Program Pemberdayaan UMKM di NTB Akan Terus Berlanjut
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah Saat Rapat Bersama UMKM di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Senin (18/5/2020). |
Visioner
Berita Mataram NTB-Program pemberdayaan UMKM di Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam upaya menangani dampak pndemi Covid-19 menjadi
salah satu jalan untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat.
Melalui program Jaring
Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap II, UMKM ikan di NTB misalnya menyediakan
produknya berupa ikan kering untuk menjadi salah satu item JPS Gemilang tahap
II ini. Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah menyampaikan bahwa pemberdayaan
UMKM lokal di NTB tidak berhenti sampai wabah Covid-19 ini saja.
Namun program
pemberdayaan seperti ini akan tetap berlanjut kedepannya. “Program ini (JPS
Gemilang) akan terus berlanjut. Jika kita bisa berkembang dengan teknologi dan
menghasilkan kualitas dan kuantitas lebih, bukan hanya memenuhi kebutuhan NTB,
bisa jadi kita dapat memenuhi kebutuhan kabupaten kota lain di luar NTB,” ujar
Gubernur saat rapat bersama UMKM-UMKM di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi NTB, Senin (18/5/2020).
Terkait JPS tahap II
ini, ikan kering dipilih sebagai pengganti telur karena ikan kering dapat
bertahan lebih lama dan tidak mudah rusak. Selain itu, ikan kering ini juga
dapat membantu nelayan yang selama ini memiliki hasil tangkapan yang tinggi,
namun sering kali tersisa karena tidak habis terbeli.
Gubernur NTB
mengakui hal ini tidaklah gampang
dilakukan, namun tujuannya bukan hanya sekedar mengadakan program JPS Gemilang
dan mendistribusikannya, melainkan melaksanakan misi yang besar untuk
kesejahteraan masyarakat. “Memang kerjanya lebih rumit, namun tujuan kita bukan
mengadakan ikan saja, tapi memberdayakan UMKM-UMKM kita untuk menjadi besar
kedepannya, semangat kita memberdayakan UMKM,” jelas Dr. Zul.
Ia juga mengingatkan
kepada stakeholder untuk berkomunikasi dengan dinas-dinas lain yang berada di
Kabupaten/Kota untuk menghimpun UMKM-UMKM yang ada di sekitar lokasi untuk
diberdayakan dalam pengadaan ikan kering ini. JPS Gemilang ini dianggap sebagai
program bersama dengan kabupaten/kota. Fungsi provinsi adalah koordinasi dari
masing-masing Kabupeten/Kota. “Semua ikan kering itu sebisa mungkin dikumpulkan
dari kabupaten kota sendiri, kalau kurang, baru provinsi yg mendatangkan dari
kabupaten kota lain,” tuturnya.
Dr. Zul berharap,
program ini berjalan dengan baik agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi
selama wabah Covid-19 ini. Ia meminta kepada seluruh UMKM-UMKM yang hadir untuk
menjadi penyambung lidah pemerintah dalam menyampaikan pentingnya menerapkan
protokol kesehatan di tengah Covid-19 ini.
Catatan penting, Pemerintah
provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan melibatkan sebanyak 346 IKM dan UMKM
untuk memasok barang-barang yang akan dijadikan paket sembako dan suplemen JPS
Gemilang tahap II. JPS Gemilang tahap II dalam bentuk paket sembako dan masker
plus suplemen. “Bedanya, pada tahap ini telur ditiadakan dan akan diganti
dengan produk ikan kering. Dengan rincian paket untuk Pulau Lombok berupa 10 kg
beras, 1 liter minyak kelapa, 1 ons abon ikan dan ikan kering,” tuturnya.
Sedangkan paket sembako
untuk Pulau Sumbawa berupa, 10 kg beras, 1 liter minyak goreng sawit, 1 ons
abon ikan, produk ikan kering dan garam. “Sementara, paket masker dan suplemen
berupa, dua buah masker non medis, susu kedelai, teh kelor/kopi, sabun
cair/batang, dan minyak kayu putih,” pungkasnya.(TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda