Aksi Damai FUI Bima Desak Patung Segera Dibongkar
Jika 10 Hari Kedepan Tak Dibongkar, FUI Ancam
Kembali Turun ke Jalan
![]() |
Moment Ratusan Massa FUI Menggelar Aksi Damai di Depan Kantor Bupati Bima (9/3/2020 |
Kondisi
tersebut, kembali membuat FUI Bima dibawah Pimpinan Ustadz Asiqin Bin Mansyur
kembali “geram”. Janji FUI untuk kembali turun ke jalan dengan tujuan mendesak
Pemkab Bima memiliki kepedulian terkait tuntutan FUI ini kembali berlangsung.
Senin (9/3/2020), sekitar 200 orang personil yang tergabung dalam FUI dibawah
komando Ustad Asikin kembali menggelar aksi unjuk rasa damai di depan kantor
Bupati Bima di Desa Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima.
Pada
moment tersebut, pihak FUI melalui orasinya mendesak Bupati Bima agar segera
membongkar patung tersebut. Masih melalui orasinya, FUI mengeluarkan ultimatum
jika 10 hari kedepan patung itu tidak dibongkar maka pihak FUI akan kembali
turun ke jalan dengan massa yang jauh lebih besar lagi.
Suara
lantang nan keras dan Do’a FUI ini, juga terekam secara jelas melalui video
amatir. Bahkan, pihak FUI sendiri juga merekam kegiatan tersebut melalui video
siaran langsung di Facebook. Menurut FUI melalui orasinya, keberadaan patung
tersebut sangat menggangu aqidahnya orang Bima khususnya di wilayah Monta
Selatan. Oleh sebab itu, FUI meminta agar patung tersebut segera dibongkar.
Tak
hanya itu, FUI juga menyesalkan pihak pemilik patung yang dinilai mengabaikan
kesepakatan, yakni dalam bentuk memagari patung itu pula. Masih dalam liputan
langsung sejumlah awak media,
Adapun
yang hadir pada aksi damai tersebut yakni Ketua FUI Bima Ust Asiqin Bin Mansyur,
Tokoh JAS Bima, Ustadz. Sudarman, Ketua JAS Bima, Ustadz Edwin, Ketua Brigade
Masjid, Ust. Burhan, Ustadz Abdul Halim, Ketua JAS Nusra, Ustadz Mujahidul Haq,
Ketua PA 212 Bima Raya, dan Ustadz. Ridwan Abu Ridho.
Sementara
tuntutan FUI pada aksi tersebut, yakni meminta Ibu Bupati menerima massa konvoi
di depan Kantor Bupati setempat, meminta Bupati Bima untuk menghilangkan Patung
di Wilayah Kabupaten Bima, meminta Memerintah RI Untuk menutup Kedubes India
dan memutuskan Kerjasama diplomatik dengan India, Patung tersebut Berada di
daerah 100 % Muslim, tidak seorang pun
umat Hindu di Desa Tolotangga, Mengotori Aqidah Umat Islam dan keberadaan
patung tersebut akan mendatangkan bencana dan mala petaka.
Dan
pada moment tersebut, sejumlah Tokoh Agama di kubu FUI menyampaikan orasinya
secara bergiliran. Ustdz Abdul Halim pada orasinya menyatakan bahwa aksi yang
dilakukanya ini sebagai bentuk istiqomah dalam menegakan Agama Allah. “Alhamdulillah
kita masih Istiqomah dalam menegakkan perintah Allah. Insyaallah aksi kita ini
akan bernilai ibadah. untutan kita hanya satu, yakni meminta kepada Pemkab Bima
untuk membongkar patung di Pantai Wane. Selain itu, kita harus jaga etika dalam
aksi ini,” tegasnya.
Masih
pada momeng aksi damai ini, Ketua FUI Bima yakni Ustadz Asiqin Bin Mansyur
menyampaikan sejumlah pointer orasinya. Yakni patung berhala harus di hancurkan,
hormati kaum mayoritas yang ada di Bima, Pemkab Bima segera bongkar patung di
Pantai Wane, patung tersebut akan mendatangkan bala bencana sebagaimana yang
telah terjadi di zaman Rosulullah, aksi ini adalah aksi melawan kemungkaran. “Kita
telah lakukan dengan cara yang damai, namun sampai sekarang belum ada sikap
dari Pemkab Bima,” terang Asikin.
Sementara
itu, Sekda Kabupaten Bima yakni Drs. H. Taufik H.AK hanya menyampaikan sambutan
singkat saat menemui massa FUI. Yaitu, menyampaikan bahwa Bupati Bima, Hj.
Indah Dhamayanti Putri, SE sedang tidak ada di tempat. Menurut Sekda, pada
moment tersebut Bupati Bima sedang melaksanakan Kunjungan Kerja (Kungker) di
Kecamatan Donggo. “Tentang permintaan massa aksi ini, tentu saja akan saya
sampaikan kepada Bupati Bima,” ujar Sekda dengan nada singkat.
Usai menggelar aksi
di depan Kantor Bhupati Bima, ratusan massa dari FUI ini kemudian melakukan
long march di sejumlah lokasi. Aksi yang damai yang dilakukan oleh FUI ini,
berlangsung damai, aman sukses dan lancar. Dalam liputan langsung sejumlah awak
media, juga melaporkan tak adanya riak-riak yang menggganggu Kamtibmas selama
FUI menggelar aksi damai ini. Arus lalu lintas di jalan nnegara pun terlihat
sangat lancar ditengah FUI menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Bima selama
sekitar dua jam lamanya. Sementara aparat keamanan baik Polri, TNI maupun Sat
Pol PP terlihat melakukan pengamanan dan pengawasan selama aksi ini
berlangsung. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda