Kepala DLH Akui Kesemerawutan Taman Amahami dan Siap Ditertibkan Segera
Pemandangan Terkini Taman Amahami-Kota Bima |
Visioner Berita
Kota Bima-Pemberitaan
Media Online Visioner terkait taan Amahami Kota Bima yang dibangun dengan
anggaran Rp8 miliar lebih yang bersumber dari APBD 2 Kota Bima tahun 2017 telah
“berubah jadi taman kendaraan”, praktis ditanggapi secara postifi oleh Kepala
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin M.AP.
“Berita
Media Online Visioner dalam kaitan itu memang nyata adanya. Taman itu sudah
sangat semerawut sekarang. Oleh karenanya, dalam waktu dekat kami akan bekerja
sama dengan Sat Pol PP Kota Bima untuk menertibkanya. Sekali lagi, kami ucapkan
apresiasi dan terimakasih kepada Media Online Visioner,” tegas Alwi, Selasa
(3/12/2019).
Alwi
mengakui, space bagi parkir kendaraan roda dua pada taman tersebut te;ah disiapkan
pada ujung bagian selatanya dan di bagian utara-tepatnya di depan Masjid
Terapung. Namun fakta yang terjadi, kendaraan roda dua justeru diparkir pada
space yang ditengah. Padahal, kedaraanpun bisa diparkir di bahu jalan negara
yang sudah diperlebar oleh Pemerintah “Akibat kendaraan diparkir di tengah
taman, nilai estetikanya menjadi hilang. Dan yang nampak nyata itulah yang memicu kesemerawutan taman Amahami,” tandas Alwi.
Para
pedagang kaki lima (PKL) yang masih bebas berjualan di atas taman tersebut,
dijanjikanya akan ditertibkan dalam waktu dekat pula. Sebab, keberadaan PKL di
atas taman tersebut kian menambah kesemerawutan. “Semuanya akan kita tertibkan.
Upaya tegas yang akan dilakukan tersebut, lebih kepada menampilkan fungsi taman
sebagaimana mestinya seperti yang ada di daerah-daerah lain di Indoenesia.
Kami yakni bahwa parkir liar dan PKL di taman itu bisa dibersihkan, namun dibutuhkan turun tangan kepala daerah. Bentuknya, kepala daerah harus menginstruksikan
Sat Pol PP untuk menertibkan mereka itu,” harapnya.
Upaya
membuka ruang parkir yang bukan di tengah taman, diakuinya telah dilakukan oleh
pihaknya. Bentuknya, pihaknya sudah menggerus tanah yang ditimbun pada bagian
selatan taman untuk tempat parkir. “Namun mereka mengabaikanya, kecuali
memasukan hasil penggerusan itu dengan batu-batu oleh mereka sehingga melakukan
parkir secara liar di tengah taman. Soal PKL di sana, kami sudah beberapa kali
mendorong keluar rombong mereka hingga di depan Masjid Terapung. Namun mereka
tetap ngotot dan kemudian kembali berjualan di tengah taman,” ungkap Alwi.
Untuk
mengurai semua permasalah yang merusak nilai estetika Taman Amahami katanya,
dibutuhkan adanya ketegasan Sat Pol PP. Sebab, hilangnya nilai estetika taman tersebut
dipicu oleh perilaku oknum PKL dan pihak perpakiran liar. “Kalau PKL dan
perpakiran di sana berhasil dikeluarkan maka Insya Allah taman tersebut akan
kami tatakelola dengan baik sebagaimana mestinya. Sekalim lagi, singkirkan dulu
mereka keluar dari taman baru tempat itu kita tata dengan rapi sehingga para
pengunjung merasakan kenyamanan,” desaknya.
Sementara
kegersangan pada semua sisi taman akibat tak adanya pohon-pohon dan rumput, Alwi
mengaku bahwa pihaknya telah membangun kerjasama dengan Bank BNI 46 Cabang Bima
(Persero). Bentuknya, pihak Perbankan tesebut telah menyediakan pohon-pohon
melalui CSRnya. “Insya Allah dalam waktu dekat, pohon-pohon dari Bank BNI
tersebut akan kita tanam di Taman Amahami. Sekali lagi, Insya Allah Taman
Amahami akan kita hijaukan dalam waktu dekat,” pungkas Alwi. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda