Gubernur NTB Bantu Anak Yatim Piatu di Sape
Foto Penyerahan Bantuan. |
Visioner Berita Kabupaten Bima-Kepekaan Sosial Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah terhadap kondisi sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat tak pernah padam. Kali ini merespon pengaduan di media sosial (Medsos) tentang dua orang anak Yatim Piatu di Desa Jia Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Bantuan tanggap sosial berupa sembako dan dana untuk meringankan beban kebutuhan sementara.
Kepekaan ini bukan tanpa sebab, karena tak jarang masyarakat ingin mendapatkan atensi langsung dari pemangku kebijakan. Melalui medsos dimanfaatkan pengaduan agar informasi yang tersumbat bisa segera tertangani dengan pelayanan Pemerintah atau pihak terkait yang tidak mengikat.
Berulang kali, Bang Zul sapaan populis orang nomor satu tersebut mengungkapkan akan berupaya maksimal merespon pengaduan masyatakat baik langsung maupun tidak langsung. Informasi medsos begitu cepat dan bermanfaat. Bahkan memudahkan pelayanan Pemerintah dengan segudang kesibukannya.
"Anak Yatim Piatu di Sape perlu perhatian kita semua, mereka anak anak kita bersama. Kami sudah kerahkan Dinsos untuk asesment di lokasi," Ungkap Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, Minggu (4/7/2021).
Hasil asesment Pendamping PKH Kemensos RI di Dinsos NTB dan Dinsos Kabupaten Bima, Lanjut Bang Zul, anak Yatim Piatu itu bernama Marni Lahir Desa Jia 1 Juni 1985 dan Afah Lahir Desa Jia 9 januari 2005. Sepeninggal bapaknya yang lebih dahulu meninggal dunia beberapa tahun silam. Kemudian disusul Ibunya meninggal dunia sepuluh hari yang lalu.
Mereka hidup berdampingan berdua dalam Kondisi yang sangat mengaduk hati kita. Pasalnya, kedunyan menderita Penyakit bawaan dari Lahir (cacat Permanen) dan beraktifitas seadanya di di rumahnya di Dusun Mubarakah RT. 012/RW. 006 Desa Jia Kecamatan Sape Kabupaten Bima.
Masih hasil asesment, kata Kader Partai Kesejahteraan Sosial (PKS), sebelum Ibunya meninggal dunia, keluarganya mendapatkan Bantuan sosial seperti PKH, BPNT serta BPJS Kesehatan. Hanya saja saat ini. Hanya afah (laki laki) yang mendapatkan BPJS, sedngkan marni (perempuan) belum terdaftar.
"Semoga keluarga terdekat, terus mendukung Marni dan Alfah. Agar keduanya tetap hidup layak, seperti anak anak lainnya," ujarnya.
Dikatakannya, adanya bansos Pemerintah, sangat meringankan kondisi keluarga. Untuk itu, Bang Zul terus memberikan semangat kepada kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial Kabupaten/Kota dan aparat Desa. Sebab, saat ini kita sama sama berjuang memperbaiki data kemiskinan melalui perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang saat ini sedang berproses di daerah.
"Melalui perbaikan data DTKS ini, sangat membantu untuk mengidentifikasi warga yang layak masuk dalam daftar data kemiskinan," serunya.
"Begitu pula masyarkat lain yang belum masuk dalam data DTKS, agar bisa mandiri mendaftarkan diri di Desa masing masing, sesuai ketentuan yang ada," imbuhnya.
Secara terpisah, Pendamping Sosial PKH Kabupaten Bima, Yuliatin Adm, mengatakan keduanya hidup berdua saja sepeninggal orang tuanya Abdul Khalik dan Asmah. Kondisinya tangan dan kaki tidak normal. Kebutuhn sehari hari hanya memanfaatkan bantuan PKH dan BPNT. Tidak bisa mencari nafkah karena kondisi fisik yang kurang mendukung. Kebutuhan lainnya sekarang masih ada sisa sumbangan beras dari tetangga sewaktu ibunya meninggal dunia.
"Bantuan yang dikirim Pak Gubernur telah kami sampaikan. Atas nama kedua anak dan keluarga, menyampaikan terimakasih," tutupnya. (FAHRIZ)
Tulis Komentar Anda