Ditengah Pandemi Corona, Dua Warga Dompu Enggan Terima PKH Lagi
Nurhasim-Korwil PKH NTB |
Visioner Berita Kabupaten Dompu-Setelah sebelumnya dua Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Lombok Timur mengudurkan diri
ditengah Pandemi Corona (covid-19). Kini ada lagi Penerima PKH mengundurkan
diri dari Kepesertaan PKH. Dua Orang tersebut adalah Penerima PKH di Kabupaten
Dompu. Mengapa mereka Enggan terima PKH, sedangkan saat ini sebagian warga
membuthhkan bantuan sosial.
Pendamping
Kecamatan Dompu, Dina Budiyarti yang dikonfirmasi Senin (8/6/2020) mengaku
telah menerima pernyataan pengunduran diri dua keluarga Pra Sejahtera Penerima
Manfaat PKH. Keduanya mengundurkan diri dari kepesertaan PKH atau ogah terima
PKH lagi lantaran dirasa, kebutuhan ekonomi telah tercukupi usaha yang telah
dijalani keluarga masing-masing.
Seperti
Asiah dengan nomor kepesertaan PKH 520502016060xxx, warga Dusun Legara Desa
Katua Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Jumlah Anak yang masih usia sekolah ada
dua yaitu di jenjang SD dan SMA. Keseharian keluarga Pra Sejahtera ini adalah peserta
PKH yang menekuni usaha jual beli jagung.
Dari hasil usaha tersebut, kehidupan ekonomi merangkak naik secara perlahan dan
dirasa sudah cukup menghidupi ekonomi keluarga.
Meski
sama-sama mengundurkan diri, lanjut, keberhasilan Asiah berbeda dengan
keberhasilan Maenah, nomor kepesertaan PKH 520502016041xxx. Keluarga Pra
Sejahtera warga Dusun Legara Desa Katua Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu,
mendapatkan kelayakan ekonomi, berkat kerja keras suami. Bansos PKH dimafaatkan
untuk kebetuhan dua anaknya yang kini.
Masih
balita dan mengenyam pendidikan di jenjang Sekolah Dasar (SD). Sedang
pendapatan suami ditabung secara rutin untuk kebetuhan lainnya. Suami dengan
lulusan SMA berhasil menjajaki dunia konsultan. Dengan adanya penghasilan
yang dirasa mencukupi kebutuhan ekonomi
keluarga, Asiah dan Suami percaya diri buat pernyataan undur diri dari
Kepesertaan PKH.
“Berkat
kerja keras dalam dunia usia dan merasa diri mampu ekomoni tercukupi, Dua warga dampingan
saya, telah menyatakan diri untuk undur
dari Kepesertaan PKH,” ungkapnya.
Lebih
lanjut Pendamping muda ini, memyebutkan. Dua warga yang mengundurkan diri,
tidak serta merta kehidupannya sukses. Dalam proses berumah tangga, dua
keluarga tersebut adalah pekerja keras. Tidak hanya menunggu dan menggantungkan
diri untuk menerima bansos semata. Pola fikir seperti ini, teradvokasi secara
rutin dalam setiap pertemuan tatap muka antara pendamping dan penerima manfaat
PKH. Kalau istilah PKH, adalah Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2).
Dalam
kesempatan tersebutlah, sosialisasi dan advokasi perubahan pola pikir dan
perilaku di transfer. Bahkan memotivasi untuk mandiri dalam keluarga adalah
bahagian kiat kiat pendamping dalam proses pendampingan.
“Dua
keluarga ini, adalah sebagian warga penerima manfaat yang berhasil memaknai
setiap Pertemuan Kelompok yang digelar minimal satu kali dalam sebulan,”
katanya.
Dia
mengaku terharu, peserta PKH dampingannya, ada yang mulai percaya diri. Seperti
bulan februari lalu ada yang mengundurkan diri juga. Ibu Sri Susanti ogah terima
PKH lagi karena sukses dengan usaha salome. Bahkan kondisi warga asal lingkungan
Salama Rt 04 Rw 08 Kelurahan Bada Kecamatan Dompu, tinggal di kontrakan. Peserta yang
mengundurkan diri, telah di laporkan ke Desa masing masing. Berikut dilaporkan
ke Dinas Sosial serta dikeluarkam dalam aplikasi E PKH Kemensos RI.
Seperti
diketahui, Kegiatan undur diri dari Kepesertaan PKH, beberapa waktu lalu pernah
terjadi. 165 warga di beberapa desa Kabupaten Dompu undur diri secara massal
dalam waktu bersamaan. Warga yang mengundurkan diri karena mampu. Istilah PKH
adalah garaduasi mandiri.(FAHRIZ)
Tulis Komentar Anda