Aksi Bom Ikan Marak di Perairan Sai dan Sampungu Kecamatan Soromandi
Hal Yang Sama Juga Terjadi di Tiga Lokasi di Kecamatan Tambora
Diduga Dua KM Mini ini Yang Membom Ikan di Toroncia, Kabondo dan So Kalo Kecamatan Soromandi, Minggu Lalu |
Visioner Berita Kabupaten Bima-Daro dor, dar dor bunyi ledakan berkali-kali terdengar keras di peraira so Toroncia wilayah Desa Sampungu, Kecamatan Soromandi-Kabupaten Bima, Sabtu sore (Minggu lalu) sekitar pukul 17.30 Wita. Suara ledakan yang sama juga terdengar keras berkali di peraira So Kalo wilayah Desa Sai Kecamatan Soromandi.
Ledakan tersebut diduga keras bersumber dari dua buah Kapal Motor (KM) mini berwarna cokelat dan berwarna putih. Pada moment terjadinya ledakan pada Sabtu sore itu, para peancing ramah lingkungan sontak saja kaget dan bertanya-tanya.
“Asragfirullahal Adzim, suara ledakan ini diduga bersumber dari dua buah KM mini yang yang tidak jauh dari bibir pantai. Mereka diduga membom ikan dengan ke dalam sekitar 20 depa di So Toroncia. Habis sudah terumbu karang di sekitar wilayah itu,” ungkap salah seorang pemancing ramah lingkungan yakni Jef.
Masih pada Sabtu sore di So Toroncia itu, diduga usai membom ikan pada bagian timurnya, mereka kemudian ditengarai menyasar wilayah bagian baratnya, teparnya di So Kabondo. Dugaan ledakan bom ikan terjadi berkali-kali di sana.
“Diduga mereka beraksi berkali-kali di wilayah Toroncia dan So Kabondo Desa Sampungi, Kecamatan Soromandi itu. Mereka beristirahat usai Sholat Maghrib di So Kabondo dan So Toroncia,” bebr Jef.
Pada Minggu paginya, terduga pelaku bom ikan tersebut ditengarai kembali beraksi di wilayah yang sama. Jarak antara KM Mini itu dengan motor boat milik Jef Dkk sekitar 300 Meter Motor boat yang ditumpangi Jef Dkk berada di tengah, tepatnya disebelah Barat So Toroncia.
“Dari jarak yang yang tak terlalu jauh itu, terlihat ada sampan kecil yang diduga mereka gunakan untuk mengambil ikan yang dibom saat itu. Dan di atas KM Mini berwarna cokelat itu, juga terlihat ada beberapa box ika berwarna putih sebagai alat untuk menaruh ikan hasil bom,” duga Jef.
Pada Minggu pagi sekitar pukul 10.00 Wita, rombongan terduga pelaku bom ikan tersebut ditengarai beroperasi di wilayah So Kalo wilayah Desa Sai Kecamatan Soromandi. Di So Kalo, diduga berkali-kali mereka meledakan bom ikan.
“Sejak Sabtu sore hingga Minggu pagi itu, diduga mereka dengan bebasnya melakukan aksi bom ikan di So Toroncia, So Kabondo dan di So Kalo. Tak terlihat adanya aparat keamanan disaat mereka diduga melakukan aksi bom ikan di tiga tempat itu,” papar Jef.
Jef memastikan bahwa para terduga pelaku itu bukan poemancing ramah lingkungan. Sebab, tak seorangpun dari mereka yang terlihat memancing menggunakan senar layaknya pemancing biasa.
“Di atas KM mini berwarna cokelat itu juga terlihat beberapa orang anak muda (Remaja), dan ada juga orang tua. Usai diduga melakukan aksi bom ikan di Kabondo, Toroncia dan So Kalo-mereka terlihat pulang menuju arah Timur. Mereka berasal dari mana, sampai detik ini belum diketahui,” tutur Jef.
Jef kemudian mengaku memperoleh informasi dari warga dan para pemancing bahwa aksi bom ikan di wilayah perairan Kecamatan Soromandi-Kabupaten Bima, diduga marak terjadi akhir-akhir ini. Terduga pelaku menggunakan KM mini dengan warna yang berbeda-beda, dan orangnyapun berbeda-beda.
“Dalam beberapa bulan terakhir ini, warga di Soromandi menyebutkan bahwa aksi bom ikan yang diduga dilakukan oleh oknum warga dari luar Soromandi kerap kali terjadi. Dan bahkan hingga sekarang dugaa aksi bom ikan di sana masih saja terjadi,” ungkap Jef lagi.
Atas hal itu, Jef mendesak agar aparat keamanan baik TNI maupun Polri agar memperketat pengawasan di wilayah itu. Sebaliknya, maka terumbu karang dan habitat ikan akan bertambah parah karena dugaan dibom oleh para pelaku dari luar wilayah Soromandi.
“Ulah terduka pelaku bom ikantersebut justeru berdampak buruk bagi kehidupan nelayan yang mengait rezeki dengan cara memancing ramah lingkungan. Dan kerugian yang sama juga dialami oleh kami yang hobi memancing. Olehnya demikian, kita berharap agar dari sekarang aparat keamanan baik TNI maupun Polri agar segera melakukan pengamanan dan pengawasan esktra ketat di wilayah perairan Soromandi itu,” desak Jef.
Jef juga menghimbau kepada warga di pesisir Soromandi yakni di Desa Sai dan Desa Sampungu agar terus menjaga wilayahnya dari terduga pelaku bom ikan yang ditengarai berasal dari wilayah lain. Sebab, di Sai dan Sampungu banyak warga yang berstatus sebagai nelayan dan pemancing ramah lingkungan.
“Hampir semua wilayah perairan Soromandi dijadikan sebagai salah satu sasaran paling menjanjikan bagi terduga pelaku bom ikan yang ditengarai berasal dari wilayah lain. Aksi tak bertanggungjawab dan serakah itu diduga terjadi sejak lama dan bahwa disinyalir masih saja terjadi sampai saat ini. Untuk itu, masyarakat di Soromandi dan aparat keamanan tak boleh tinggal diam,” imbuh Jef.
Dugaan aksi bom ikanjuga terjadi di wilayah Labi Bili dan Nanga Paria Kecamatan Tambora-Kabupaten Bima. Di Naga Paria terjadi kerusakan tebing karena diduga dipicu oleh aksi bom ikan oleh para pelaku yang ditengarai datang dari luar Kecamatan Tambora.
Hal itu diungkap oleh salah seorang pemancing yakni Dewa. “Dulu para pemancing dan nelayan masih bisa mendapatkan banyakikan di sana. Namun kini, rezeki mereka semakinberkurang karena di Labu Bili dan Nanga Paria sudah dibom oleh para pelaku tak bertanggungjawab,” ungkap Dewa.
Dewa kembali mengugkap, dugaan aksi bom ikan oleh terduga pelaku yang berbeda-beda di Nanga Paria dan Labu Bili masih saja terjadi sampai sekarang. Tak hanya itu, di wilayah Toro Kadera Kecamatan Tambora juga diduga talk pernah luput dari aksi bom ikan dari pelaku yang disinyalir dari wilayah lain.
“Labu Bili, Nanga Paria dan Toro Kadera merupakan spot-spot andalan bagi para pemancing ramah lingkungan. Sekarang mereka harus mengeluh karena rezeki yang didapatnya jauh berkurang jika dibandingkan dengan pada bulan-bulan sebelumnya. Hal itu diduga disebabkan oleh ulah para pelaku bom ikan,” tegas Dewa.
Berangkat dari hal itu, Dewa berharap agar aparat keaman baik TNI maupun Polri segera melakukan pengawasan sekaligus pengamanan ekstra ketat di Labu Bili, Nanga Paria dsan Toro Kadera.
“Ulah para pelaku bom ikan bukan saja merugikan para nelayan dan pemancing ramah lingkungan. Tetapi juga berdampak buruk bagi kehidupan terumbu karang di sana. Untuk itu, sekali lagi kita berharap agar aparat keamanan baik TNI maupun Polri segera melakukan pengawasan dan pengamanan ekstra ketat di Labo Bili, Nanga Paria dan Toro Kadera,” harap Dewa. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda