Kisah Cleaning Service RS Kota Bima, Belasan Tahun Dalam Terpaan Kemiskinan Kini Hidup Layak Karena Dokter Spesialis-Hamba Allah
Burhan Bersama Keluarganya Terliah Tersenyum di Dalam Rumahnya Sebelum Diperbaiki |
Visioner
Berita Kota Bima-Burhan merupakan pegawai cleaning service pada Rumah Sakit (RS)
tipe D Kota Bima yang berlokasi di Kecamatan Asakota. Burhan bekerja sebagai
kuli cleaning service di RS Asakota, sudah sekitar 15 tahun lamanya. Burhan
hidup di sebuh rumah yang dinilai mirip dengan kandang kambing.
Belasan tahun Burhan hidup bersama istrinya di rumah tak layak
huni itu. Burhan bukan saja hidup bersama istrinya, tetapi juga dengan lima
orang anak perempuanya. Jika belasan tahun sebelumnya Burhan berstatus sebagai
tenaga sukarela pada RS Asakota, namun baru sekitar setahun silam diangkat
menjadi pegawai kontrak dengan gaji Rp700 ribu sebulan (sungguh angka tak cukup
bagi kehidupan bulanan Burhan bersama istri dan lima orang anaknya).
Burhan dan keluarganya berdomisili di RT 19/01 Kelurahan Na’e
Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Posisi rumah keluarga paling miskin ini
persis dibelakang Masjid Sanudin milik Drs. H. Zainul Arifin di bilangan Salama
Kelurahan Na’e Kecamatan Rasanae Barat (anggota DPR RI) dan juga bertetangga
dengan anggota DPR RI, H. Muhammad Syafrudin ST, MM.
Kondisi Rumah BurhanSebelum Diperbaiki |
Namun, Burhan tidak menjelaskan besaran angka yang diperolehnya
nmelalui bantuan PKH. Sementara PKH diakui salams ekali tidak berkorelasi
dengan banguna rumah reot sebagai tempat tinggal Burhan bersama istri dan lima
orang anaknya. Belasan tahun keluarga miskin ini hidup dalam ketidaknyamanan.
Namun hadirnya program beda rumah dan BSPS serta sejenisnya untuk merubah wajah
kusam keluarga miskin ini menjadi layak seperti tetangga sekitarnya, belasan
tahun pula tak kunjunhg terwujud.
Burhan juga mengaku bahwa rumahnya diterpa oleh banjir bandang pada
Desember tahun 2016. Kendati demikian, hadirnya Pemerintah untuk menyentuhnya
agar hidup lebih aman dan nyaman seperti tetangga sekitarnya tak kunjung
terwujud. Pertanyaan tentang apa saja dan kemana saja mata serta telinga
penguasa selama belasan tahun silam tentang realitas kemiskinan dimaksud, pun
tak menemukan jawaban kongkriet.
Burhan mengaku, belasan tahun hidup di rumah tak layak huni
dengan status miskin tak terbantah ini tak pernah lepas dari hantaman hujan
baik ringan, sedang maupun dalam kapasitas lebat. Ketika musim hujan tiba,
semua perabitan, tempat tidur dan tempat belajar anak-anaknya yang sekolah juga
ikut basah kuyup. Rumah reot sebagai tempat tinggal Burhan ini, hanya
berdindingkan bilit, berplafonkan baligo sisa kampanye politik (Pileg-Pilkada)
dan berlantaikan tanah loiat alias tanpa semen.
Isi Dalam Rumah Burhan Sebelum Diperbaiki |
Sebab rumahnya yang semula mirip kandang kambing sudah berubah
seperti rumah tetangga di sekitarnya. Selasa (12/5/2020), Burhan melakukan
kegiatan serah terima kunci rumah yang dibangun oleh para pihak tersebut. Kunci
rumah diserahkan oleh seorang Anastesi pada RS Asakota Kota Bima, Thoriqatilq
alias Agus. “Alhamdulillah, kini Burhan bersama keluarganya sudah tinggal di
rumah yang nyaman. Listrik telah kami pasang, begitu pula dengan air bersihnya,”
ungkap Agus menjawab Visioner (12/5/2020).
Sementara para pihak alias Hamba Allah yang terlibat
mengumpulkan untuk untuk merubah kehidupan keluarga miskin ini yakni dr. Yadi (donatur)
yang merupakan dokter spesialis mata para RSUD Bima di Raba, Aba Najib Jawa
Baru, Aba Rus H. Adnan dan para Dokter spesialis dari Mojokerto dan
Surabaya-Jatim.
“Sementara kekurangan yang masih dialami oleh Burhan ini, antara
lain perabot rumah tangga dan tempat tidur. Dan sampai saat ini, mereka masih
tidur di lantai beralaskan baligo sisa Pileg dan Pilkada. Untuk itu, kita semua
berharap agar para pihak bisa hadir untuk melengkapi kekurangan keluargta
miskin ini,” harap Agus.
Kondisi Terkini Rumah Burhan, Siap Ditempati Setelah Serah Terima Kunci Dari Hamba Allah (12/5/2020) |
Setelah menerima kunci rumah dari para Hamba Alkah tersebut,
wajah Burhan bersama keluarganya kini terlihat cerah. Dari wajah suram akibat
kemiskinan yang menerpanya selama belasan tahun, kini Burhan bersdama
keluarganya sudah bisa tersenyum lebar. Atas bantuan dari Hamba Allah ini,
Burhan pun mengucapkan terimakasih, rasa bangga dan penghormatan yang
setinggi-tingginya.
“Hanya
itu yang bisa saya sampaikan. Terimakasih telah membantu saya dengan keluarga.
Semoga pihak yang membantu saya diberikan umur panjang, rezeki berlimpah, sehat
dan sukses selalu dalam menjalani aktivitasnya,” ungkapnya dengan nada luluh. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda