Setelah Sekian Lama Menghilang, Kini Dr. Ghazali Daftar Jadi Balon Cabup Lewat Gerindra
Ghazali Puji Petahana dan Himbau Hindari Black
Compaign-Negative Compaign
Timsis Dr. H. Ghazali Ama La Nora Mendaftar di Partai Gerindra (14/11/2019) |
Visioner Berita
Bima-Nama Dr. H.
Ghazali Ama La Nora, sesungguhnya bukan hal baru bagi warga Bima. Dosen Ilmu
Komunikasi pada Universita Mercu Buana Jakarta ini, beberapa buloan silam
sempat memeriahkan dinamika politik jelang Pilkada Kabupaten Bima pperiode
2020-2025. Bentuknya, Tokoh kelahiran Kecamatan Donggo Kabupaten Bima ini
intens turun melakukan ekspansi di berbagai wilayah bersama pasukanya.
Namun
dalam beberapa waktu, namanya sempat hilang di atas permukaan dan bahkan ada
yang mencurigai bahwa ia tak akan maju ke pentas Pilkada Kabupaten Bima periode
2020-2025. Namun anggapan tersebut justeru berbanding terbalik dengan kenyataan
saat ini. Pasalnya, Tokoh sekaligus akademisi yang dikabarkan akan berpasangan
dengan Pengusaha Minyak Asal Kecamatan Lambu berdomisili di Papua yakni H. Edy
Sabhara ini secara resmi telah mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon (Balon)
Bupati Bima periode 2020-2025 melalui Partai Gerindra.
Pada
moment pendaftaran sebagai Balon Bupati Bima tersebut, diakuinya langsung
dimpimpin oleh AKBP Purn Pol Sirajudin (mantan Komandan Tipikor Polda Irian
Jaya). “Ya, saya sudah mendaftarkan diri sebagai Balon Bupati Bima periode
2020-2025. Pak Sirajudin bersama sejumlah pendukung saya yang datang
mendaftarkanya pada Kamis pagi (14/11/2019). Hal itu mencerminkan bahwa saya
serius maju pada konsetasi Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025,” tegas
Ghazali Ama la Nora kepada Visioner melalui saluran selulernya, kamis
(14/11/2019).
Sirajudin
diakuinya sebagai Ketua Tim Suksesnya Ghazali pada pentas Pilkada Kabupaten
Bima dimaksud. Bicara soal Parpol pengusung pada pentas Pilkada Kabupaten Bima
tersebut, Ghazali juga mengaku telah mengantongi Parpol lainya. Hanya saja,
anak Tokoh Donggo tahun 1972 yakni H. A. Majid Bakri ini enggan
mempublikasikanya. “Sudah ada Parpol lainya yang merapat. Tapi, itu masih harus
saya rahasiakan,” tandasnya.
Ghazali
kemudian dengan tegas menyatakan telah siap bertarung. Namun dengan catatan
black compaign dan negative compaign harus ditiadakan pada pentas Pilkada
Kabupaten Bima periode 2020-2025. “Kita tidak boleh saling menjelekan antara
Calon yang satu dengan Calon lainya. Tidak boleh menjelek-jelekan petahana.
Sebab, petahana sudah banyak berkarya untuk Kabupaten Bima dengan
masyarakatnya. Pada pentas pesta demokrasi dimaksud, yang harus diutamakan
adalah politik etik, moral, budaya, agama dan lainya. Sekali lagi black
compaign dan negative compaign adalah cara-tak terpuji yang harus dihindari
oleh semua pihak. Berdemokrasilah dengan santun, beretika, berbudaya dan
nilai-nilai penting lainya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuhnya.
Lagi-lagi
Ghazali menegaskan, menjelek-jelekan petahana yang sudah membuktikan karyanya
melalui kinerja nyata dalam membangun Kabupaten Bima dan masyarakatnya jelang
Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025 merupakan cara yang tak elegant. “Jika
ada yang belum dijamah, tentu saja nanti akan disentuh. Jika ada yang kurang,
tentu saja nanti akan diisi. Sekali lagi, kedepankan cara berpolitik yang
bermoral, etika, budaya, agama dan lainya (bertarung secara sportif),”
tegasnya.
Dr, H. Ghazali Ama La Nora |
Masih
tegas Ghazali, menuding Petahana Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE (Dinda)-Drs. H.
Dahlan M. Noer (Dahlan) tidak berkarya selama menjabat sebagai Bupati-Wakil
Bupati Bima merupakan kesalahan yang sangat besar. yang benar kata Ghazali,
Dinda-Dahlan sudah membuktikan karya-karya terbaiknya untuk Kabupaten Bima
beserta masyarakatnya.
“Seabrek
piagam penghargaan diberbagai bidang yang diperoleh Dinda-Dahlan dari
Pemerintah Pusat, itu cerminan dari prestasi nyata Dinda-Dahlan dalam membangun
Kabupaten Bima beserta masyarakatnya. Dinda merupakan Bupati wanita pertama di
belahan Indonesia timur. Dalam kaitan itu, jkita harus apresiatif, bangga dan
berterimakasih kepada Dinas yang telah mampu memberikan warna tersendiri dalam
dunia perpolitikan di Indonesia bagian timur,” tandasnya.
Ghazali
juga menyatakan, semua pihak harus mengakui bahwa Dinda juga telah berhasil
mencetak keberhasilan dalam dunia perpolitikan. Salah satunya, Dinda telah
mampu mengantarkan anaknya menjadi Ketua DPRD Kabupaten Bima periode 2019-2024.
“Jumlah keanggotaan DPRD Kabupaten asal Partai Golkar yang sebelumnya hanya 6
orang namun sekarang meningkat menjadi 9 orang, itu membuktikan keberhasilan
Dinda selaku Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima. Dari 6 ke 9 merupakan prestasi
Dinda yang luar biasa, dan kita harus berterimakasih serta memberikan reward (penghargaan)
kepada Dinda dong,” ucapnya.
Tak
hanya itu, Ghazali juga mengakui bahwa Dinda merupakan politikus otodidak yang
mampu belajar dari literatur kehidupan Almarhum suaminya (H. Ferry Zulkarnaen,
ST). “Pada konteks perpolitikan dengan gaya otodidaknya, Dinda lebih
mengutamakan prakteknya dari pada teorinya. Dan itulah kehebatan Dinda, dia
tidak menjadikan buku sebagai literaturnya tetapi belajar dari literatur hidup
sang suaminya. Dan hal itu memang benar adanya,” tandas Ghazali.
Selama
melelakukan ekspansi politik di seluruh wilayah Kabupatenn Bima jelang Pilkada
dimaksud, Ghazali mengaku selalu menggaungkan kepada masyarakat untuk
menghindari pola black compaign dan negative compaign. “Untuk berkontestasi itu
harus mengedepankan-menjelaskan visi-misinya, bukan adu menjelekan orang. Para
kontenstan harus mampu membuktikan integritas, moralitas, dedikasi dan lainya
yang bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Pada pertarungan Pilkada Kabupaten
Bima periode 2020-2025, saya tegaskan agar kita semua mengutamakan kesantuna,
keramahan, etika, budaya, norma, agama, demokrasi yang sesungguhnya dalam
berpolitik,” tutur Ghazali.
Menjawab pertanyaan
tentang siapa Calon Wakilnya, Ghazali
menjelaskan sudah ada beberapa orang yang mendatanginya. Namun yang
diutamakanya, ia mengaku berpasangan dengan Edy Sabhara. “Politik itu dinamis,
apakah saya atau Edy Sabhara yang akan menjadi Bupatinya, tentu saja akan
dibicarakan secara bersama-sama. Sebab, persoalan politik itu sifatnya dinamis.
Intinya, hal itu tentu saja akan kami bicara bersama Pak Edy Shabara,” ujar
Wakil Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) asuhaan Letjend Purn TNI H. Prabowo Subianto (Menhan/Ketua Umum Partai Gerindra) ini. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda