Menteri PPPA Resmikan Gedung UPTD PPA NTB
![]() |
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah (Kiri) |
Visioner Berita Mataram NTB-Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj.Sitti Rohmi
Djalillah mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(PPPA) Republik Indonesia, Gusti Ayu Bintang Darmawati, SE.,M.Si meresmikan
gedung Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA),
Jum’at, 21 Februari 2020. Gedung tersebut berada di Jalan Kaktus Nomor 8
Gomong, Mataram.
Peresmian ini
ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri PPPA yang disaksikan oleh
Wakil Gubernur NTB dan Ketua TP-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati
Zulkieflimansyah. Menteri PPPA dalam kesempatan itu mengapresiasi perhatian
Pemerintah Provisi NTB kepada perempuan dan anak. Menurutnya, Program
Revitalisasi Posyandu merupakan salah satu langkah kongkrit Pemprov NTB dalam
menjaga generasi penerus bangsa. “Kami apresiasi setinggi-tingginya untuk
Pemprov NTB yang telah merevitalisasi Posyandu menjadi Posyandu Keluarga. Yang
mana tidak hanya Posyandu itu untuk anak dan ibu hamil. Tapi ada juga Posyandu
untuk remaja hingga lansia,”ungkapnya.
Ia melihat Posyandu adalah garda terdepan dalam mewujudkan
keluarga yang sehat dan mandiri. Karena menurutnya, dengan menggeliatnya
Posyandu Keluarga tersebut, akan menjadi ujung tombak dalam pencegahan
stunting. “Posyandu Keluarga akan menjadi ujung tombak dalam pencegahan
stunting,” tuturnya.
Menteri juga
menyampaikan bahwa ada lima isu prioritas pada Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak dalam lima tahun ke depan. Kelima isu tersebut
adalah pemberdayaan perempuan dalam bidang wirausaha, peran ibu dan keluarga
dalam mengasuh anak, penurunan angka kekerasan pada perempuan dan anak,
penurunan pekerja anak, dan pencegahan perkawinan anak. “Kami yakin kelima isu
tersebut bisa di atasi bersama oleh pemerintah provinsi NTB,” tutupnya.
Wakil Gubernur
NTB, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalillah dalam sambutannya mengatakan bahwa Posyandu
Keluarga tersebut menjadi tempat konsultasi dan edukasi dari bayi hingga lansia.
“Dalam Posyandu keluarga, tidak hanya masalah kesehatan, tapi masalah perdagangan perempuan, buruh migran ilegal, pernikahan anak, narkoba, pernikahan dini bisa diintervensi secara edukasi di Posyandu Keluarga tersebut,” ujar Wagub
“Dalam Posyandu keluarga, tidak hanya masalah kesehatan, tapi masalah perdagangan perempuan, buruh migran ilegal, pernikahan anak, narkoba, pernikahan dini bisa diintervensi secara edukasi di Posyandu Keluarga tersebut,” ujar Wagub
Wagub bertekad,
seluruh Posyandu yang ada di NTB akan menjadi Posyandu Keluarga. pemprov NTB
bertekad pada tahun 2023 seluruh Posyandu di NTB menjadi Posyandu Keluarga.
“Mari kita wujudkan perempuan yang berdaya dan menjadikan anak yang berkualitas dengan cara menurunkan tingkat kekerasan kepada ibu dan anak,” ajak Wagub.(TIM VISIONER)
“Mari kita wujudkan perempuan yang berdaya dan menjadikan anak yang berkualitas dengan cara menurunkan tingkat kekerasan kepada ibu dan anak,” ajak Wagub.(TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda