Julung Wikancahyo, S.Com Berprofesi Sebagai Guru Honorer SMPN 3 Sape
Sosok Julung Wikancahyo, S.Com di Masa Hidupnya. |
Visioner Berita Kabupaten Bima-Julung Wikancahyo, S.Com adalah warga asal Desa Naru Barat, Kecamatan Sape-Kabupaten Bima tewas dalam kondisi menggantung di jalan ekonomi wilayah Desa Sie Kecamatan Monta-Kabupaten Bima pada Rabu seore (21/7/2021) sekitar pukul 17.00. Korban ditemukan oleh warga, dan tak lama kemudian warga mengevakuasi korban hingga ke Puskesmas Monta.
Hingga berita ini ditulis melaporkan, malam ini (21/7/2021) korban masih dilakukan visum oleh tim medis RSUD Bima guna memastikan penyebab kematianya. Namun hingga detik ini, penyebab kematian korban belum diketahui. Pasalnya, hasil visum tim medis sampai saat ini belum dijelaskan.
Jika pemberitaan sebelumnya menyebutkan bahwa korban bersatatus sebagai mahasiswa, namun info masih aktual terkini yang diperoleh Media Online www.visionerbima.com melaporkan bahwa korban berprofesi sebagai Guru Honorer pada SMN 3 Kecamatan Sape-Kabupaten Bima. Dan di SMPN 3 Sape, korban guru Teknik Informatika dan Komputer (TIK). Informasi penting ini diterima Media ini dari sejumlah warga asal Desa Naru Barat, Kecamatan Sape-Kabupaten Bima, Rabu malam (21/7/2021).
Masih menurut informasi yang dihimpun oleh Media ini, korban dikenal sebagai sosok yang santun, ramah dan sangat baik oleh warga Sape, khususnya di Desa Naru Barat. Sementara status korban diakui masih lajang alias belum beristri.
Sementara di mata guru-guru SMPN 3 Sape maupun rekan kerjanya, korban dikenal sangat baik, sopan, santun, tak banyak bicara dan ta’at dalam beribadah (rajin Sholat). Atas kematian korban, dunia pendidikan khususnya SMPN 3 Sape menyatakan kehilangan dan duka teramat dalam.
Lagi-lagi informasi terkini yang dihimpun Media ini melaporkan, pada Rabu pagi (21/7/2021) korban dikabarkan meminta izin kepada orang tuanya untuk pergi jalan-jalan. Sementara tentang kabar korban ditemukan oleh warga Desa Sie Kecamatan Monta-Kabupaten Bima pada Rabu sore itu, sontak saja membuat keluarganya kaget.
Usai mendengar korban dibawa untuk divisum di RSUD Bima, keluarga korban pun berbondong-bondong datang ke RSUD Bima. Atas kematian korban, pihak keluarganya menyatakan kesepakatan untuk dilakukan otopsi guna memastikan penyebab kematian korban. Desakan otopsi tersebut, karena keluarga menduga ada yang sesuatu yang dianggap ganjil terkait kematian korban.
Lepas dari duka dan air mata keluarga korban masih berlangsung sampai saat ini, di pelatara Media Sosial (Medsos) tak sedikit nitizen yang menduga bahwa korban dibunuh. Atas dugaan tersebut, baik keluarga korban maupun para nitizen berharap agar Polisi bisa bekerja keras dan serius didalam mengungkap “misteri” kematian korban.
Kabar lain yang diterima Media ini Rabu malam (21/7/2021) melaporkan, aparat Kepolsian Polres Bima Kabupaten belum melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Olah TKP oleh Polisi terkait kasus ini dikabarkan akan dilaksnaakan pada Kamis (22/7/2021).
Hingga berita ini ditulis, baik Kasat Reskrim Polres Bima Kabupaten, Iptu Adhar S.Sos maupun Kasubag Humas setempat, Iptu Adip belum berhasil dikonfirmasi tentang tindaklanjut dari penanganan kasus kematian korban. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda