Derita Si Miskin Syamsudin Bertahun-Tahun Tinggal di WC Umum Telah Dimerdekakan Oleh Walikota Bima
Great Moment DPKP Kota Bima, Babinsa dan Bhabinkamtibas Melayu, dan Lurah Melayu di rumah Jaini Syamsudin, Kamis pagi (12/8/2021) |
Visioner Berita Kota Bima-Di RT 09/04 Kelurahan Melayu, terdapat sebuah pemandangan memprihatinkan dan mengundang air mata. Yakni Jaini Syamsudin hidup bersama keluarganya di WC umum. Realitas kehidupan sosial yang dialami oleh Syamsudin ini bersama keluarganya ini terjadi sejak tahun 2014, tepatnya sebelum H. Muhammad Lutfi, SE menjabat sebagai Walikota Bima.
Kisah kemiskinan pengait rezeki untuk keberlangsungan hidup keluarganya ini dengan cara memburu kepiting ini, telah lama menjadi pusat perhatian warga sekitar. Anak-anaknya yang masih sekolah, terlihat dalam kondisi paling menyedihkan. Seragam sekolah dan buku pelajaran mereka, terlihat seperti tumpukan kayu bakar pada ruangan yang sangat sempit.
Rabu malam (11/8/2021), fenomena kemanusiaan yang satu ini terlihat voral di beranda Media Sosial (Medsos). Para nitizen berharap mentipkan harapan besarnya kepada Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE agar bisa membebaskan keluarga miskin ini ke tempat yang layak agar anak-anaknya bisa belajar dengan nyaman, dan kehidupan mereka bisa seperti tetangga di sekitarnya.
Atas viralnya kisah pilu keluarga miskin ini, Media ini juga sempat menginformasikan kepada H. Muhammad Lutfi, SE dan Sekretaris DPKP Kota Bima, A. Faruk H. Hamzah melalui saluran Whatss APP (WA). Tak lama kemudian, Lurah Melayu, Zulkarnain langsung diperintahkan oleh Walikota Bima untuk menyerahkan bantuan alakadarnya terhadap keluarga miskin ini.
Pada Rabu malam itu, proses negosiasi pun dilakukan antara DPKP Kota Bima dengan Syamsudin. Negosiasi tersebut yakni dalam bentuk membujuk Syamsudin agar mau tinggal di Rusunawa yang berlokasi di Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima.
Alasanya, Pemkot Bima tidak bisa mengubah WC umum itu untuk dibedah menjadi rumah layak huni karena berlokasi di atas tanah milik Pelindo. Maka solusi yang ditawarkan adalah memindahkan Syasudin dan keluarganya ke Rusunawa dimaksud.
Lagi-Lagi, Syamsudin tetap menolak tawaran itu, kecuali tetap bersikukuh meminta Pemkot Bima merubah WC umum tersebut menjadi rumah yang layak untuk dihuni. Kebuntuan tersebut akhirnya mampu dipecahkan oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE. Yakni membebaskan keluarga miskin ini dari WC umum ke Perumahan NSD yang berlokasi di wilayah Kelurahan Kedo, Kecamatan Asakota-Kota Bima.
Sementara biaya listik dan lainya bagi Syamsudin serta keluarganya dijelaskan ditanggung oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE. Kini Syamsudin beserta keluarganya sudah tak lagi tinggal di WC umum, tetapi telah merdeka atas kekuatan jiwa kemanusiaan dari Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala DPKP Kota Bima melalui Sekretarisnya, A. Faruk H. Hamzah kepada sejumlah Awak Media, Kamis (12/8/2021).
“Alhamdulillah, kini Syamsudin telah berpindah ke Perumahan NSD yang berlokasi di wilayah Kelurahan Kedo, Kecamatan Asakota. Biaya listrik dan lain bagi Syamsudin di Perumahan NSD itu ditanggung oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE, Allahu Akbar. Terimakasih Pak Walikota Bima,” ungkap Faruk.
Namun sebelumnya (Kamis pagi), pihaknya bersama Lurah Melayu, Babinsa, Bhabinkamtibmas setempat untuk melihat secara langsung tentang realitas kehidupan sosial yang dialami oleh Syamsudin beserta kelaurganya. Pada moment tersebut, pihaknya diperintahkans ecara langsung oleh Walikota Bima untuk mempersiapkan segala kebutuhan makanan dan minuman serta keperluan lain yang dibutuhkan oleh Syamsudin beserta keluarganya.
"Kami hadir di sini adalah melaksanakan perintah Bapak Walikota Bima. Esensinya adalah memindahkan Syamsudin beserta keluarganya di Perumahan NSD di Kedo,” terang Faruk.
Catata pentingnya, Syamsudin memiliki tiga orang anak. Sejak bercerai dari istrinya sekitar enam tahun silam, Syamsudin hidup bersama tiga orang anaknya di WC umum itu. Anak-anak Syamsidon ini ada yang sedang diduk di bangku kelas II SMP dan dua diantaranya masih duduk di bangku SD.
Jaini Syamsudin mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Kota Bima lebih khususnya kepada Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi karena telah peduli dan memperhatikannya.
Atas kebaikan hati Walikota Bima tersebut, praktis saja Syamsudin menyatakan kebahagian dan rasa syukurnya kepada Allah SWT. Pada moment tersebut, ia pun medoakan agar Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE tetap dalam kondisi sehat dan dilimpahkan rezekinya oleh Allah SWT.
“Alhamdulillah dan saya bersyukur karena diperhatikan oleh pemerintah. Kami sudah lama hidup dalam kondisi seperti yang bapak-bapak lihat secara langsung sekarang. Terimakasih Pak Walikota Bima. Kami sekeluarga mendoakan agar Pak Walikota Bima ini sehat selalu,” ujarnya dengan nada haru.
Sementara itu, Lurah Melayu yakni Haris Zulkarnaen juga menyampaikan terimakasih, apresaisi, bangga dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Walikota Bima karena telah mampu membebaskan keluarga miskin ini dari WC umum ke rumahyang sangat layak untuk dihuni yakni di Perumahan NDS di Kedo.
“Saya atas nama Lurah Melayu, sekali lagi menyampaikan terimakasih tak terhingga kepada Bapak Walikota Bima. Realitas kehidupan sosial yang dialami oleh Syamsudin beserta keluarganya ini sudah berlangsung lama, namun Alhamdulillah Bapak Walikota Bima hadir dengan kekuatan jiwa kemanusiaaanya sehingga Syamsudin beserta keluarganya kini bisa tinggal di tempat yang sangat layak untuk dihuni,” tandasnya.
Secara terpisah Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi yang dimintai tanggapanya tak banyak berkomentar. Ia hanya menjelaskan dengan nada terkesan praktis tetapi dinilai mengandung makna penting.
“WC umum bukanlah tempat hunian yang tepat bagi manusia. Allah SWT mengetuk jiwa kita semua agar mampu menterjemahkanya. Dan tentu saja menjadi tanggungjawab saya sebagai Walikota Bima untuk memaknai duka dan air mata rayatnya. Sebab, Syamsudin serta keluarganya adalah manusia yang wajib hukumnya untuk diperlakukan sama dengan manusia-manusia yang lainya. Maka memindahkanya ke Perumahan NSD di Kedo adalah wujud nyata dari perhatian kita terhadap sesama manusia,” sahutnya.
Politisi Partai Gokar yang diakui kaya akan ide dan gagasan serta mampu mewujudkan visi-misi Kota Bima (Perubahan) ke arah yang jauh lebih baik dari sebelumnya ini berharap, semoga Syamsudin beserta keluarganya bisa menikmati hunian baru, dan pendidikan bagi anak-anaknya harus dilanjutkan pada jenjang-jenjang berikutnya.
“Terimakasih kepada semua pihak yangtelah membuka mata hati dan telinga kami sehingga kini Syamsudin beserta kedua orang anaknya sudah tak lagi hidup di WC umum. Semoga apa yang kita lakukan dalam kaitan itu bisa menjadi ladang amal pada di hari kelak nanti,” pungkas Lutfi. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda