Hasil Swab Lab Ketiga Terhadap Z Negatif Covid-19 Namun Masih Diberi Status PDP
Malik: Sebenarnya Kita Sudah Keluar
Dari Zona Merah, Namun.....
Kabag Humas Setda Kota Bima, HA. Malik, SP, M.AP |
Namun dijelaskan, hingga kini Z masih diisolasi di RSUD Bima dengan status PDP, namun kondisinya disebut sangat stabil. Informasi tersebut diperoleh sejumlah awak media kepada Kabag Humas Setda Kota Bima, HA. Malik SP, M.AP, Kamis (23/4/2020).
“Swab Laboratorium terhadap yang bersangkutan dilakukan selama
tiga kali. Dalam dua kali swab laborarorium menyataka bahwa Z terkonfirmasi
positif Covid-19. Namun hasil swab laboratorium ketiga yang barusan kami
terima, Z dinyatakan negatif Covid-19,” terang Malik.
Kepada Z, diakuinya masih harus dilakukan swab laboratorium lanjutan. Hal tersebut, dijelaskanya guna memastikan bahwa yang bersangkutan benar-benar sembuh dari Covid-19. “Untuk memperkuat keyakinan bahwa yang bersangkutan benar-benar
sembuh nantinya, tentu saja masih harus di swab laboratorium lagi. Kalau hasil
swab laboratoriumnya nanti menyatakan bahwa yang bersangkutan negatif Covid-19,
berarti yang bersangkutan sudah benar-benar sudah bebas dari stigma Covid-19,”
terang Malik.
Atas hasil hasil swab laboratorium ketiga yang menyatakan bahwa
Z negatif Covid-19, diakuinya tak lepas dari do’a seluruh masyarakat Kota Bima,
kerja keras tim medis RSUD Bima serta Tim Covid-19 Kotra Bima. Oleh sebab itu,
Malik menyatakan apresiasi, terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya,.
“Selanjutnya mari kita berdo’a agar masalah ini segera usai dan
berharap agar para pasien yang masih dirawat lekas sembuh. Selain itu, pada
kesempatan ini pula kami menghimbau kepada masyarakat untuk taat kepada anjuran
Pemerintah guna memutus mata rantai Covid-19,” imbuhnya.
Malik kemudian menjelaskan, sebenarnya Kota Bima sudah keluar
dari stigma zona merah Covid-19 karena hasil swab laboratorium ketiga terhadap
Z dinyatakan negatif Covid-19 dan kondisi terkininya sangat stabil. Namun
karena masih ada seorang anggota Polri berinisial A yang terkonfirmasi positif
Covid-19 dengan kejadian dan penangananya di Lombok, maka Kota Bima belum bisa
keluar dari stigma zona merah Covid-19.
“Perlu kami jelaskan, kejadian dan penanganan terhadap A bukan
di Bima. Tetapi di Lombok, dan yang bersangkutan bukan klaster Gowa
makassar-Sulsel. Tetapi yang bersangkutan adalah klaster Sukabumi Jawaba Barat
(Jabar). Dua warga Kota Bima yang dinyatakan positif Covid-19 sebagaimana dalam
tabel data itu, ya karena A ber-KTP Kota Bima (by name by adress). Jika nanti
ada warga asal daerah lain dan ber-KTP daerah lain namun kejadian dan
penangananya di Bima, tentu saja masuk ke dalam tabel data data daerah lain
pula,” tegas Malik.
Hingga kini, diakuinya A masih dirawat di Rumah Sakit
Bhayangkara NTB. Terkait A, Malik berharap agar semua pihak mendoakan agar
hasil swab laboratorium ketiganya nanti dinyatakan negatif Covid-19. “Jika pada
hasil swab laboratorium ketiganya nanti menyatakan bahwa A negatif Covid-19,
maka Kota Bima akan keluar dari zona merah Covid-19. Sekedar catatan, baik
sebelum terjadinya Covid-19 maupoun sesudahnya, A tidak berada di Kota Bima.
Maksudnya, yang bersangkutan mengikuti pendidikan perwira di Sukabumi,” tandas
Malik.
Sementara dari enam orang warga Kota Bima klaster Gowa yang
sebelumnya dinyatakan reaktif ujarnya telah dinyatakan negatif Covid-19. Hal
tersebut, diketahui melalui hasil swab laboratorium yang diterima oleh
pihaknya. “Sedangkan hasil tracking contact sebanyak 96 orang dari klaster Gowa
Makassar-Sulsel itu, ada 6 orang yang dinyatakan reaktif. Namun hasil swab
laboratorium terhadap 6 orang tersebut dinyatakan negatif Covid-19. Berarti
yang dari klaster Gowa Makassar-Sulsel tersebut, kini semuanya sudah negatif
Covid-19,” urainya.
Kamis (23/4/2020), pihaknya melakukan ripad test pada klaster
Jakarta, Jawa, Bali dengan jumlah sebanyak 6 orang. Dari hasil ripad test
tersebut, semuanya dinyatakan non reaktif. “Sekali lagi, hasil ripad test
terhadap 6 orang tersebut dinyatakan non reaktif,” ulasnya.
Sementara data hingga hari ini, jumlah PDP di Kota hanya 1 orang
yakni Z. Namun yang masih positif Covid-19 masih ada 1 orang yakni A yang kini
masih dirawat di Rumah Sakit Bayangkara Mataram-NTB. “Sebelumnya warga Kota
Bima yang positif Covid-19 berjumlah 2 orang, Namun karena Z sudah dipulangkan,
berarti masih ada 1 orang warga Kota Bima yang positif Covid-19. Sekali lagi,
mari kita sama-sama berdo’a agar hasil swab laboratorium terhadap yang
bersangkutan nantinya dinyatakan negatif Covid-19,” ucap Malik.
Upaya tracking contact yang dilakukan oleh pihaknya, diakuinya
sudah selesai. Hasil tracking contact tersebut berjumlah 96 orang, dan semuanya
dinyatakan non reaktif. “Alhamdulillah upaya tracking contact kita sudah final.
Namun pengendalian, pengawasan dan pemeriksan di pintu masuk Kota Bima tetap
dilakukan secara ketat baik di perbatasan maupun di Pelabuhan Bima.
“Hal
tersebut sangat perlu dilakukan karena jumlah pasien positf Covid-19 di NTB
sekarang kian bertambah. Data terkini yang kami terima, total jumlah positif
Covid-19 di NTB sudah lebih dari 100 orang. Sedangkan pemberlakukan jam malam
sudah dimulai dan akan berakhir sampaid engan batas waktu yang belum
ditentukan. Oleh sebab itu, kita himbau agar para pedgang yang ada di Kota Bima
agar menutup dagaganya pada pukul 22.00 Wita. Dan pada jam yang sama, warga
Kota Bima juga dihimbau agar tetap berada di rumah. Ini semua dilakukan guna
memutus mata rantai Covid-19,” pungkasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda