Kekumuhan Pasar Amahami Kini Disikapi Nyata Oleh Pemkot Bima
Kerja TNI, Polri dan Sat Pol PP Hampir
Rampung
Proses Penyelesaian Pekerjaan Tempat Pemindahan Pelaku Pasar Dari Bagian Utara ke Bagian Selatan (2/6/2020) |
Visioner
Berita Kota Bima-Kumuhnya kondisi pasar Amahami di wilayah Kecamatan Rasanae
Barat Kota Bima, diakui bukan hal baru. Namun fenomena yang satu ini, pun
diakui adanya. Bepata tidak, nilai-estetika mulai di sekeliling pasar Amahami
hingga pada bagian dalamnya (lot pasar ikan) nyaris tak terlihat.
Sementara fenomena lain yang muncul di pasar Amahami belum lama
ini, tercatat ada tiga orang warga yang dintakan reaktif Covid-19. Dan
ketiganya pun telah diisolasi. Hanya saja, sampai dengan detik ini belum
dijelaskan tentang hasil swab laboratoiumnya.
Dari dua fenbomena tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima
dibawah kendali Walikota-Wakil Walikota, H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH
(Lutfi-Feri) pada Senin (1/5/2020) terlihat menyikapinya secara serius. Yakni
Walikota Bima bersama Sekda setempat, Drs. H. Muhtar Landa, MH, Kapolres Bima
Kota, AKBP Hasryo Tejo S.IK, Dandim 1608/Bima Letkol Inf Teuku Mustafa Kamal,
Kasat Pol PP setempat, M. Nor Majid, Kadis Koperindag setempat Ir. Hj. Rini,
Kalak BPBD setempat Ir. H. Sarafuddin, Kadis Koperindag setempat, Drs. Abdul
Haris, Kepala UPT Pasar Amahami dan lainya melakukan penataan sekaligus
penertiban pasar Amahami.
Bentuk penataan dan penertiban pasar tersebut, yakni memindahkan
pelaku pasar dari sebelah utara ke tempat yang sediakan pada bagian selatanya.
Lebih dari 400 tenda yang disediakan pada bagian selatanya yang sejak kemarin
hingga saat ini masih dikerjakan oleh pihak TNI, Polri, Sat Pol PP, UPT Pasar
Amahami dan Dinas Koperindag untuk memindahkan para pelaku pasar dari bagian
utara.
Liputan langsung Visioner pada moment tersebut melaporkan, sejak
pagi hingga siang hari rombongan Walikota Bima yang didalamnya ada Kapolres
Bima Kota dan Dandim 1608/Bima tersebut melakukan survei keliling mulai dari
wilayah timur, barat, utara dan bagian selatan pasar Amahami. Selama moment
tersebut berlangsung, satu persatu para pedagang pasar dimintai pernyataan
tentang kesiapanya untuk bermigrasi pada lahan yang disediakan pada bagian
selatan.
Dan pada moment tersebut pula, terlihat masih adanya para
pedagang yang tak menggunakan masker. Oleh sebab itu, Walikota Bima kembali
mengingatkan agar semua pelaku pasar dan para pengunjungnya untuk tetap
menggunakan masker sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Jika para pelaku pasar maupun para pengunjungnya tak memiliki
masker, maka bisa disiasati dengan menggunakan rimpu maupun cadar. Tujuanya
adalah sama, yakni mencegah penyebaran Covid-19. Sebab, beberapa waktu lalu
ditemukan ada tiga orang pedagang yang dinyatakan reaktif Covid-19. Hal itu
menjadi salah satu pemacu Pemkot Bima untuk melakukan penataan sekaligus
penertiban pasar Amahami, terlepas dari kondisi kekumuhan yang tak terbantahkan.
Masih di moment itu, Walikota Bima juga mengakui bahwa upaya
pemindahan para pelaku pasar pada bagian selatan sebagai sebuah invoasi baru
menyongsong rencana menyongsong New Normal tentang Covid-19 khususnya bagi
palaku pasar Amahami maupun para pengunjungnya.
“Kondisi pasar Amahami ini, sejak dulu hingga sekarang sangat
jauh dari nilai estetika. Para pelaku pasar terlihat sudah banyak yang
berjualan pada bagian sayapnya karena posisi di dalamnya sudah sangat sempit.
Hal tersebut kian menambah kesemerawutan pasar Amahami ini. Olehnya demikian,
maka mutlak untuk ditata dan ditertibkan dengan baik agar memiliki nilai
estetika,” tegasnya.
Selain itu, padatnya para pengunjung pasar Amahami pada setiap
harinya juga diakuinya telah berdampakan kepada tidak berfungsinya los pasar pada
bagian selatan yang dibangun dengan anggaran negara senilai miliaaran rupiah
pada Pemerintahan sebelumnya.
“Karena kondisi pasar utamanya sangat ramai dikunjungi, telah
berdampakan kepada tidak berfungsinya los pasar yang telah ndibangun pada
bagian selatanya. Betapa tidak, kondisi yang sangat rapai tiap harinya tentu
saja para pengunjung tidak bisa melihat aktivitas yang ada pada los pasar
bagian selatan,” tandasnya.
Dengan dilakukannya penataan dan penertiban tersebut paparnya,
tentu saja akan berdampakan kepada berfungsinya los pasar yang sudah dibangun
dengan nilai miliaran rupiah pada bagian utaranya.
“Ketika sebahagian pelaku pasar pada bagian utaranya dipindahkan
ke lokasi baru di bagian selatan, tentu saja semua los pasar yang dibangun
dengan anggaran miliaran rupiah itu akan berfungsi secara baik dan berdampakan kepada
lancarnya perputaran roda ekonomi para pelaku pasar. Kita sudah menghitungnya
secara matang, penataan dan penertiban pasar ini akan memberikan dampak positif
pada tataran ekonomi para pelaku pasar di Amahami ini,” urainya.
Walikota Bima kembali menjelaskan, lebih dari 400 tenda yang
disediakan bagi para pelaku pasar yang sudah dan sedang dikerjakan pada bagian
selatanya. Rencana real action alias mengoperasikan ratusan tenda untuk pelaku
pasar tersebut ujarnya, akan diwujudkan dalam waktu segera yang kemudian
diperkuat oleh Peraturan Walikota (Perwali). “Insya Allah akan dioperasikan
dalam waktu dekat, namun kita sedang menyusun Perwalinya,” tegasnya.
Masih dalam liputan langsung Visioner, hingga detik ini aparat
TNI, Polri dan Sat Pol PP masih bekerja keras dari pagi hingga sore hari guna
mempercepat penyelesaian pekerjaan tempat bagi poemindahan para pelaku pasar
dari bagian utara ke bagian selatanya. Namun secara kasat mata, terlihat sudah
sekitar 80 porsen sarana dan fasilitas tersebut yang sudah diselesaikan. Hal
tersebut menandakan bahwa pemindahan para pelaku pasar dari bagian utara ke
bagian selatanya akan terwujud dalam waktu segera. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda