Jelang Pilkada, Ini Alasan Maman Ingin Menyerahkan PAN ke Syafru
Muhammad Aminurlah, SE (Maman) |
Visioner Berita
Kabupaten Bima-Pesta
Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025, semakin dekat. Meski sampai dengan
detik ini terus berkembang wacana “miskin kompetitor” melawan Dinda-Dahlan,
namun Ketua DPC PAN Kabupaten Bima sekaligus Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima,
Muhammad Aminurlah kini berbicara gamblang.
Salah
satunya, Politisi PAN ini pada suatu waktu pernah berbicara yakni akan
menyerahkan Partainya kepada Drs. H. Syafrudin HM. Nur (Syafru) untuk
mengendarainya pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025 dengan
syarat....Alasan pertamanya yakni Maman tersinggung ketika Syafru mengantri dan
tanpa ada yang menyambutnya pada saat menghadiri acara do’a syukuran Muhammad
Ferriyandi di Pandopo Bupati Bima beberapa waktu lalu.
”Harusnya
saat itu ada yang menerimanya, misalnya Bupati atau pejabat dan kemudian dibawa
ke dalam Pandopo, begitu etikanya. Sebab, Syafru adalah mantan Bupati Bima.
Aapalagi kondisi demikian saat itu juga dilihat oleh “hitam-putih”. Orang Bima
yang kebanyakan feodal ini kan hadir di antara itu kan. Orang di Dapilnya saja kan
di selamatkan atau apa lah” kata Politisi yang akrab disapa Maman.
Melihat
kondisi tersebut saat itu, Maman mengaku langsung pulang. Maksudnya, saat itu
dia mengaku baru sampai pada pintu pagar Pandopo. “Karena melihat H. Syafru
yang diperlakukan demikian akhirnya saya langsung pulang,” kata Maman lagi.
Kan
banyak yang melihat bahwa saat itu Syafru sempat masuk ke dalam Pandopo Bupati
Bima?. “Nggak sempat masuk kedalam. Kalaupun sempat masuk ke dalam Pandopo, dia
antri dulu di luar. Harusnya saat itu Syafru di masukan dulu untuk duduk di
dalam Pandopo Bupati Bima, lantas etikanya dimana,” tanya Maman.
Lantas
apa korelasinya antara hal itu dengan wacana akan menyerahkan PAN kepaqda
Syafru dengan syarat?. “Saya merasa malu saja. Saya ingin membangun Bima, bukan
hanya mementingkan kekuasaan saja. Kita mendapatkan Pimpinan Dewan, jkita mendapatkan
ini saja sudah enak. Kita berpikir bagaimana dengan daerah ini, gitu lho. Bukan
kekuasaan yang kita pikirkan. Setiap langkah dan ucapan kita ini harus kita
pertanggungjawabkan di dunia maupun di akhirat. Nanti akhirat yang abadi, bukan
dunia ini,” ujar Maman.
Maman kemudian mengaku sangat ikhlas jika ada orang yang ikhlas membangun Bima dengan
tulus. Tak hanya itu, tentu saja dengan tanggungjawab yang luar biasa. “Siapapun
dia. Saya menyatakan akan menyerahkan kepada Syafru karena dia ikhlas
mem,bangun Bima. Kontribusi Syafru yang luar biasa dan ikhlas adalah bagaimana
membangun Bima itu sendiri. Sfaru dulu sudah berjasa yakni pada saat satu tahun
lebih menjadi Bupati Bima. Dia sudah membangun pertumbuhan ekonomi yang luar
biasa. Dan belum pernah saya lihat Bupati sebelumnya yang mampu seperti Syafru.
Contohnya, dalam satu tahun delapan bulan, Syafru bisa membangun pertumbuhan
ekonomi yang luar biasa. Contohnya, hari ini jalan dua jalur di Panda, ada
gagasan yang luar biasa menurut saya. Itu harus kita akui termasuk pembangunan kantor
Bupati Bima di Godo,” tandas Maman.
Maman
mengakui, Syafru mempunyai keberanian yang luar biasa untuk itu. Jalan dua
jalur dan pembangunan kantor Bupati Bima, diakuinya sebagai sejarah fundamental
atas keberhasilan Syafru pada satu tahun lebih menjabat sebagai Bupati Bima. “Itu
sejasrah fundamental yang harus kita akui. Itu salah satu indikator bagi saya
untuk menyerahkan PAN kepada Syafru pada Pilkada Kabupaten Bima periode
2020-2025,” ucapnya.
Maman
menegaskan, harus sebagai manusia bukan terus memikirkan kekuasaan secara
terus-menerus. Dan bukan pula sekedar menikmati kekuasaan. Namun, sejauhmana
tanggungjawab semua pihak kepada daerah ini. “Kan itu yang seharusnya,” sebut
Maman.
Bukankah
pernyataan akan memberikan PAN kepada Syafru mencerminkan bahwa Anda semakin
tak Percaya Diri (PD) maju ke arena Pilkada melawan pasangan Dinda-Dahlan?. “Nggak
juga begitu dong. Kalau Allah menghendaki saya maju, ya saya akan bertarung.
Pernyataan bahwa saya tidak PD adalah tidak benar. Ikhtiar itu tetap jalan,
silaturrahmi tetap jalan. PAN bisa saja dikendarai sendiri. Bisa dengan Syafru
dan juga bisa dengan yang lain. Dalam politik itu bisa berubah tiap menit,”
tuturnya lagi.
Soal survey internal
PAN jelas Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025, diakuinya baru pada tataran
survey kepuasaan. Dan survey yang lain,
diakuinya akan diketahui sekitar awal November 2018. Sementara survey tentang
elektabilitas katanya belum dilakukan. “Hasir survey kepuasaan tentu saja tidak
bisa saya buka ke Visioner. Sebab, adalah rahasia dari Partai Politik. Ide
besar, narasi, kerja-kerja kan setelah hasilnya itu ada,” pungkas Maman. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda