan Oimbo sebanyak 13 KK dan 37 jiwa. Di Kecamatan Raba, di Keluahan Rontu sebanyak 29 KK dan jiwa sebanyak 94. Dan di Kelurahan Rabadompu Barat sebanyak 2 KK dan 7 jiwa.
Di Kecamatan Mpunda, di Kelurahan Sambinae sebanyak 5 KK dan 13 jiwa. Di Kelurahan Panggi sebanyak 20 KK dan jiwa sebanyak 65. Di Kecamatan Rasanae Barat, di Kelurahan Paruga sebanyak 529 KK dan jiwa sebanyak 2.074. Di Kelurahan Pane sebanyak 4 KK dan 22 jiwa. Dan di Kelurahan Dara sebanyak 20 KK dan 100 jiwa.
Data ini diterbitkan secara resmi oleh BPBD Kota Bima pda Rabu (8/3/2023). Menyikapi peistiwa yang menimpa warga di berbagai Kecamatan tersebut, pihak BPBD Kota Bima bersama TNI-Polri, para relawan bencana dan lainya termasuk Wakil Ketua DPRD Kota Bima yakni Samsurih, SH diakuinya melakukan beberapa hal.
Yakni melakukan upaya pembersihan terhadap rumah warga terdampak, memberikan bantuan tanggap darurat dan kebutuhan. Diantaranya selain nasi bungkus, juga selimut dan kebutuhan anak-anak.
Upaya Pembersihan Pasca Bencana di Jalan raya Soekano-Hatta Melibatakan TNI, Polri, BPBD KotaBima, Dinas Damkar Kota Bima dan Warga Setempat |
“Kesadaran partisipasi warga di dalam membantu korban terdampak genangan air di berbagai wilayah tersebut sangat tinggi. Begitu juga dengan kinerja pihak TNI-Polri melalui Bhabinkamtibmas dan Babinsa di Kota Bima. Untuk itu kami nyatakan apresiasi, terimakasih, bangga dan penghormata yang setinggi-tingginya tersebut,” papar Gufran.
Soal menyikapi kondisiwarga terampak bencana tersebut,ditegaskanya bahwa Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE tentu saja ta tinggal diam. Diakuinya bahwa sejak bencana yang menimpa warga pada tanggal 5 Maret 2023 itu, Walikota Bima beserta Instansi terkait langsung turun ke lapangan.
“Pada moment yang sama, Walikota Bima memberikan bantuan tanggap darurat baik berupa nasi bungkus, selimut dan lainya. Sekali lagi, perhatian Walikota Bima terhadap warga terdampak sangatlah besar,” tandas Gufran.
Mantan Wartawan yang juga Eks Sekretaris pada Dinas Tena Kerja (Disnaker) Kota Bima ini menjelaskan, hal-lain yang dilakukanya terkait penanganan pasca bencana tersebut selain yakni membuka dapur umum. Dapur umum tersebut, diakuinya dipusatkan di Kantor BPBD Kota Bima.
“Dapur umum tersebut mulai dibuka sejak terjadinya bencana banjir tanggal 5 Maret 2023. Para pegawai BPBD Kota Bima dan sejumlah relawan serta TNI dan Polri juga ikut terlibat di dalamnya. Selanjutnya makanan yang disajikan melalui dapur umum tersebut langsung diberikan kepada warga terdampak. Dan sampai saat ini, dapur umum tersebut masih beroperasi,” terang Gufran.
Sedangkan untuk menjawab soal wilayah pertanian warga di sejumlah wilayah (padi dan jagung) yang terdampak bencana tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Pertanian dan Badan Ketahanan Pangan Kota Bima. Koordinasi tersebut, diakuinya bertujuan untuk mengkalkulasi kerugian warga yang diakibatkan oleh bencana dimaksud.
Aktivitas Dapur Umum Yang Berlangsung Sejak Terjadinya Bencana Dan Masih Berlangsung Sampai Dengan Sekarang |
“Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BPNB RI) juga sudah berada di Kota Bima. Pihak BNPB RI tersebut, datang ke Kota Bima guna melihat sekaligus memantau kondisi paca bencana yang terjadi di Kota Bima. Kehadiran pihak BNPB RI tersebut, tentu atas permintaan Walikota Bima,” urai Gufran.
Proses mitigasi pasca bencana tersebut, salah satunya telah dilakukan oleh pihaknya dengan pihak BMKG Bima. Menurut pihak BMKG katanya, intensitas hujan diperkirakan akan semakin menurun mulai tanggal 9 Maret tahun 2023 ini. Namun sebelumnya, diperkirakan intensitas hujan masih cukup tinggi.
“Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan agar senantiasa tetap waspada. Jangan biarkan anak-anak berada di pinggir kali. Hal itu bertujuan untuk menghindari terjadinya kemungkinan terburuk yang menimpa warga. Sementara upaya yang masih kami lakukan, antara lain mitigasi bencan dan melakukan upaya pembersihan di berbagai wilayah terdampak. Insya Allah besok (9/3/2023) kami dari BPBD Kota Bima, TNI-Polri, para relawan bencana dan lainya akan melakukan pembersihan di jembatan Ranggo Kelurahan Nae Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima,” pungkas Gufran. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda