Masjid Karya Monumental itu Diresmikan Walikota-Langsung Digunakan Kegiatan Dzikir dan Do’a Bagi Keselamatan Bangsa
![]() |
Moment Dzikir dan Do'a di Masjid HM. Nur Latif di Kantor Walikota Bima (11/3/2020) |
Visioner Berita Kota Bima-Pertanyan dari kelompok tertentu tentang kinerja
Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dibawah kendali Walikota-Wakil Walikota, H.
Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi) dalam satu setengah tahu
kepemimpinanya, secara perlahan dijawab dengan fakta. Setelah memebaskan
puluhan ribu warga miskin dari BPJS gratis alias biaya ditanggung oleh Pemkot
Bima lebih dari 30 miliar rupiah pertahunya, pembangunan monumental pun
ditorehkan oleh Pemerintahan Lutfi-Feri ini.
Jembatan Dodu, Taman Kodo, dua Puskesmas termegah di NTB
(Paruga dan Rasanae Timur), destinasi Lawata, pengembangan dunia pendidikan
hingga berhasil piagam penghargaan dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) tahun 2019,
pengembangan ekonomi mikro, pemberdayaan pemuda dengan bantuan anggaran dari
Pemerintah dalam upaya mengikis angka pengangguran sebagaimana visi-misi
penciptaan 10.000 tenaga kerja selama lima tahun, pengembangan destinasi wisata
pantai Kolo (sedang dilaksanakan) dan lainya diakuinya menjadi bukti nyata
bahwa Lutfi-Feri tak hanya tidur.
Sementara pembangunan Masjid Raya Al-Muwahidin yang
sebelumnya tertunda, tahun 2020 dianggarkan sebesar Rp20 miliar. Hal lainya
yang dilakukanya adalah peningkatan insentif bagi RT/RW, menjawab gaji honorer K2
Rp500 ribu yang semula dijanjikan Rp1 juta karena alasan keterbatasan anggaran
daerah-menjadi catatan penting lainya dalam Pemerintahan Lutfi-Feri.
Lutfi-Feri nampaknya memiliki konsep dan strategi yang
berbeda dalam berkinerja. Sentilan berbagai pihak terutama “kelompok tertentu”,
enggan diladeninya (“burung berkicau itu sudah jadi takdirnya”. Kecuali, lebih
kepada membuktikan pengabdian nyatanya melalui kinerja yang diakui adanya. Rabu
(11/3/2020), Pemerintahan Lutfi-Feri kembali memperlihatkan karya nyatanya di
hadapan para Ulama, Tokoh Agama, para Muslimah, Tokoh Masyarakat dan lainya.
![]() |
Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE Saat Menyampaikan Sambutanya Pada Acara Peresmian Masjid Muhammad Nur Latif |
Bangunan yang dinilai megah ini, tidak menggunakan AC
karena lubang angin terlihat di semua sisi. Jika dilihat dengan kasat mata,
tampilan bangunan ini dinilai jauh lebih megah dari bangunan Masjid Terapung di
Amahami yang memakan anggaran belasan miliar rupiah. Menariknya, penggunaan
pertama Masjid ini langsung digunakan untuk kegiatan do’a dan dzikir bersama
yang menghadirkan berbagai Ormas Islam di Kota Bima. Do’a dan dzsikir bersama
tersebut, diakui dihajatkan untuk menyelamatkan bangsa dari ancaman virus
corona.
Peresmian pembangunan Masjid ini, juga ditandai dengan
penandatanganan prasasti dan p-emotongan pita oleh Walikota-Wakil Walikota Bima
yang didampingi oleh Wakil Ketua DPRD setempat, Hj. Rini Anggraini, Unsur FKPD setempat,
serta disaksikan oleh ratusan undangan baik Ormas Islam, Ulama, Tokoh Agama dan
lainya.
Esensi lain dari pembangunan Masjid ini, salah satunya
mempertimbangkan kondisi Mushola di lantai dua Kantor Walikota Bima yang sangat
sempit, dan ketika sholat berjama’ah harus bergiliran. Tak hanya itu, tujuan
lain dari pembangunan Masjid ini yakni agar seluruh pegawai setempat bisa
melaksanakan kegiatan ibadah Sholat Jum’at. Dan, kini seluruh pegawai Setda setempat
sudah tak lagi bersholat jama’ah di Musholah yang sempit karena sudah ada
Masjid HM. Nur Latif.
Pada moment sambutanya, Walikota Bima menjelaskan bahwa Masjid
ini dibangun diatas lahan seluas bangunan 252 meter persegi dengan masa waktu
pekerjaan selama selama 180 hari. Sementara angka pasti pembangunan Masjid ini
adalah sebesar Rp4.294.000.000. Model Masjid ini, juga diakui minimalis.
![]() |
Masih di Acara Peresmian Masjid Muhammad Nur Latif dan Doa Keselamatan Bangsa Dari Bencana dan Ancaman Virus Corona |
Disamping pembangunan masjid Nur A. Latif sesuai dengan
visi misi, juga diakuinya bahwa Pemkot Bima akan terus meningkatkan SDM,
Infrastruktur dan sarana yang ada baik di bidang pendidikan maupun di bidang
kesehatan. “Pembangunan ini Masjid tidak hanya peran dari Pemerintah Daerah,
namun juga lahir dari adanya peran serta dari seluruh masyarakat Kota Bima,”
tandasnya.
Liputan
langsung sejumlah awak media melaporkan, usai diresmikan oleh Kota Bima-Masjid
ini langsung digunakan untuk kegiatan dzikir dan doa bersama demi keselamatan
bangsa dan daerah dari penyebaran virus corona. Hal ini, diakui berdasarkan himbauan
Gubernur NTB melalui Biro Kesos. Dzikir dan doa bersama ini digelar bertempat di
Halaman Masjid HM Nur A Latif.
Kegiatan
dzikir dan doa bersama yang merupakan rangkaian dari acara peresmian Masjid ini
juga melibatkan Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi SE, Wakil Wali Kota Bima Feri
Sofiyan SH. Hadir pula pada moment tersebut yakni Wakil Ketua DPRD Kota Bima
Hj. Anggraini, Sekda Kota Bima Drs. H. Muhtar Landa, MH, Unsur Forkompinda Kota
Bim, Ketua TP PKK Kota Bima Hj. Ellya H. Muhamamd Lutfi, Kepala Kantor Pengadilan
Agama setempat, Kepala-Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala
Kelurahan se Kota Bima, Ketua DWP Kota Bima, Ketua MUI, Baznas, FUI dan
pimpinan Organisasi Keagamaan lainnya, termasuk Muslim Bima Perduli (MBP).
Wali Kota Bima, H.
Muhammad Lutfi, SE berharap semoga dengan dilaksanakan dzikir dan doa bersama
ini bisa menyelamatkan bangsa, negara dan daerah dari musibah serta ancaman
dari virus corona seperti yang menyerang sejumlah negara di dunia. Tak hanya
itu, Walikota Bima juga menghimbau kepada masyarakat agar mengurangi ghibah dan
fitnah, mengisi waktu dengan hal-hal yang positif. Sebaliknya, hal itu akan
merusak pahala yang didapat oleh masyarakat itu sendiri. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda