APD Terpenuhi, Puskesmas Jadi Garda Terdepan Penanganan Covid-19
Visioner Berita
Mataram NTB-Dalam
hal meningkatkan pencegahan terhadap penyebaran virus Corona atau Covid-19, Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan ketersediaan Alat Pelindung Diri
(APD), Rapid Test hingga ruang isolasi di berbagai daerah di NTB dapat
terpenuhi.
Wakil
Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., menjelaskan, kebutuhan
akan saranan dan prasarana di tengah pandemi wabah Covid-19 menjadi prioritas
Pemerintah Provinsi NTB saat ini. Karenanya, Pemerintah Daerah (Pemda) akan
menyediakan ruangan isolasi sebanyak 380 kamar tidur. Ratusan kamar tersebut
rencananya akan memanfaatkan fasilitas Asrama Haji, Rumah Sakit Unram, Wisma
Tambora hingga Rumah Sakit Kabupaten/Kota se-NTB.
“Kita
ingin semua kelengkapan fasilitas penunjang di NTB harus segera dipenuhi. Kita
tidak mau korban semakin bertambah di
NTB,” ujar Ummi Rohmi saat rapat bersama Sekda, Asisten I, Direktur RSUP,
Kepala Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit Unram, Kalak BPBD, Kepala DPMPD
Dukcapil, Kepala Diskominfotik, Kepala Disnakertrans, Karo Kesra, Karo Humas
dan Protokol, melalui video conference 2 sesi dari pagi hingga siang tadi, di
ruang kerjanya, Senin (6/4/2020).
Sementara
itu, tidak hanya menambah ruang isolasi, Pemerintah Provinsi NTB juga sudah
memesan alat rapid test sebanyak 1.000 unit dari Kementerian Kesehatan RI.
Selain itu, kata Ummi Rohmi, BNPB telah mengirimkan 1.900 buah APD Coverall dan
7000 buah masker bedah, sehingga diharapkan kebutuhan APD untuk Rumah Sakit dan
Puskesmas dapat tercukupi dalam minggu ini.
Puskesmas
juga akan menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Khususnya untuk
penanganan pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) bergejala ringan, sehingga tidak
terjadi penumpukan pelayanan di Rumah Sakit.
Demikian
hal lain, untuk mendukung langkah ini Ummi Rohmi meminta kesiapan Dinas
Kesehatan untuk memastikan seluruh fasilitas kesehatan di Puskesmas tersedia
dengan baik. “Harus diyakinkan dan dipastikan seluruh fasilitas di puskesmas
tersedia dengan baik. Baik dari sisi SDM maupun APD nya,” ucapnya.
Begitupun
dengan Desa, secara khusus Ummi Rohmi meminta agar seluruh Desa bisa menyiapkan
langkah-langkah antisipasi penyebaran wabah Covid-19.
Saat
ini Desa sudah aware dengan Covid-19, namun tidak seluruhnya merata. Sehingga
ia meminta kepada Kepala Dinas DPMD dan Dukcapil, Dr. Azhari, untuk mendorong
Desa-Desa yang belum maksimal dalam antisipasi dan pencegahan, agar segera bisa
mencontoh Desa-Desa yang sudah baik responnya. “Insya Allah kalo Desa kita
kuat, Puskesmas kita bagus, kita akan bisa melalui masa-masa susah ini jauh
lebih baik dari tempat-tempat lain,” harapnya.
Sementara
itu, Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Aryadi, M.Si., yang ikut
dalam video conference tersebut, menyebut akan ada konsolidasi mengenai rencana
dan konsep penanganan Covid-19 bersama seluruh Kabupaten/Kota, baik dari sisi
dampak sosial ekonomi berupaya penyiapan jaring pengaman sosial, sekaligus
upaya menjadikan Puskesmas menjadi garda terdepan dalam penanganannya.
“Direncanakan
besok jam 09.00 Wita ada video conference dengan Bupati/Walikota. Pembahasannya
tematik. Besok masalah jaring pengaman sosialnya, dan pada hari berikutnya
direncanakan akan ada video conference bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
terkait kesiapan untuk menjadikan Puskesmas sebagai garda terdepan,” ucapnya.
Direktur
RSUP NTB, H. L. Hamzi Fikri, MM, MARS yang ikut video conference pada sesi
pertama, menjelaskan, untuk mendukung percepatan alat Alat rt-PCR yang digunakan
untuk pemeriksaan Covid-19, pihak RSUP juga sudah memesan reagen sekitar 1.300
yang sedang dalam proses. “Kami sudah memberikan DP-nya. Kemudian ada tambahan
100 reagen lagi untuk mengantispasi ketika 1.300 reagen habis,” pungkasnya.(TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda