Ketua DPRD Akui Pelaksanaan Program Lutfi-Feri Luar Biasa
![]() |
Best Moment Syamsurih, SH (Kanan) Bersama Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE (Kiri) |
Visioner Berita
Kota Bima-Tudingan
yang diarahkan oleh segelintir orang bahwa pada masa setahun Pemerintahan
Walikota-Wakil Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH
(Lutfi-Feri) tentang belum adanya pelaksanaan program yang nampak sebagaimana
visi-misinya, dianggap sebagai sebuah kekeliruan yang sangat besar. Yang benar
adalah, baru setahun lamanya Lutfi-Feri melaksanakan roda Pemerintahan Kota
(Pemkot) Bima sudah lebih dari satu program yang sudah dilaksanakannya dengan
baik.
Hal
tersebut ditegaskan oleh Ketua DPRD Kota Bima, Syamsuri, SH kepada Visioner,
Minggu (14/7/2019). “Tudingan anda bahwa Lutfi-Feri tidak berbuat pada setahun
umur kepemimpinannya tidak melaksanakan program apapun adalah sangat keliru.
Jika berpijak pada pelaksanaan APBD 2 Kota Bima yang telah diketok secara resmi
oleh DPRD setempat, maka program yang sudah dan sedang dilaksanakan oleh
Lutfi-Feri itu luar biasa,” terasnya sembari menyatakan bahwa harusnya Kabag Humas Setda Kota Bima yang menjelaskan hal-hal penting ini agar publik bisa mengetahuinya.
Atas
dasar itu, Syamsurih mengaku telah memberikan penjelasan kepada sejumlah orang
termasuk LSM dan organ pergerakan di Kota Bima. “Jika berbicara Presiden RI itu
berarti juga membicarakan pengelolaan anggaran Rp2450 Trilun per tahun. Berbicara
Gubernur, berarti membicarakan pengelolaan anggaran Rp5,5 Trilun per tahun. Berbicara
Kabupaten Bima, berarti membicarakan anggaran Rp1,4 Trilun per tahun. Sementara
berbicara Pemkot Bima, itu berarti membicarakan mengelola anggaran Rp800 M per
tahun,” terangnya.
Jika
ingin melihat tingka pronya pemimpin kepada rakyat, itu hanya ada satu. Yakni
buka dokumen APBD 2 Kota Bima dan disitu ditemukan tentang uang itu digunakan
untuk apa.”Yang pertama adalah anggaran pembangunan Masjid Raya Al-Muwahidin
Kota Bima deengan sistim multi years sebesar Rp30 M dan ditarget akan
dituntaskan selama tiga tahun. Sebelum Pemerintahan Lutfi-Feri, untuk Masjid
Raya tersebut hanya digelontorkan anggaran Rp500 juta, Rp200 juta dan Rp1 M. Sementara
Pemerintahan Lutfi-Feri pada tahun anggaran 2019, langsung diketuk Rp10 M. Dan
itu luar biasa kan,” tegasnya.
Berbicara
dana hibah dan Bantuan Sosial (Bansos) tahun 2019, digelontorkan anggaran Rp12
M. hal tersebut untuk menumbuhkan sebanyak 10.000 usaha baru di Kota Bima. “Sekarang
saya bicara atas nama Ketua DPRD Kota Bima, Pemerintahan sebelumnya tidak
pernah menggelontorkan anggaran puluhan miliar hingga belasan miliar seperti
ini untuk hibah Bansos,” tandasnya.
Masih
di tahun 2019, Pemerintahan Lutfi-Feri telah menggelontorkan anggaran Rp32 M
untuk kartu BPJS bagi warga miskin di Kota Bima dengan jumlah 33 ribu sebagai
penerima manfaat. “Kebijakan spektakuler yang dilakukan oleh Lutfi-Feri ini
sama sekali tidak pernah dilakukan oleh Pemerintahan sebelumnya di Kota Bima.
Pernah anda bertanya sekaligus tahu soal itu, dan kenapa anda tidak pernah
bersyukur atas hal itu,” tanyanya dengan nada gamblang.
Dalam
tahun 2019 ini pula, Pemerintahan Lutfi-Feri telah menggelontorkan anggaran Rp5
M untuk peningkatan inesntif RT/RW. Selanjut anggaran untuk bilal dan marbot
tahun 2019 telah digelontorkann anggaran sebesar Rp2,5 M. “Berbicara NTB di
mana di dalamnya ada 10 Kota-Kabupaten, hanya Kota Bima yang tidak memiliki
Masjid di Kantor Walikotanya. Nah, hari ini telah diletakan fondasinya oleh
Pemerintahan Lutfi-Feri dengan anggaran Rp4,9 M. Ini kita bicara realistis bos,”
tandasnya.
Lalu
yang dijanjikan untuk untuk pengadaan mobil ambulance di tiap Kelurahan oleh
Lutfi-Feri, tahun pertama Pemerintahan ini telah mengadakan 6 unit kendaraan
dimaksud. Sementara untuk mengimbangkan pembangunan blok barat dan blok timur. “Ada
gedung convention hall untuk blok barat, gedung seni budaya untuk Kecamatan
Raba dan akan dibangunan convention hall bagi Kecamatan Rasanae Timur. Convention
hall untuk blok barat itu kan dari zaman Nur Latif (Almarhum) ke zaman Qurais
(mantan Walikota Bima), gedung seni budaya itu dari zaman Qurais ke Lutfi-Feri.
Dan sekarang bekas Puskesmas Rasanae Timur akan ditata untuk pembangunan gedung
convention hall. Tahun ini akan ditata sekaligus diclearing,” terangnya.
Masih
di tahun 2019, hampir 10 KM drainase di Kota Bima yang akan dibangun oleh
Pemerintahan Lutfi-Feri. “Selanjutnya yang dilakukan oleh Pemrintahan
Lutfi-Feri adalah pengadaan mobil untuk pembersihan jalan (mobil penghisap
debu) di Kota Bima. “Berarti dari dokumen APBD 2 Kota Bima tahun 2019 lebih
banyak anggaran yang digunakan untuk pro kepada rakyat,” ungkapnya.
Syamsurih
mengakui, di penghujung dirinya sebagai Ketua Dewan hanya Pemerintahan Lutfi-Feri
yang berani melakukan rasionalisasi anggaran DPRD Kota Bima. Tak hanya itu,
Pemerintahan Lutfi-Feri juga berani melakukan rasionalisasi anggaran dirinya
sendiri (Walikota-Wakil Walikota Bima). Dua hal tersebut adalah terkait
perjalanan dinas.
“Dan
hampir semua Dinas sudah dipangkas anggaran SPPD dalam daerah maupun keluar
daerah oleh Pemerintahan Lutfi-Feri. Hal itu dilakukannya demi kepentingan
masyarakat Kota Bima. Sekali lagi, jika ingin melihat, menilai dan memandang
secara objektif tentang kerja Pemimpin daerah maka harus melihat dokument
APBDnya,” desaknya.
Syamsurih
kembali menegaskan, jika dilihat dari dokument APBD 2 Kota Bima tahun 2019 yang
lebih banyak pro ke rakyat maka kepemimpinan Lutfi-Feri sekarang tidak perlu
diragukan lagi. “Lihat dokumen APBD, begitu dong caranya melihat dan menilai
cara kerja Pemimpin daerah. Jika ada teman-teman aktivis, LSM, Wartawan dan
lainnya yang mengkritisi kebijakan Pemerintahan Lutfi-Feri maka saya nyatakan
sangat siap untuk beradu argumentasi,” ucap Syamsurih.
Pointnya
adalah Pemerintahan Lutfi-Feri hari ini telah meletakan fondasi PERUBAHAN yang sesungguhnya untuk Kota
Bima dan masyarakatnya, dan ini adalah fakta berdasarkan dokumen APBD tahun
2019. Maka pertanyaannya adalah kapan dokumen APBD tersebut akan dilaksanakan?.
“Ingat,
Pemerintahan Lutfi-Feri adalah Pemerintahan yang transisi. Maksudnya, pertama
Lutfi-Feri tidak bisa mengambil sikap berdasarkan konstitusi masalah mutasi 6
bulan sesudah dan 6 bulan sebelum. Kedua, kita menghadapi agenda Nasional yang
namanya Pemilu. Bedasarkan surat edaran KPK, kita tidak bisa melakukan belanja
modal dan Lutfi-Feri mentaati konstitusi itu,” bebernya.
Dampaknya,
tender maupun lelang proyek pembangunan fisik pun menjadi sedikit terhambat.
Maka hari ini lelang maupun tender pembangunan fisik yang dijanjikan kepada
masyarakat, kini mulai dibuka. “Sekarang LPSE Kota Bima juga sedang melakukan
pelelangan. Nanti anda akan melihat peletakan batu pertama pembangunan ini dan
itu oleh Lutfi-Feri. Pada Juli, Agustus dan September 2019 semua hal itu akan
kelihatan,” sebutnya.
Oleh karenanya, duta PAN
ini menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Bima untuk tetap bersabar
dan mendoakan agar Lutfi-Feri tetap sehat agar mampu melaksanakan visi-misinya
dengan baik. “Mas, anda harus tahu bahwa Pemerintahan Lutfi-Feri ini baru 9
bulan umurnya. Bulan pertama, kedua dan ketiga Lutfi-Feri tidak punya kebijakan
yang sangat kuat karena dihalangi oleh aturan yang saya sebutkan tadi. Pemilu saja
baru seelsai, nah sekarang LPSE saja sedang melakukan pelelangan proyek fisik.
Agustus 2019 anda akan melihat secara nyata tentang pelaksanaan program
Lutfi-Feri. Dan sayan yakin hampir 99 porses program Pemerintahan Lutfi-Feri
bisa dilaksanakabn di 2019 ini,” pungkasnya-BERSAMBUNG. (RIZAL/GILANG/RUDY/FAHRIZ/JASMIN)
Tulis Komentar Anda