Informasi Dua Warga Simpasai Dompu Terjangkit Virus Corona=HOAX
Antisipasi Virus Corona, Inilah Pesan Dokter Laila
![]() |
Tanggapan Pihak Medis Dan Keluarga Kedua Warga Terhadap Postingan HOAX di Medsos |
Visioner Berita
Dompu-Postingan
oknum tertentu di Media Sosial (Medsos) tentang dua orang warga Desa Simpasai
Kabupaten Dompu yang baru pulang dari Malaysia terinfeksi virus corona, selain
viral juga mencemaskan banyak orang. Pantauan langsung Visioner mengungkap,
kecemasan tersebut bukan saja terjadi di Dompu. Tetapi, juga meluas hingga ke
Bima.
Tak
hanya itu, isu tersebut juga sikapi tegas oleh para nitizen di Medsos. Mereka
menyebutkan bahwa informasi yang disebarkan itu adalah tidak bertanggungjawab
alias tyak berbanding lourus dengan fakta sesungguhnya. Untuk memastikan benar
atau tidaknya isu tersebut, pihak Dikes Dompu pun bergerak.
Muzakir S.Km melalui akun facebooknya (FB)
memastikan bahwa kedua warga asal Desa Simpasai Dompu tersebut tidak terjangkit
virus corona. “Perlu kami sampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa apa
yang dilakukan tadi pagi adalah kegiatan rutinitas kami kepada seluruh lapisan
masyarakat. Bila mana ada yang menshare informasi tersebut melalui FB maupun WA,
kunjungan kami tadi pagi adalah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang TKW
yang barusan pulang dari luar negeri. Dan hasil pengamatan dokter setempat, setelah
dilakukan pemeriksaan pemeriksaan-keduanya tidak mengarah ke sana (virus
corona) seperti yang ditakutkan. Salah satu yang kita tingkatkan hidup, gerakan
masyarakat, cuci menggunakan sabun sebelum dan sesudah aktivitas, serta makan
dan istirahat yang cukup,” ungkap Muzakir.
Terlepas
dari itu, Unda Ezzy sebagai sepupu dari kedua warga Simpasai tersebut pada akun
Fbnya juga memaparkan tentang kekagetanya. Kecemasan Unda Ezzy, karena adanya
postingan di FB yang menyebutkan warga Simpasai Dore yang terjangkit virus
corona. “Sebagai sepupunya, sungguh saya cemas setelah melihat postingan di FB
itu. Namun pada kenyataanya, sepupu saya itu sama sekali tidak terjangkit virus
corona,” ungkap Unda Ezzy.
Pada
akun Fbnya itu, Unda Ezzy menjelaskan bahwa memang benar sepupunya itu baru
pulang dari dia Malaysia. Namun saat pulang, keduanya tidak mengikuti cek
kesehatan sebagaimana yang berlaku saat sekarang ini, seperti dibandara harus
mengikuti prosedur yang dianjurkan untuk mengecek adanya virus atau tidak terhadap
yang baru pulang dari luar negeri. “Saat pulang, keduanya tidak mengikuti
prosedur pengecekan kesehatan sebagaimana dianjurkan itu,” ungkapnya.
Ia
kembali menjelaskan, oleh karena itulah pihak Medis setempat mendatangi
sepupunya itu di rumahnya. Unda Ezzy menegaskan, kehadiran tim medis di rumah
sepupunya itu bukan karena adanya informasi terjangkit virus corona seperti
yang sudah tersebar luas di Medsos.
“Dari
hasil pengecekan tim Dokter, sepupu saya tersebut sama sekali tidak terjangkit
virus corona. Oleh karena itu, kami tegaskan agar siapapun lebih teliti dan memikirkan
tentang resikonya terhadap postinganya di Medsos yang tidak mendasar. Lain kali
jangan lagi memposting info hoax di Medsos, karena kasihan kami sebagai
keluarganya yang membaca postingan tersebut. Dan postingan hoax tersebut, bisa
saja membuat kelurga kami jantungan. Karena kami warga Simpasai, tentu saja
sangat cemas dengan postingan dimaksud. Sekali lagi, kami pastikan bahwa
postingan di Medsos yang menyatakan bahwa sepupu saya terinfenksi virus corona
itu adalah tidak benar alias Hoax,” timpalnya.
Dokter
Akbar selaku Humas RSUD Bima, juga menyatakan postingan di Medsos yang
menyebutkan bahwa kedua warga Simpasai Kabupaten Dompu itu adalah Hoax. Hal
tersebut, diketahuinya setelah melakukan koordinasi dengan Tim Medis Dompu
Barat. “Mereka menyatakan bahwa informasi yang beredar luas di Medsos itu
adalah Hoax. Tim medis ke rumah kedua warga tersebut, hanya melakukan
pengecekan biasa saja. Sebab, kedua warga tersebut tidak melakukan pengecekan
kesehatan saat kembali ke Dompu dari Malaysia,” tandas Akbar yang juga Ketua
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Bima ini.
Untuk
itu, Akbar menghimbau agar masyarakat tidak merespon secara cepat tentang
informasi tak mendasar sebagaimana yang tersebar luas di Medsos itu. Untuk
memastikan bahwa ada atau tidaknya warga yang terinveksi oleh virus corona
paparnya, tentu saja bersumber dari pihak Medis yang menanganinya, bukan dari
orang lain. “Sebelum adanya pernyataan resmi dari pihak terkait, maka kita
tidak boleh mendahuluinya. Seperti yang di Dompu itu, Tim Medis di saja sama
sekali tidak pernag mengeluarkan rekomendasi bahwa kedua warga Simpasai itu telah
terjangkit virus corona,” tandasnya.
Soal Virus Corona, Ini Pesan Singkat Dokter Laila Ahmad
Halo, saya Laila Ahmadi dari
Tiongkok, Fakultas Ilmu Kedokteran, Universitas Zanjan
Virus
Corona tiba di negara mana pun, cepat atau lambat tidak ada keraguan bahwa
banyak negara tidak memiliki perangkat atau peralatan diagnostik, jadi silakan
gunakan sebanyak mungkin vitamin C alami untuk memperkuat sistem kekebalan
tubuh Anda.
Jangan
khawatir, C banyak membuangnya, dan itu baik-baik saja. Virus saat ini tidak
mengandung vaksin dan tidak ada perawatan khusus. Sayangnya, karena mutasi
genetik yang membuatnya sangat berbahaya. Penyakit ini tampaknya disebabkan
oleh penggabungan gen pada ular dan kelelawar, dan telah memperoleh kemampuan
untuk menginfeksi mamalia, termasuk manusia.
Penting
untuk menyimpan pesan pada pengetahuan terbesar Anda: Profesor Chen Horin, CEO
Rumah Sakit Militer Beijing, mengatakan: "Irisan lemon dalam secangkir air
hangat dapat menyelamatkan hidup Anda." * Bahkan jika Anda bekerja, Anda
harus melihat pesan ini dan menyampaikannya kepada orang lain!. Lemon dipotong
menjadi tiga bagian dan dimasukkan ke dalam cangkir, lalu tuangkan air panas dan
mengubahnya menjadi (air alkali). Setelah membaca, bicarakan dengan orang lain
dan pindahkan ke orang yang Anda cintai dan jaga kesehatan pribadi Anda.
Dewan: Profesor Chen
Horin mencatat bahwa siapa pun yang menerima pesan ini setidaknya dijamin untuk
menyelamatkan nyawa seseorang ... Saya telah melakukan pekerjaan saya dan saya
harap Anda dapat membantu saya mengembangkannya juga. Mereka menerbitkannya
dalam kelompok akademik. Pesan ini diperoleh Visioner melalui Group WA. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda