Jelang Tahun Baru, Kota Bima Kian Dipercantik, 3 Jembatan Dipasang Lampu Hias
PPK Proyek Lampu Hias, Taufiqurrahman, ST, Saat Diwawancara Oleh Wartawan, Minggu (20/12/2020) di Jembatan Penato'i. |
Visioner Berita Kota Bima-Secara bertahap Kota Bima dibawa kepemimpinan H. Muhammad Lutfi, SE, - Fery Sofian, SH, sudah mengalami perubahan. Salahsatu buktinya, pemasangan Lampu Hias di Tiga lokasi jembatan Kota Bima. Sebut saja, Jembatan Kodo, Jembatan Penato'i dan Jembatan Padolo.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Lampu Hias, Taufiqurrahman, ST mengatakan, tujuan pemasangan lampu hias ini adalah untuk mempercantik Kota Bima.
"Ini semata-mata untuk mempercantik Kota Bima, sehingga bisa setara dengan kota lain. Seperti di Kota Kupang, NTT, Lumajang dan Kota lain yang sudah lebih awal memasang lampu hias," ujarnya Minggu (20/12/2020) saat mengawasi proses pemasangan lampu hias di Jembatan Penato'i.
Ia menjelaskan, dana proyek ini bersumber dari APBD Murni Kota Bima Tahun Anggaran (TA) 2020. Pagu dananya yakni sebesar Rp. 1,4 Miliar.
"Banyak perusahaan yang mendaftar tapi yang ikut lelang hanya Tiga dan akhirnya dimenangkan oleh CV. Lombok Bali Sumbawa.Sementara, untuk Tenaga konstruksi nya dari Mataram, sedangkan pemasangan lampu dari Jatim," jelasnya.
Ia menegaskan, pelaksanaan proyek yang menghabiskan anggaran Miliaran rupiah ini sudah sesuai aturan yang telah ditentukan.
"Sudah sesuai aturan, prosedurnya pun sudah kita lewati," tegasnya.
Diakuinya, selama ini tidak ada kendala yang dihadapi. Mulai dari proses lelang hingga pemasangan lampu di tiga lokasi tersebut.
"Alhamdulillah tidak ada kendala, buktinya pemasangan lampu ini sudah hampir mencapai 100 %. Rencananya, kita akan launching pada akhir Desember ini," terangnya.
Ia juga menjelaskan, semua lampu itu merupakan barang import. Karena memang jarang digunakan di Indonesia. Kalaupun ada hanya ada di Lumajang dan di Kaltim.
Ditanya kenapa harus menggunakan lampu hias import?, Taufikurrahman menjawab biasanya lampu yang dipakai jenis selang. Hanya saja jenis ini umur baterainya tidak terlalu lama dan hanya bertahan setahun.
“Kalau yang dipakai sekarang itu kekuatan baterainya sampai 5 tahun bahkan ada garansi purna jualnya hingga 3 tahun,” terangnya.
Selain itu sambungnya, lampu import dari Taiwan ini memiliki teknologi software. Dalam penerapannya terserah mau seperti apa model nyala lampu, sehingga bisa diatur.
Taufiqurrahman menambahkan, rencana pengadaan lampu hias jembatan jauh hari sebelum wabah Covid-19. Tapi pelaksanaannya sempat ditunda. Tapi angkanya tidak hilang atau tetap ada.
“Jadi mau tidak mau tetap kita laksanakan. Meski dari awal kami khawatir akan muncul pertanyaan publik terkait proyek ini. Tapi anggaran Covid-19 kan sudah ada pos tersendiri,” pungkasnya. (FAHRIZ)
Tulis Komentar Anda