Dari Moment Pisah-Sambut, Henry Telah Meletakan Dasar Kondusifitas Daerah-Rohadi Akan Mempertajam
Visioner Berita Kota Bima-Tercatat 11 bulan lamanya AKBP Henry Novika Chandra, S.IK, MH tercatat telah mengukir sederetan keberhasilan. Antara lain, Henry diakui mampu merubah stigma "zona merah" di Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu. Khusus di dua wilayah ini, acap kali terjadi persitiwa perkelahian antar kampung, perorangan, kelompok yang diduga disebabkan oleh Minuman Keras (Miras) dan Narkoba.
Dalam kaitan itu, Henry hadir dengan sebuah konsep dan strategi baru yang sebelumnya dinilai belum pernah dilakukan. Yakni memberantas Miras dan narkoba di dua wilayah tersebut. Ketegasan itu bukan sekedar warcana hampa. Tetapi dibuktikan secara nyata oleh Henry melalui Sat Narkoba setempat dibawah kendali Kasat Narkoba, AKP Tamrin, S.Sos. Dalam kaitan itu, Henry membagi dua Tim di Sat Narkoba. Yakni Cobra Alpha dan Cobra Bravo.
Kerja keras dua Tim tersebut diakui berhasil menghapus "stigma zona merah" di Kecamatan Sape dan Lambu. Alhasil, kini Sape dan Lambu diakui sebagai wilayah yang aman seperti wilayah-wilayah lainnya di Kabupaten Bima. Kepada Media ini, Henry selalu menegaskan bahwa untuk mengembalikan Sape dan Lambu menjadi wilayah teraman tentu saja butuh keberanian dan ketegasan.
"Narkoba dan Miras merupakan salah satu pemicu utama terjadinya perkelahian hingga pembunuhan di Sape dan Lambu. Setelah mengetahui pintu masuk, akhirnya kami melakukan razia rutin terkait Narkoba dan Miras di Kecamatan Sape dan Lambu. Ha tersebut tentu saja lahir atas dasar kesepakatan bersama antara Polri dengan elemen masyarakat di dua wilayah itu. Alhasil, kini sudah jarang terdengar peristiwa pembunuhan di dua wilayah itu," tandas Henry.
Soal panah-memanah juga berhasil memposisikan Bima baik Kota maupun Kabupaten sebagai daerah yang mengkhawatirkan. Lagi-lagi, Henry hadir dengan sebuah strategi yang membuat publik kagum. Razia rutin hingga menyasar sejumlah wilayah termasuk Kelurahan Melayu-Kota Bima sebagai sasaran utama pun dilakukan oleh Henry yang dibantu oleh TNI (Kodim 1608/Bima) dan Sat Brimob Bataliyon C Pelopor.
Hasilnya, tak sedikit pelaku yang berhasil ditangkap. Dan rata-rata pelakunya adalam anak dibawah umur. Kendati demikian, bagi Henry tak mengenal istilah Restoratif Justice. Kecuali memproses para pelakunya sesuai ketentuan UU Nomor 12 tahun 1951. Dalam kaitan itu, penanganan kasusnya ada yang sudah dinyatakan P21 oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Bima. Dan masih ada pula yang sedang ditangani oleh Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota.
"Memanah orang hingga melukainya dan korban menghabiskan biaya yang tidak sedikit merupakan tindakan biadab. Oleh karenanya, tak ada ampun bagi pelakunya. Sederetan pelaku telah berhasil kami tangkap, dan barang bukti (BB) pun telah diamankan. Soal panah-memanah ini merupakan salah kasus tindak pidana yang sangat meresahkan. Maka membangun perlawanan dan menggiring pelakunya ke proses hukum merupakan pilihan paling mutlak. Dan kami sudah membuktikan itu, masyarakatpun menjadi tenang. Namun kasus ini masih saja terjadi. Oleh karenanya, saya berharap kepada Kapolres Bima Kota yang baru, AKBP Rohadi, S.IK, MH bisa melanjutlkan ketegasan ini," harap Henry.
AKBP Henry Novika Chandra, S.IK, MH (Kiri) Bersama Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE (Kanan) di Moment Pisah-Sambut (15/7/2022) |
"Pelakunya ada yang sudah dipenjara dalam waktu yang sangat lama. Ada yang sedang disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Raba-Bima. Dan ada pula yang masih ditangani secara serius oleh Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota. Perang melawan kasus yang merusak nasib dan masa depan anak bangsa tersebut, tentu saja melibatkan banyak pihak. Antara lain kerjasama yang apik antara Polres Bima Kota, Kejari Bima, PN Raba-Bima, para pegiat (PUSPA, LPA, Peksos, Ahli Psikologi, Relawan Anak dan DP3A2KB Kota serta Kabupaten Bima). Dan dukungan berbagai elemen masyarakat termasuk LSM, Mahasiswa dan lainnya terkaitn kasus ini sjak awal hingga kini masih sangat kuat," tandas Henry.
Tindak pidana Curas-Curat pun diposisikan oleh Henry sebagai peristiwa paling mereshkan di wilayah hukum Polres Bima Kota. Membentuk dua Tim di Sat Reskrim Polres Bima Kota yakni Tim Puma I dan Tim Puma II tercatat sebagai strategi paling mumpuni dalam menangani kasus ini. Keberhasilan dua Tim tersebut, telah membuktikan seabrek keberhasilannya.
"Tak sedikit pelakunya yang berhasilditangkap. Ada yang sudah divonispenjara, dan ada pulakunya yang masih diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Untuk menghadapi kasus-kasus tersebut juga membutuhkan keberanian, ketegasan, kepekaan dan bangun kerjasama yang kuat antara Polri dengan berbagai elemen masyarakat, tak terkecuali Media Massa. Kini saya tak lagi menjabat sebagai Kapolres Bima Kota, Namun demikian, saya menitipkan kepada Abang saya yakni AKBP Rohadi, S.IK, MH untuk melanjutkanya. Tapi saya yakin bahwa Abang saya ini (Rohadi) bisa melanjutkanya," ujar Henry.
Penanganan soal Narkoba di Polres Bima Kota, Henry juga telah berhasil membuktikan seabrek keberhasilanya. Untuk menuntaskan kasus itu, Henry membentuk dua Tim. Yakni Tim Cobra Alpha dan Tim Cobra Bravo. Dua Tim yang dikendalikan langsung oleh Kasat Narkoba setempat, AKP Tamrin S.Sos telah membutktikan seabrek keberhasilanya.
"Dalam kaitan itu, saya percaya bahwa Kapolres Bima Kota yang baru bisa meneruskan perjuangan ini. Esensinya, target kita adalah memerdekakan anak bangsa dari jeratan Narkoba dan Miras. Terkait hal ini pula, kerjasama yang baik antara Polri dengans elouruh elemen masyarakat tentu saja sangat dibutuhkan. Sekali lagi, kita sudah meletakan dasar-dasar pengungkapan hingga penangananya. Sementara selanjutnya, tentu saja akan diteruskan oleh Kapolres Bima Kota yang baru," harap Henry lagi.
Soal dunia Lalu Lintas, selama menjabat sebagai Kapolres Bima Kota-Henry juga telah meletakan dasar-dasar untuk menyikapinya. Razia rutin dilakukan secara terus-menerus oleh Sat Lantas setempat. Razia rutin yang melibatkan Tim Turjawali bukan saja soal kelengkapan surat-surat kendaraan. Tetapi juga soal kenalpot racing.
"Tak ada ampun bagi pengguna kenalpot racing. Ribuan kenalpot racing telah kami razia dan kemudian menghanguskanya. Ini semua dilakukan nuntuk tujuan memposisikan masyarakat wilayah hukum Polres Bima Kota terutama di Kota Bima agar tetap nyaman dari kebisingan. Kerja keras dalam kaitan itu, Alhamdulillah telah membuahkan hasil yang sangat baik. Semoga selanjutnya ketegasan ini bisa dilanjutkan oleh Kapolres Bima Kota yang baru," papar Henry.
Kendati menjabat 11 bulan sebagai Kapolres Bima Kota, Henry tercatat sebagai Kapolres Bima cukup intens bergerak bersama TNI, Pemkot Bima dan Pemkab Bima di dalam percepatan penanganan Covid-19. Kerja keras pihaknya bersama tiga pilar dalam kaitan itu, telah berhasil membawa Kota Bima sebagai daerah tercepat dalam penanganan Covid-19 di NTB.
"Semua Polsek yang bekerjasama dengan Babinsa kita kerahkan untuk menuntaskan hal itu. Upaya sosialisasi sangat intensi dilakukan. Kerjasama yang baik dengan berbagai elemen masyarakat juga dipertajam. Tenaga Kesehatan (Nakes) di kerahkan dari Kelurahan, Kecamatan dan di tingkat Kabupaten juga dikerahkan untuk menyikapinya. Alhamdulillah, kerja keras tersebut telah membuahkan hasil yang sangat baik," tandas Henry.
Keberhasilan Henry kendati hanya 11 bulan menjabat sebagai Kapolres Bima Kota, juga terkait penanganan kasus korupsi. Dalam kasus ini ada oknum Kades yang kini kasusnya sedang di singkan di PN Raba-Bima. Dalam kaitan itu bukan hanya oknum Kades, tetapi juga melibatkan Sekretarisnya dan Bendaharanya. Sementara penanganan kasus Boymin masih terus berjalan.
"Kasus kematian Desy juga masih ditangani secara serius. Dalam kaitan itu, Penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota sedang bekerja yakni melengkapi petunjuk Jaksa melalui P19," beber Henry.
Henry juga dikenal sangat dekat dengan berbagai elemen masyarakat, terutama kalangan Akademisi. Hal tersebut diakui dilatari oleh jiwa humanismenya yang sangat tinggi, kepekaan komunikasi, keramahan, kesantunan dan sejeninsya. Namun demikian, ketegasan dan keberanian di dalam menangani berbagai kasus tindak pidana kejahatan juga ditempatkannya sebagai salah satu yang paling utama.
"Butuh kombinasi yang sangat apik untuk menyikapi berbagai persoalan penting di Bima ini. Ketegasan dan keberanian juga harus berjalan berbarengan dengan peningkatan humanismenya. Tujuan kita sama. Yakni tetap mengedepankan perbuatan baik, dan penanganan berbagai kasus tindak pidana kejahatan mutlak untuk diterjemahkan dengan baik pula. Terimakasih telah menjadikan saya dan keluarga sebagai bagian dari keluarganya orang Bima selama 11 bulan menjabat sebagai Kapolres Bima Kota. Sebagai manusia, tentu saja ada kelebihan dan kekuranganya. Oleh karenanya, kami sekeluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen masyarakat Bima jika menemukan adanya kesalahan. Doakan agar kami bisa menjalankan amanah dengan baik di Kabupaten Sumbawa," ucap Henry.
AKBP Henry Novika Chandra, S.IK, MH (Kiri) Bersama AKBP Rohadi, S.IK, MH (Kanan) Usai Moment Pisah-Sambut (15/7/2022) |
Jum'at (15/7/2022), kegiatan pisah-sambut antara Henry dengan Rihadi dilaksanakan di Mapolres Bima Kota. Pejabat lama Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra berpamitan pada seluruh pejabat, perwira staf, ASN dan anggota Polres Bima Kota.
Setelah 11 bulan memimpin Polres Bima Kota, AKBP Henry kini mengemban amanah di tempat tugas yang baru sebagai Kapolres Kabupaten Sumbawa. Penggantinya adalah AKBP Rohadi sebagai Kapolres Bima Kota yang baru. Upacara pisah sambut perwira dua melati tersebut, digelar di Mako Polres Bima Kota, Jumat, 15 Juli 2022. Dihadiri PJU, personil dan ASN Polres Bima Kota. Pisah sambut dua Kapolres dirangkaikan dengan Jajar Penghormatan oleh Personil Sat Samapta.
AKBP Henry Novika Chandra dalam arahannya menyampaikan, pergantian atau mutasi jabatan itu secara de fakto dan de jure. "Jadi, de factonya sudah kita laksanakan pada saat serah terima jabatan kemarin," katanya.
Kepada AKBP Rohadi, Henry melaporkan jumlah personil Polres Bima Kota sebanyak 677 personil. Katanya, dinamika dan konflik masyarakat di wilayah hukum Polres Bima Kota cukup tinggi.
"Namun alhamdulillah kita memiliki perwira-perwira yang tangguh mulai dari Wakapolres, Kabag, Kasat, Kasi dan anggota yang siap 1x24 jam bersedia menjalankan tugas," ungkapnya.
Henry menyebut, sarana prasarana di Polres Bima Kota terbatas. Seperti truk yang sudah lama. "Selama menjalankan tugas di sini, alhamdullilah sinergrtitas dan loyalitas disini cukup baik," ujarnya.
Henry meminta seluruh perwira dan anggota Polres Bima memberikan yang terbaik pada Kapolres yang baru. "Apa yang sudah diberikan kepada saya dan keluarga, tolong berikan juga kepada senior kami (AKBP Rohadi). Syukur-syukur bisa lebih, mulai dari loyalitas, kekompakan dan sinergritas yang tinggi," harapnya.
Dia juga berharap AKBP Rohadi dapat sukses mengemban amanah sebagai Kasatwil yang jauh dari satuan atas. Henry mengemban tugas selama 11 bulan, tepatnya 14 agustus 2021 dilantik menjadi Kapolres Bima Kota. Pada Tanggal 14 Juli 2022 Ia melaksanakan serah terima jabatan dan sudah disambut di Polres Sumbawa.
"Saya berharap silahturahmi tetap terjaga. Saya bangga pernah menjadi bagian dari Polres Bima Kota dan saya juga bangga menjadi bagian dari Bumi Mbojo," tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Bima Kota AKBP Rohadi, mengawali sambutannya dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Kemudian memperkenalkan diri bersama istri.
"Ijinkan saya untuk memperkenalkan diri, saya tamatan Akpol tahun 2001. Nama istri Pandita Ramadhini, SE dan memiliki 2 orang anak," sebut Rohadi.
Rohadi mengatakan, Polres Bima Kota terdiri dari 10 Polsek. Di wilayah Kota Bima 4 Polsek dan 6 Polsek di wilayah Kabupaten Bima, dengan kondisi masyarakat Kota dan Kabupaten Bima yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras. "Kondisi ini tentu harus mendapatkan perhatian, khususnya dalam mengelola Kamtibmas," katanya.
Rohadi menambahkan, AKBP Henry Novika Chandra telah berbuat yang terbaik untuk masyarakat Kota dan Kabupaten Bima. Khususnya di wilayah hukum Polres Bima Kota. (FAHRIZ)
Tulis Komentar Anda