Empat Orang Warga NTT Yang Diisolasi di Lawata Dinyatakan Negatif Covid-19
Satu Pasien PDP di Kota Bima
Dinyatakan Negatif Covid-19
Suasana Disaat Warga Empat Warga NTT Saat Diisolasi di Lawata Kota Bima, Kini Mereka Sudah Dipulangkan Karena Negatif Covid-19 |
Visioner Berita
Kota Bima-Rasa
was-was dan bahkan ketakutan masyarakat Kota Bima terkait empat orang warga
warga asal Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar)-NTT yang diisolasi
sementara Lawata Kota Bima, kini tuntas sudah. Empat orang warga yang
sebelumnya berstatus ODP lantaran adanya Supir dan kondektur yang datang dari
Surabaya-Jatim menggunakan truk fuso pemuat barang, secara resmi kini
dinyatakan negatif Covid-19. Oleh karenanya, kini warga Kota Bima khususnya
dinilai merasa lega.
Hal
tersebut disampaikan secata langsung oleh Tim Gugus Covid-19 melalui Kadis
Kesehatan Kota Bima, Drs. H. Azhari kepada Visioner, Selasa (7/4/2020).
“Keempat orang warga NTT itu dinyatakan negatif Covid-19 setelah dilakukan
pemeriksaan secara kongkriet oleh Tim Medis yang tergabung dalam Gugus Covid-19
Kota Bima. Kini mereka diperbolehkan pulang ke tempat tinggalnya
masing-masing,” ungkap Azhari.
Keyakinan
pihaknya bahwa keempat orang warga NTT tersebut negatif Covid-19, yakni setelah
dilakukan rapid test oleh Tim Medis. “Semula, suhu badang kondekturnya mencapai
37,7 derajat celcius dengan kondisi kurang enak badan. Sementara suhu tubuh
supirnya normal. Kecurigaan awalnya sehingga mereka diisiolasi di Lawata karena
datang dari daerah terpapar, dan awalnya kondekturnya mengalami suhu badan
tinggi dengan kondisi kurang enak badan. Sementara dua orang lainya dibawa
serta ke Lawata karena berada dengan supir dan kondektur itu pada salah satu
kamar kos,” tandasnya.
Azhari
mengaku, keempat orang warga tersebut hanya disiolasi sementara sembari
menunggu hasil observasi lanjutan di Lawata selama 1x24 jam. “Untuk dua orang
warga NTT lainya itu, sejak awal hingga sebelum dipulangkan mengalami suhu
badan normal. Namun, keduanya juga dilakukan repites untuk memastikan kondisi
kesehatanya, dan hasilnya tidak terjangkit Covid-19. dan selama disilasi di Lawata, mereka diberikan makan-minum selama 3xsehari,” tandasnya lagi.
Supir
dan kondektur fuso milik Bima PO Bima Cepat itu katanya, merupakan warga asal
Labuan Bajo-NTT dan berdomisili di Kabupaten Dompu. Usai dinyatakan negatif
Covid-19, yang bersangkuta diakuinya ingin kembali menjadi supir dan kondektur
untuk membawa barang menggunakan truk fuso tersebut ke Kabupaten Dompu.
“Namun
kami melarangnya. Selanjutnya kami mendesaknya agar pemilik kendaraan tersebut
membawa barang itu ke Dompu. Yang pasti, keempat warga tersebut sudah keluar
dari Lawata. Dan kamar kos temanya di Sarata juga akan dilakukan penyemprotan
disinfektan guna mengantisipasi Covid-19,” katanya.
Lepas
dari itu, hingga detik ini pihaknya terus memperketat pengendalian dan
pengawasan warga yang datang dari luar daerah di wilayah perbatasan di Ni’u.
Dari beberapa hari pengawasan dan pengendalian serta pemeriksaan dilakukan di
perbatasan Kota itu, tercatat rata-rata lebih dari 200 orang warga yang datang
dari luar daerah ke Kota Bima pada tiap harinya.
“Setelah
dicek suhu badanya, semuanya dinyatakan Orang Tanpa gejala (OTG) oleh Tim Medis
Covid-19. Namun demikian, mereka berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang
wajib hukumnya untuk mengisolasikan diri di rumahnya masing-masing selama 14
hari. Hingga malam ini (7/4/2020), Tim Gugus Covid-19 Kota Bima masih
memperketat pengendalian, pengawasan dan pemeriksaan di perbatasan,” terangnya.
Sementara
kekurangan APD yang sebelum dikeluhkan khususnya untuk para Petugas medis, kini
diakuinya mulai dijawab secara perlahan-lahan mulai dari Masker dan APD lainya.
Jika sebelumnya Kota Bima tidak memiliki rapid test, namun sekarang diakuinya
sudah ada sekitar ratusan buah. “Jadi sebelumnya kita mengecek suhu badan warga
dengan Termogen, namun kini sudah bisa dilakukan dengan rapid test,” paparnya.
Lepas
dari itu, Azhari menghimbau agar senantiasa waspada dan mengikuti anjuran
pemerintah guna menghindari Covid-19. Diantaranya tetap di rumah, selalu
menggunakan masker ketika keluar rumah, mengkonsumsi makanan bergizi, berolah
raga yang intens, istirahat lebih awal, menghindari tempat-tempat ramai, jaga
jarak 1 meter antar sesama, suci tangan menggunakan sabun atau anti septik baik
sebelum maupun sesudah beraktivitas, tidak melaksanakan ibadah Sholat Jum’at di
Masjid untuk sementara waktu sebagaimana himbauan Pemerintah mulai dari Pusat
hingga ke daerah, dan membiasakan pola hidup sehat. “Itu semua demi keselamatan
kita bersama,” imbuhnya.
Selain
itu, Azhari menambahkan bahwa jika sebelumnya terdapat dua orang warga Kota
Bima yang berstatus PDP, namunsekarang tinggal satu orang. Maksudnya, satu
orang masih berstatus PDP. Sementara yang satunya lagi sudah dinyatakan
negatoif Covid-19. Hal tersebut setelah pihaknya mendapatkan hasil swab
laboratoirum dari Litbangkes RI di Surabaya-Jatim yang dikirim ke Tim Medis
RSUD Bima sebagai Rumah Sakit (RS) rujukan.
“Dalam kaitan itu, kita
patut bersyukur kepada Allah SWT, dan memberikan penghargaan, terimakasih,
bangga dan apresiasi yang sangat tinggi kepada Tim Medis RSUD Bima karena telah
mampu membuktikan kinerja terbaiknya dalam menangani pasien PDP di maksud,”
pungkasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda