Pusat Berikan 15.000 Paket Sembako untuk Pekerja Pariwisata
Gubernur NTB,Dr. H.Zulkieflimansyah didampingi Kapolda NTB, Mohammad Iqbal mengecek paket
bantuan Kemenparekraf bagi pekerja pariwisata di NTB.
Visioner Berita Mataram NTB-Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Keratif (Kemenparekraf) menyalurkan bantuan sosial berupa 15.000 paket bantuan bagi pekerja pariwisata. Terutama untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak Maret lalu.
Gubernur NTB, Dr. H.
Zulkieflimansyah, menjelaskan 15.000 paket sembako tersebut merupakan bentuk
perhatian Pemeritah Pusat bagi pekerja pariwisata di NTB. Mengingat NTB saat
ini menjadikan pariwisata sebagai salah satu motor penggerak ekonomi andalan,
sekaligus yang paling terdampak Covid-19 yang berlangsung.
“Ketika ada wabah
Covid-19 ini, memang salah satu yang terkena dampak adalah pariwisata. Oleh
karena itu, mudah-mudahan bantuan ini tidak hanya secara fisik, namun ini
bentuk dukungan moril yang diberikan pemerintah pusat,” harap Dr. Zul tersebut,
Rabu (17/6/2020) saat acara penyerahan bantuan secara simbolis di Aula Islamic
Center NTB.
Dijelaskannya, bantuan
yang disalurkan merupakan paket sembako yang seluruh komponennya merupakan
hasil produksi lokal NTB. Hal tersebut sengaja diajukan agar penyaluran bantuan
yang dilakukan oleh Kemenparekraf juga turut menggerakkan produksi IKM/UKM NTB
di tengah pandemi.
“Ketika ini terdampak,
tentu Pak Menteri merasa perlu memperhatikan para pekerja yang terkena
dampaknya secara langsung, tapi kita juga bersyukur diberikan ruang untuk
mengakomodir produk lokal. Jadi di samping dapat bantuan, kita juga bisa
menggerakkan para pengusaha dan pekerja yang ada di NTB,” jelas Dr. Zul.
Selain itu, Dr. Zul
berharap agar pekerja dan pelaku pariwisata dapat menjadikan momen tersebut
sebagai titik awal kebangkitan pariwisata NTB. “Mudah-mudahan ini jadi momentum
untuk tidak takut terhadap Corona. Tapi harus tetap mengikuti protokol
kesehatan agar kita mampu terhindar dari wabah ini,” ujarnya.
Mengingat NTB tengah
mempersiapkan diri untuk menyambut kenormalan baru, asosiasi usaha pariwisata
juga diharapkan agar segera dapat beraktivitas kembali. Terutama dengan
menerapkan disiplin penerapan protokol kesehatan yang telah direkomendasikan.
Secara terpisah,
Asisten Deputi Bidang Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Kemenparekraf, Edy
Wardoyo, menerangkan sektor pariwisata memang mengalami pelemahan secara
nasional. Diantaranya dengan banyaknya pekerja yang menerima dampak langsung.
Diterangkan Edy,
pekerja pariwisata di NTB telah didata berdasarkan rekomendasi dari
masing-masing asosiasi pariwisata dan pelaku usaha. Untuk itu, pekerja
pariwisata yang dinyatakan berhak menerima bantuan adalah mereka yang mengalami
pemutusan hubungan kerja (PHK) dan yang dirumahkan dengan status unpaid leave
(tanpa pesangon) hingga tiga bulan.
Untuk itu, pemerintah
pusat berusaha memberikan dukungan moril dan materil yang diharapkan dapat
meringankan beban para pekerja sektor pariwisata tersebut. Termasuk untuk
15.000 pekerja pariwisata yang menjadi sasaran bantuan tersebut di Lombok dan
Sumbawa.
Paket tersebut
memanfaatkan produk IKM/UKM lokal NTB sesuai dengan permintaan pemerintah
daerah. “Paket isinya beras premium isi 10 kg, minyak goreng isi 1 liter, gula
pasir 1 kg, ikan asin 250 gram. Isi dari paket ini sesuai arahan gubernur kita beli
dari UMKM-UMKM lokal,” tandas Edy. (FAHRIZ)
Tulis Komentar Anda