Inilah Kiprah Baznas Kota Bima Tahun 2022, Berharap 2023 Ada Peningkatan Setoran Zakat Profesi ASN
Kepala Baznas Kota Bima, H. Nurdin, S.Sos
Visioner Berita Kota Bima-Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bima diakui telah banyak berkiprah untuk umat. Upaya penuh nilai kemanusiaan yang dinilai berorientasi untuk akhirat tersebut, diantaranya soal pengentasan kemiskinan, membantu warga miskin yang sakit, membantu mahasiswa yang kuliah ke luar daerah dan bahkan ke Luar Negeri, membangun baru rumah warga tak mampu, membantu para pedagang bakulan di sejumlah Kelurahan di Kota Bima dan lainya. Sumber pembiayaan bagi bantuan tersebut, dijelaskan bersumber dari dana zakat.
Sementara porsentase zakat terbanyak untuk bantuan-bantuan kemanusiaan tersebut, diakui bersumber dari zakat profesi Aparat Sipil Negara(ASN) di seluruh Instansi yang ada pada Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Sementara untuk biaya operasional para pegawai yang ada pada Baznas Kota Bima, juga diakui mendapat sentuhan tiaptahun oleh Pemkot Bima dibawah kendali WalikotaBima, H. Muhammad Lutfi, SE.
Demikian dijelaskan oleh Kepala Baznas Kota Bima, H. Nurdin, S.Sos kepada Media Online www.visionerbima.com di ruang kerjanya, Senin (30/1/20223). Selain itu, di tahun 2022 pihak Baznas Kota Bima menjelaskan teah mematangkan rencana pembangunan klinik yang berlokasi di wilayah Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda-Kota Bima.
Terkait rencana pembangunan klinik tersebut, diakuinya bahwa master planya sudah diselesaikan. Sementara soal hibah tanah bagi pembangunan klinik tersebut bersumber dari Pemkot Bima. Pun soal tanah tersebut dijelaskan telah dihibahkan secara resmi oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE. Dan akta hibahnya telah diserahkan kepada pihak Baznas Kota Bima. Sedangkan sumber anggaran bagi pembangunan klinik tersebut, diakui bersumber dari pihak Baznas pusat.
“Yang telah kami laksanakan pada tahun 2022 adalah menyerahkan bantuan sosial kepada fakir-miskin, anak terlantar dan lainya di Kota Bima. Sedangkan bantuan untuk pendidikan, bagi mereka yang kuliah di Luar Negeri(LN) tentu saja diberikan bantuan transportasi dari Baznas Kota Bima. Besaran bantuan tersebut yakni Rp2,5 juta per orang. Setelah itu kami juga memberikan rekomendasi kepada Baznas Provinsi NTB. Dan pihak Baznas Provinsi NTB juga memberika bantuan kepada mereka masing-masing sebesar Rp7,5 juta,” terang Nurdin.
Sementara bagi mereka dari Kota Bima yang melanjutkan pendidikan S3 juga diakuinya diberikan bantuan transportasi oleh pihak Baznas Kota Bima. Pun demikian halnya dengan warga Kota Bima yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Islam (PTI). Maksudnya, yang bersangkutan juga diberikan bantuan oleh pihak Baznas Kota Bima.
“Bantuan yag diberikan itu berupa uang transportasi saja. Hal itu kami lakukan pada tiap tahunya. Insya Allah hal yang sama juga akan kami laksanakan di tahun 2023 ini,” paparnya.
Di bidang kesehatan, pihaknya memberikan bantuan kepada tenaga medis yang masih bertatus sebagai honorer. Tak hanya itu, di bisang kesehatan pihaknya juga memberikan bantuan kepada warga yang tertimpa penyakit menular seperti TBC dan lainya. Untuk hal itu, diakuinya bahwa pihak Baznas Kota Bima dijelaskanya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima.
“Bagian pasien dimaksud, kami berikan pada tahun kemarin sebesar Rp300 ribu kepada masing-masing pasienya untuk per tahunya. Sebelum bantuan tersebut diserahkan, tentu saja terlebih dahulu kami harus menghitung prosesntase beberapa asnaf. Jika semuanya sudah dihitung, maka selanjutnya kami akan membagikan bantuan tersebut. Yang terpenting adalah semuanya bisa dibantu,” papar Nurdin.
Bantuan yang diberikan oleh Baznas Kota Bima di bidang kesehatan tersebut ujarnya, bukan saja kepada warga Kota Bima yangtertimpa penyakit menular. Tetapi bantun yang sama juga berikan kepada warga Kota Bima yang berobat lanjut ke Mataram-NTB.
“Bantuan tersebut diberikan setelah pasien berobat lanjut tersebut menyerahkan surat keterangan miskin dari pihak Kelurahanya masing-masing. Setelah hal tersebut ditunjukan, maka kepada warga miskin yang berobat lanjut kr Mataram tersebut kami berikan bantuan sebesar Rp750 ribu per orang. Setelah itu kami berkoordinasi lagi dengan pihak Baznas di Mataram-NTB. Dan oleh Bazna NTB juga memberikan bantuan sebesar Rp2,5 juta per orang pasien rujukan tersebut,” ulas Nurdin.
Bantuan keumatan dari Baznas Kota Bia tahun 2022 bebernya, juga terkait dengan warga yang berhutan (Asnaf Gorimin). Yakni seperti pedagang bakulan di Kota Bima. Bantuan yang diberikan untuk pihak Asnaf Gorimin ini, di masing-masing Kelurahan se Kota Bima (41 Kelurahan) sebanyak 10 orang.
“Mereka diberikan bantuan masing-masing sebesar Rp300 ribu. Kalau ditotalkan bantuan yang diberikan kepada pihak Asnaf Gorimin di seluruh Kelurahan tersebut yakni sebesar Rp120 juta lebih. Suber anggaran tersebutadalah dari zakat,” ulasnya lagi.
Disamping itu ujarnya, ada yang namanya ekonomi produktif. Maksudnya setelah konsumtif dan terpenuhi, pihaknya kemudian bergeser soal ekonomi produktif. Lebih jelasnya, jika sebelumnya mereka berstatus Mustahid (menerima manfaat dari zakat) maka kedepanya mereka berstatus menjadi Muzakir (orang yang memberikan zakat kepada yang lainya).
“Terkait hal itu, ada 90 orang yang diberikan bantuan. Masing-masing akan mendapatkan bantuan sebesar Rp2,5 juta. Kalau ditotalkan maka jumlahnya sebesar Rp200 juta lebih. Bantuan tersebut adalah bersumber dari dana zakat,” terangnya lagi.
Bantuan yang besumber dari dana zakat tahun 2022, juga diberikanya kepada pihak Asnaf Fissalibillah (orang-orang yang berada di jalan Allah SWT). Hal itu diakuinya berkaitan dengan seluruh guru honorer yang ada di Kota Bima mulai dari SD hingga SMP, Pondok Pesntren (Ponpes) dan lainya.
“Masing-masing guru honorer tersebut kami berikan bantuan sebesar Rp100 ribu per tahunya. Insya Allah hal yang sama juga akan kami laksanakan di tahun 2023 ini,” jelasnya.
Anggaran zakat yang dikumpulkan oleh pihaknya pada tahun 2022, juga dijelaskanya telah dimanfaatkan untuk membangun rumah warga melalui program bedah rumah. Pesyaratan warga yang mendapatkan bantuan tersebut adalah warga yang berstatus miskin, rumahnya dari lantai tanaha, bedek atau rumah panggung reot.
“Sebenarnya yang sudahkami lakukan, bukan bedah rumah. Tetapi justeru bangun baru. Semua bahan untuk membangun rumah tersebut bersumber dari Baznas Kota Bima. Untuk tahun 2022 itu, membangun rumah warga sebanyak 20 unit. Yakni 10 rumah di Kelurahan Rabadompu Barat. Dan 10 unit rumah di Kelurahan Kumbe,” tuturnya.
Terkait hal itu, diakuinya telah dilakukan Monitorong dan Evaluasi (Monev) oleh pihak Baznas Provinsi NTB. Hasil Monev tersebut, diakui bahwa pebangunan rumah warga tersebut adalah terbaik di NTB.
“Untuk ke depanya, setelah terpenuhi seluruh Asnaf (fakir, miskin, amil, mu’alaf, gorimin, ibnu sabil, fisabilillah dan lainya) maka pihaknya akan membangun Klinik Baznas. Hal itu diakuinya dilaksanakan bersama dengan pihak Pemkot Bima.
“Bantuan lahanya dan akta hibahnya sudah diseserahkan oleh Walikota Bima kepada kamidi Baznas Kota Bima. Sementara anggaran untuk pembangunan klinik tersebut bersumber dari Baznas pusat. Yakni sebesar Rp1,3 miliar. Insya Allah pembangunan klinik tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Sedangkan soal master plan bagi pembangunan klinik tersebut juga telah dituntaskan,” urainya.
Sedangkan tenaga Dokter yang akan digunakan padaklinik tersebut, diakuinya dipersiapkan oleh Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima. Klinik tersebut, dijelaskanya bukan untuk rawat inap warga.
“Tetapi akan dimanfaatkan untuk rawat jalan. Sedangkan luas bangunan klinik tersebut yakni 13x24 meter. Ini semua berkat kebikan hati Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi. Dan terkait pembangunan klinik tersebut, tercatat dua kali Walikota Bima tersebut bersama saya untu bertemu langsung dengan pihak Baznas pusat. Singkatnya, pembangunan klinik ini adalah atas dasar adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Baznas Pusat dengan Baznas Daerah Kota Bia,” papar Nurdin.
Sementara soal dukung peralatan medis bagi klinik tersebut, kemungkinan besar akan bersumber dari Pemkot Bima. Dan hal tersebut, tentu saja sangat dibutuhkan oleh klinik Baznas Kota Bima tersebut.
“Terkait hal itu, Insya Allah saya sangat percaya bahwa Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE akan membantunya. Namun yang utama bagi kita sekarang adalah menuntaskan pembangunan klinik pada tahun 2023 ini,” harap Nurdin.
Singkatnya, berbagai bantuan kemanusiaan yang telah dilaksanakan oleh pihak Baznas Kota Bia tahun 2022 itu bersumber dari dana zakat. Dan porsentase tersebut dana zakat tersebu bersumber dari seluruh Aparat Sipi Negara (ASN) yang ada di Kota Bima. Yakni zakat profesi yang sudah diatur melalui Peraturan daeah (Perda) setempat dan difollow up dengan Instruksi resmi dari Walikota Bima.
Namun demikian, penyetoran zakat profesi tahun 2022 di Kota Bima diakuinya belum maksimal sesuai harapan. Oleh karenanya, optimalisasi penyerahan zakat profesi bagi ASN di Kota Bima diharapkan bisa terlaksana di tahun 2023 ini. Sebab, dengan hal itu maka cita-cita sekaligus mimpi Baznas setempat untuk memaksimalkan program keumatan tahun 2023 ini bisa tercapai pula. Sebab, landasan hukum bagi zakat profesi itu sudah berlaku.Yani Perda dan Instruksi resmi dari Walikota Bima.
“Sementara kesadaran masyarakat Kota Bima terkait zakat fitrah ditahun 2022, tentusaja sangat tinggi dan merupakan yang terbesar di NTB. Pada tahun 2022, setoran zakat fitrah darimasyarakat Kota Bima ini sebesar Rp1,4 miliar lebih. Tahun 2020 zakat fitrah dari masyarakat Kota Bima sebesar Rp1,2 miliar, tahun 2021 sebesar Rp1,3 miliar dan ditahun 2022 sebesar Rp1,4 miliar lebih. (TIM VISIONER/BERSAMBUNG)
Tulis Komentar Anda