Saat Diwawancara, Abuya Menangis Karena Diantarkan Rakyat ke DPR RI
Drs. H. Zainul Arifin (Abuya) |
Visioner Berita
Jakarta-Kamis
lalu (19/9/2019) di sebuah restaurant sederhana di wilayah Kelurahan Meruya
Utara Kecamatan Pekembangan Jakrta Barat (Jabar), Visioner sempat
berbincang-bincang ringan dengan Drs. H. Zainul Arifin (Abuya). Politisi Partai
Gerindra dan mantan Bupati Bima yang dikenal kaya akan kesolehan sosial (suka
memberi tanpa pamrih) ini, disodorkan dengan berbagai pertanyaan oleh Visioner.
Pertanyaan tersebut, lebih kepada cita-cita, ekspektasi dan tekadnya setelah
diantarkan oleh masyarakat di Pulau Sumbawa ke kursi DPR RI periode 2019-2025.
Secara
jujur, Abuya mengaku tak menyangka bisa lolos menjadi anggota DPR RI melalui
Pileg yang sudah dilaksanakan itu. Pasalnya, bukan saja soal kondisi keuangan
yang boleh dibilang hampir tak ada. Tetapi, juga ia tak terlihat memiliki banyak
baligo yang terpasang, nyaris tak pernah turun menemui masyarakat di berbagai
wilayah untuk berkampanye, dan tak memiliki banyak tim sukses. Namun, Abuya
mengakui bahwa keberuntungan yang diraihnya adalah campur tangan dari Allah
serta doa dan ikhtiar keras para pemilihnya.
“Demi
Allah SWT dan demi Rasulullah, saya tidak mampu membayar jasa rakyat di Pulau
Sumbawa, khususnya Kota Bima dan Kabupaten Bima yang telah mengantarkan saya ke
kursi SPR RI ini. Sejak saat itu hingga sekarang, saya masih berdo’a dan
mengucapkan terimakasih kepada mereka dengan harapan agar semuanya menjadi
ladang amal di hari kelak,” sahut Tokoh yang akrab duisapa Abuya ini sembari
menunduk dan menangis.
Politisi
berbadan tambun dan suka bercanda ini kemudian menyatakan, akan membalas jasa
masyarakat di Pulau Sumbawa melalui kinerja nyata setelah secara resmi dilantik
menjadi anggota DPR RI periode 2019-2025. Catatan pentingnya, Abuya akan
dilantik secara resmi menjadi anggota DPR RI pada tanggal 1 Oktober 2019.
“Sebelum
memastikan kontribusi model apa yang akan saya perjuangkan untuk masyarakat di
Pulau Sumbawa, tentu saja terlebih dahulu saya harus mempelajari terlebih
dahulu banyak hal di DPR RI. Diantaranya tentang fondasi DPR RI, apa hambatan
dan tantangannya, seberapa jauh kemenangan kita dan banyak hal-hal penting
lainya yang berorientasi kepada nafas perjuangan bagi kepentingan masyarakat di
Pulau Sumbawa. Setelah itu baru kita bisa menentukan sekaligus merumuskan
apa-saja langkah-langkah perjuangan untuk kepentingan umat,” urainya.
Paling
tidak sebelum terpilih menjadi anggota DPR RI, Abuya sudah memetakan apa saja
yang akan dilakukan setelah dilantik nanti?. “Khusus untuk Bima, itu sudah
terlalu jauh kita petakan. Hasil pemetaan kongkrietnya, yang lebih diuatamakan
adalah konsentrasi di dalam menyentuh wilayah pendidikan dan kesehatan. Dalam
hal ini, tentu saja membutuhkan kerjasama antara Pemerintah Daerah (Pemda)
dengan Pemerintah Pusat (Pempus). Di DPR RI nantinya, kita akan membangun
kerjasama dengan Pemda dan Pempus, tujuannya tentu saja untuk kepentingan pemda
beserta masyarakatnya, khususnya di Bima,” papar Abuya.
Kinerja
riel dari Pemda yang dibutuhkan oleh Abuya, tentu saja hasil pemetaannya
terhadap data (akurat-bertanggungjawab), khususnya di bidang pendidikan dan
kesehatan. “Itu bisa Rumah Sakit (RS), alat kesehatan, infrastruktur dan sumber
daya lain yang sangat dibutuhkan untuk melayani kebutuhan masyarakat. Kami
butuh data kongkriet yang tentu saja actual dan bisa dipertanggungjawabkan,”
tegas Abuya.
Pada
setekah mengetahui memenangkan pertarungan menuju DPR RI, Abuya pernah
bercita-cita akan ditempatkan pada komisi yang menangani dunia pendidikan dan
kesehatan. Namun hal itu papar Abuya, akan kembali kepada kebijakan Partai yang
memayunginya (Gerindra). “Saat itu, saya bermimpi agar ditempatkan pada Komisi
dimaksud. Namun, semuanya tetap berpulang kepada kebijakan Partai. Semoga eksepktasi
itu direstui oleh Partai. Sebab, dengan itu pula kita bisa menopang apa saja
yang menjadi kebutuhan di daerah,” harap Abuya.
Setelah
resmi dilantik menjadi anggota DPR RI, Abuya memastikan akan mempertaruhkan
fikiran dan tenaganya semata-mata untuk kepentingan masyarakat di daerah yang
memilihnya. Soal data yang dibutuhkan untuk berjuang ke arah itu, Abuya
menegaskanya akan mengejarnya sendiri di daerah dan juga membutuhkah keikhlasan
kinerja dari Pemda pula.
“Mereka
harus mampu bekerjasama dengan kami di DPR RI. Jadi, tidak ada istilah bahwa
kami harus menunggu data dari mereka dalam waktu yang sangat lama. Pada
kesempatan ini, saya ingatkan kepada Pemda agar dalam bekerja tidak menggunakan
jam karet (molor). Sebab, masyarakat butuh pelayanan yang cepat dan
konsentratif,” imbuhnya. “Insya Allah, saya yakin bahwa mereka mau membangun
kerjasama yang baik dengan kami di DPR RI,” tuturnya.
Abuya
mengakui, saat ini orang-orang hanya statis berbicara soal cita-cita pada
komisi yang berkepentingan. Namun, ada juga yang lupa bahwa di DPR RI memiliki
banyak komisi yang tentu saja bisa membangun kerjasama di bidang apa saja untuk
menjawab tuntutan serta kebutuhan di daerah. “Untuk menjawab tantangan,
tuntutan dan berbagai bentuk kebutuhan masyarakat dui daerah, tentu saja bisa
kami lakukan dengan cara koordinasi lintas Komisi di DPR RI,” sebutnya.
Untuk
menjawab berbagai tuntutan dan kebutuhan masyarakat di Pulau Sumbawa, tentu
saja tidak bisa dilakukan seperti membalikan telapak tangan atau seperti
memakan cabai yang langsung dirasakan pedasnya. Namun, hal itu bisa dilakukan
secara perlahan-lahan. “Ya, untuk mewujudkan kenyataan tidak seperti kita
mengatakan bim salabim. Tetapi, perjuangan butuh proses, tahapan dan mekanisme
kerja yang diatur oleh ketentuan yang berlaku. Tetapi, niat dan cita-cita besar
saya untuk menjawab tuntutan sekaligus kepentingan masyarakat di Pulau Sumbawa
tentu saja ada,” ucapnya.
Jika
ada yang bertanyan, seberapatkan kuatkah keyakinan Abuya untuk bisa menjawab aspirasi
masyarakat di Pulau Sumbawa?. “Ha ha ha ha, itu relatif ya. Tetapi yang pasti,
di DPR RI saya akan kerahkan semua fikiran dan tenaga untuk kepentingan
masyarakat di Pulau Sumbawa. Air mata yang saya cucurkan baik saat melaksanakan
doa syukuran atas kemenangan dan saat ini merupakan daya dorong dalam
memperjuangan aspirasi mereka yang telah mengantarkan saya ke kursi DPR RI.
Insya Allah, saya tidak pernah berikit untuk memperkaya diri pribadi dan
keluarga. Tetapi, saya bicara soal masyarakat di Pulau Suimbawa, dan lebih
khusus lagi untuk Bima sebagai tanah kelahiran saya. Saat menjabat sebagai
Bupati Bima, saya tidak berfikir untuk diri sendiri maupun keluarga. Dan sampai
detik ini, anak-anak saya berpesan jangan pernah berfikir untuk kepentingan
kami,” sahut Abuya sembari meneteskan air mata.
Cita-cita
terbesar dalam hidupnya adalah masuk Surga, bukan masuk Neraka. Oleh karenanya,
cita-cita perjuanganya di DPR RI baginya lebih kepada kemasalahatan masyarakat
di Pulau Sumbawa, khususnya Bima sebagai tanah kelahiranya.
“Yang
terbesik di dalam fikiran, do’a pada setiap Sholat adalah berbuat baik untuk
kepentingan umat. Hal itu akan saya lakukan setelah dilantik secara resmi
menjadi anggota DPR RI. Harapan masyarakat di Pulau Sumbawa tentu saja banyak
hal. Tetapi apa yang bisa dilakukan, maka itulah yang akan kita kerjakan. Tidak
mungkin kita bisa menjawab tuntutan dan kebutuhan masyarakat di Pulau Sumbawa.
Di DPR RI, tentu saja saya tidak bekerja sendiri. Saya akan koordinasi dengan
Komisi terkait di DPR RI. Dan tentu saja, rekan-rekan di Komisi lainya juga
akan koordinasi dengan kita,” katanya.
Diakhir
operbincangan itu, Abuya menyatakan kebanggaanya kepada seluruh masyarakat di
Pulau Sumbawa. Ungkapan tulus tersebut, karena telah berdoa dan berikhtiar
keras mengantarkannya ke kursi DPR RI periode 2019-2025.
“Itu
hadiah terbesar sekaligus kebangaan yang bernilain besar pula dari masyarakat
Pulau Sumbawa, khususnya di Bima baik Kota maupun Kabupaten.Karena, mereka
telah berdoa dan berikhtiar keras sehingga saya sukses menjadi anggota DPR RI.
Sekali lagi, itu kebanggaan yang luar biasa bagi saya tanpa mengeluarkan biaya,
tanpa saya terlalu capek seperti yang lainya. Lagi-lagi itu kebangaan yang akan
terus saya tanamkan di dalam hati, dan dengan hanya melalui kinerja nyata saya
bisa membalas jasa mereka,” tuturnya lagi.
Singkatnya,
Abuya berharap kepada Pemda di Pulau Sumbawa agar bekerja cepat, cerdas,
profesionald an terukur untuk mengusung aspirasi masyarakat dan kemudian terus
membangun kerjasama dengan pihaknya di Jakarta. “Mereka dituntut untuk cerdas,
dan bekerja cepat. Selanjutnya, Pemda juga harus membentuk tim khusus yang bisa
bekerjasama dengan DPR RI guna menjawab secara cepat apa saja yang dibutuhkan
oleh masyarakatnya,” pungkas Abuya. (RIZAL)
Tulis Komentar Anda