Penderitaan dan Air Mata Warga Bima di Papua Disikapi Cepat Oleh Pemerintahan Dinda-Dahlan
Dengan Khusu'nya Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE Berdo'a-Memohon Kepada Allah SWT Untuk Keamanan dan Keselamatan Warga Bima di Wamena Papua |
Visioner Berita
Kabuaten Bima-Sebuah
trageni kemanusian yang dinilai teramat ganas, beberapa waktu lalu terjadi di
Wamena Papua. Peristiwa yang disebut-sebut sangat kental dengan Rasisme itu,
telah memakan banyak korban jiwa baik yang meninggal dunia, terluka dan bahkan
hingga kini masih banyak yang berlindung di tempat pengungsian. Nasih naas itu
menimpa warga pendatang ari berbagai daerah yang sudah lama menjadi warga di
sana, salah satunya adalah warga asal Bima.
Rangkuman informasi penting yang diterima oleh berbagai
media massa mengungkap, setelah membunuh, melukai dan mengejar-mereka (para
pelaku) juga membakar rumah para korban. Peristiwa yang paling biadab itu, bukan saja mengorbankan nyawa. Tetapi harta
benda warga pendatang yang tak terhitung nilainya juga ludes karena dibakar.
Pada hari pertama, nasib para pendatang yang masih hidup
di Wamena pun terkantung-katung, seolah hidup selalu dihantui oleh kematian. Beruntung
para korban bisa menyelamatkan diri di berbagai lokasi, dan kemudian berlindung
di tempat penampungan dibawah pengawasan dan pengamanan ekstra ketat dari
aparat baik TNI maupun Polri. Kendati demikian, para pengungsi dari berbagai
daerah tersebut termasuk Bima hanya bisa berharap agar segera dipulangkan ke
kampung halamanya masing-masing untuk tujuan hidup dalam ketenangan dan
berangkul bersama keluarganya.
Kabar terkini yang dihimpung oleh berbagai media massa
melaporkan, para pengungsi di tenda pengamanan tersebut sebahagianya sudah
dipulangkan ke daerahnya masing-masing (dievakuasi), dan ada pula yang tersih
tersisa di sana. Penderitaan para pungsi tersebut, pun berhasil mengetuk nurani
Presiden RI hingga mengutus Kementerian terkait, antara lain Kemensos untuk
hadir memberikan bantuan kepada para korban yang diperlakukan secara tidak
manusiawi oleh para pelaku di Wamena.
Penderitaan dan air mata yang menyelimuti para korban
tersebut, juga menjadi duka teramat dalam bagi Bupati-Wakil Bupati Bima, Hj.
Indah Dhamayanti Putri, SE-Drs. H. Dahlan M. Noer (Dinda-Dahlan). Di hari
pertama terjadinya peristiwa biadab tersebut, Gubernur NTB Dr. H.
Zulkieflimansyah langsung memerintahkan Instansi terkait untuk segera
mengevakuasi warga NTB yang ada di Wamena Papua ke NTB pula.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Bupati-Wakil Bupati
Bima, Dinda-Dahlan. Sebagai bentuk nyata dari duka dan keprigatinanya yang
teramat dalam terhadap para korban asal Bima di Wamena Papua, Kabid BPJS pada
Dinas Sosial Kabupaten Bima yakni Rizal Muklis, SS diperintahkan untuk
berangkan kesana pada Selasa (1/10/2019).
Keberangkatan Rizal Muklis kesana, yakni dalam rangka
mendekatkan komunikasi dan mengefektifkan koordinasi untuk persiapan
memulangkan warga Bma sebagai korban kerusuhan di Wamena Papua. Pada moment
keberangkatan Rizal Muklis tersebut, Bupati Bima secara langsung menitipkan do’a
untuk keselamatan, kesabaran, ketabahan dan ketegaran bagi keluarga asal Bima
yang ada di Wamena Papua.
Atas perintah Bupati Bima tersebut, Rizal Muklis
memastikan akan kembali ke Bima bersama warga Bima yang ada di Wamena Papua. Namun,
upaya mengevakuasi warga Bima yang ada di Bima ke kampung halamanya
masing-masing di Bima tidak bisa dilakukan sekaligus. Tetapi, akan dilakukan
secara bertahap. Namun yang paling diperioriraskan untuk dipulangkan adalah
ibu-ibu, anak-anak dan lansia.
Rencanaya, warga Bima yang ada di Papua akan dipulangkan
mulai hari Kamis (3/10/2019) dan difasilitasi oleh Pemkab Bima dan didukung
secara penuh oleh pihak terkait. Bupati Bima melalui Kasubag Pemerintaan dan
Informasi pada Bagian Humas Setda setempat, Zainudin S.Sos membenarkan hal itu
kepada Wartawan.
“Bupati-Wakil Bupati Bima tetap berjuang keras dalam
menjawab persoalan kemanusiaan ini yang menimpa wargnya di Wamena Papua. Selain
itu, Bupati-Wakil Bupati Bima juga berdoa agar warga Bima di Wamena Papua
senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan dijauhkan dari marabahaya,” terangnya.
Bupati-Wakil Bupati Bima juga berharap agar semua pihak
terutama keluarga Bima di Wamena Papua tetap bersabar, karena Pemkab Bima
beserta para pihak yang ada di Bima akan hadir untuk meringankan kesusahan,
kesengsaraan dan air mata korban asal Bima di Wamena Papua. Tak hanya itu, Bupati-Wakil
Bupati Bima juga menghimbau agar semua pihak turut menujukan kepedulian
membantu, mendoakan bagi keselamtan warga Bima di Wamena Papua.
Dan yang lebih penting lagi, Bupati-Wakil Bupati Bima
mengingatkan kepada semua pihak agar tidak mudah terprovokasi oleh rumor yang
dapat berakibatkan kepada lahirnya masalah baru. “Jalinan kasih dan silaturrahmi
serta tanggung jawab moral Pemkab Bima dengan warga asal Bima sebagai korban
kerusuhan di Wamena Papua tidak terhadalang oleh jarak, takzim dan saling saling
mendoakan, serta gigih dalam membantu,” tutur Zainudin.
Zainudin menjelaskan, Bupati-Wakil Bipati Bima juga melakukan
berkoordinasi secara terpadu dengan seluruh pihak terkait terkait nasih yang
dialami oleh warga Bima yang ada di Wamena Papua. Dari hasil koordinasi
tersebut, diakuinya membuahkan hasil yang baik pula. Yakni terevakuasinya warga
dari titik konflik ke wilayah yang lebih
aman dan terlindungi. “Dari hasil koordinasi itu pula, Pemkab Bima sudah
mengantontongi nama-nama warga Bima sedang berada pada tenda pengungsian di
Papua.
Dan inilah nama-nama tersebut:
1. Suhardin (Laki-laki/ 34 tahun)
2. Siti Sumarni (Perempuan/29 tahun)
3. Mifjal (Balita 4 tahun/ Laki-laki)
4. Ardiansyah (Laki-laki/27 tahun)
5. Nurfida (Perempuan/25 tahun)
6. Syahrul Ramadhan (Laki-laki/23 tahun)
7. Karmin (Laki-laki/25 tahun)
8. Desi Ratnasari (Perempuan)
9. Alfarizki (Bayi)
10. Mulyadin (Laki-lali/ 31 tahun)
11. M. Ali (Laki-laki/ 28 tahun)
12. Ahmad Junaidin (Laki-laki/ 25 tahun)
13. Mazhari (Laki-laki/ 34 tahun)
14. Hasnatun Jumiati 20 P
15. Mashar (Perempuan/ 33 tahun)
16. Afrin (Laki-laki/ 31 tahun)
17. Emi (Perempuan/ 43 tahun)
18. Rafasia (Laki-laki)
19. Syarifudin (Laki-laki/ 31 tahun)
20. Guntur (Laki-laki/ 25 tahun)
21. Suhada (Perempuan/ 30 tahun)
22. Fatimah (Perempuan/ 60 tahun)
23. Nurhayati (Perempuan/ 40 tahun)
24. Darwis (Perempuan/ 38 tahun)
25. Maira B
26. Bunyamin (Laki-laki/ 31 tahun)
27. Sri Endang (Perempuan/ 29 tahun)
28. Kairah (Perempuan/ 1 tahun)
29. Syahrul Mubarok (Laki-laki/ 29 tahun)
30. Sri Rahmawati (Perempuan/ 27 tahun)
31. M. Syarifudin (Laki-laki/ 49 tahun)
32. Ijo (Perempuan/ 41 tahun)
33. Nurira Rizki (Perempuan/ 16 tahun)
34. Hasan (Laki-laki/ 50 tahun)
35. Murni (Perempuan/ 57 tahun)
36. Irawan (Laki-laki/ 24 tahun)
37. Irfansyah (Laki-laki/ 31 tahun)
38. Haerudin (Laki-laki/ 30 tahun)
39. Syarifudin (once) (Laki-laki/ 30 tahun)
40. Husni (Perempuan/ 31 tahun)
41. Nursani (Perempuan/ 29 tahun)
42. Alif Hafid Farkan (Laki-laki/ 2 tahun)
43. Afriansyah (Laki-laki/ 36 tahun)
44. M. Ade (Laki-laki/ 29 tahun)
45. M. Eko (Laki-laki)
46. Adi Sofian (Laki-laki)
47. Juleha 25
48. Alfayali (Laki-laki/ 10 tahun)
49. Tamrin (Laki-laki/ 41 tahun)
50. Kartini (Perempuan/ 35 tahun)
51. Aliya (Perempuan/ 7 tahun)
52. Albi (Laki-laki/ 4 tahun)
53. A. Majid (Laki-laki/ 55 tahun)
54. Rohani (Perempuan/ 45 tahun)
55. Dwi P
56. Eka (Perempuan/ 24 tahun)
57. Adi (Laki-laki)
58. Afifah (Perempuan/ 4 tahun)
59. Jiah (Perempuan/ 15 tahun)
60. Nurhayati (Perempuan/ 50 tahun)
61. Sidar (Kota Bima) (Perempuan/ 29 tahun)
62. Fuad (Laki-laki)
63. Dian Pratiwi (Perempuan)
64. Andika (Laki-laki/ 4 tahun)
65. Nurfajarahmin (Perempuan/ 33 tahun)
66. Rukmini (Perempuan/ 54 tahun)
67. Basrin
(Laki-laki)
68. Nauval (Perempuan)
69. Salsa (Perempuan/ 16 tahun)
70. Nuzul (Laki-laki/ 5 tahun)
71. Agus (Laki-laki/ 25 tahun)
72. Arifuddin (Laki-laki/ 36 tahun)
73. Musrifah Wa Ode (Perempuan/ 33 tahun)
74. Muhammad (Laki-laki/ 15 tahun)
75. Ainah (Perempuan/ 7 tahun)
76. Ainun (Perempuan/ 7 tahun)
Papar Zainudin, sebelumnya Pemkab Bima juga melakukan
upaya koordinasi untuk memaksimalkan penangananterhadap warga Bima yang
terimbas oleh konflik yang terjadi di Wamena Papua. Kordinasi tersebut, yakni
dengan Direktur Bencana Sosial Kemensos RI yang saat itu bertemu langsung
dengan Ketua dan Anggota Paguyuban Bima di Jayapura. “Saat itu, sebanyak 10 orang
warga Bima di Wamena berhasil dievakuasi ke Jayapura. Untuk masyarakat Bima yang
ada di tenda pengungsian di sana, sudah disiapkan akomodasi dan konsumsi yang
layak,” uraiinya.
Dan sebelumnya, Zainuddin menyebutkan ada 20 orang warga Bima yang dievakuasi
dari Wamena ke Jayapura. Sementara Sisanya
17 orang akan diupayakan untuk dievakuasi pada Selasa (1/10/2019). Setelah
proses evakuasi secara keseluruhan dan kemudian terkonsentrasi di Jayapura maka
selanjutnya Pemkab Bima yang didukung penuh dari pihak terkait akan berupaya
maksimal untuk memulangkan para korban tersebut ke kampung halamanya
masing-masing di Bima. “Bupati-Wakil Bupati Bima berharap proses pemulangan
warga tersebut ke Bima di jauhkandari hambatan, sehingga mereka tiba di daerah
ini dengan aman dan selamat,” pungkas Zainudin. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda