Feri Sofiyan Kaget Mendengar Gedung Koni Narik Biaya Kepada Atlet
Wakil Walikota Bima Sekaligus Ketua KONI Setempat, Feri Sofiyan, SH |
Visioner Berita
Kota Bima-Terungkap
sejumlah persoalan menarik pada rapat koordinasi antara seluruh Pengurus Cabang
Olah Raga (Cabor) dibawah naungan KONI Kota Bima dengan Dinas Pariwisata Pemuda
dan Olah Raga Kota Bima yang dilaksanakan di aula Walikota Bima, Senin
(24/6/2019). Selain kurangnya sarana-prasarana penunjang prestasi seluruh Cabor
pada berbagai event, masalah pembinaan terhadap atlet hingga ke insentif para
pelatih juga muncul peristiwa yang mengagetkan Ketua KONI Kota Bima yang kini
menjabat sebagai Wakil Walikota Bima, Feri Sofiyan, SH.
Masalah
tersebut, yakni salah seorang Ketua Cabor mengungkap bahwa selama ini para
atlet yang melaksanakan kegiatan latihan fisik di gedung KONI yang berlokasi di
wilayah Kelurahan Manggemaci itu ditarik biaya oleh pihak pengelola. “Setiap
atlet yang melaksanakan kegiatan pelatihan di sana, sejak dulu hingga sekarang
ditarik biaya oleh pihak pengelola. Pemberlakuan hal itu adalah sama dengan
warga non atlet yang datang bermain bulu btangkis di gedung KONI itu,” ungkap
salah seorang Ketua Cabor dimaksud.
Padahal
menurut Ketua salah satu Cabor ini, pada dasarnya gedung KONI itu adalah pusat
kegiatan pelatihan hampir semua Cabor yang tidak seharusnya diperlakukan
penarikan biaya pada setiap melakukan aktivitas latihan. “Masalah ini baru
sekarang kami buka, karena didepan kita semua ada Pak Feri Sofiyan selaku Ketua
KONI Kota Bima. Harapannya, semoga masalah tersebut segera dievaluasi kembali,”
harapnya.
Jika
hal tersebut masih diberlakukan sampai saat ini, diakuinya tentu saja akan
menjadi beban bagi atlet-atlet yakni soal biaya. “Mohon kembalikan fungsi
gedung KONI itu sebagaimana mestinya. Sekali lagi, penarikan biaya kepada
setiap atlet yang berlatih di sana bukan hal baru. Tetapi, sejak terjadi sejak
lama dan masih berlangsung sampai sekarang,” bebernya.
Sementara
itu, Wakil Walikota Bima sekaligus Ketua KONI setempat Yakni Feri Sofiyan, SH
spontan saja kaget mendengar peristiwa tersebut. “Lha, kok gedung KONI yang
semestinya gratis buat para atlet yang berlatih diberlakukan penarikan biaya.
Jujur, saya baru sekarang saya mendengar hal itu. Gedung KONI adalah milik
seluruh Cabor, dan bisa memanfaatkannya untuk latihan secara gratis,” sahutnya
dengan nada keheranan.
Jika
penarikan biaya terhadap setiap atlet yang berlatih di gedung KONI tersebut
masih berlaku sampai sekarang, maka pihaknya akan segera melakukan evaluasi
secara totalitas. Pada moment tersebut, Feri pun belum mengetahui secara jelas
tentang pengelolaan gedung KONI tersebut diserahkan kepada pihak ketiga dan
kemudian diberlakukan sistim penarikan biaya.
“Selama
saya menjadi Ketua KONI Kota Bima, tidak pernah membangun kerjasama dengan
pihak ketiga dalam bentuk MoU terkait pengelolaan gedung KONI itu. Namun apakah
MoU pengelolaan gedung KONI kepada pihak ketiga tersebut terjadi pada masa
Ketua KONI sebelum saya, tentu saja saya juga tidak tahu,” tegas Ketua DPD 2
PAN Kota Bima yang juga menjabat sebagai Ketua Pordasi setempat ini.
Mantan
anggota DPRD Kota Bima beberapa periode yang tercatat nyaris tidak pernah kalah
dalam pertarungan politik ini kembali menegaskan, gedung KONI itu adalah milik
para atlet. Untuk itu, tidak ada kewajiban bagi atlet untuk membayar kepada siapapun
pada setiap melakukanm kegiatan latihan di sana. “Sekali lagi saya tegaskan,
gedung KONI itu adalah milik atlet. Untuk itu, adalah sesuatu yang aneh ketika
ada pemberlakukan penarikan biaya kepada atlet yang datang melakukan kegiatan
latihan di sana. Terimakasih atas informasinya, dan akan segera kami tindaklanjuti,”
pungkasnya.
Secara
terpisak, Kepala DPKAD Kota Bima Drs. Zainudin membenarkan bahwa gedung KONI
Kota Bima sudah lama dikelola oleh pihak Ketiga. Namun, Zainul mengaku tidak
tahu persis tentang hal tersebut disertai dengan MoU atau sebaliknya. Artinya
pengelolaan oleh pihak ketiga tersebut diawali oleh MoU atau pelelangan oleh
Pemkot Bima?.
“Nah,
itu yang saya tidak tahu. Soal apakah selama ini membayar PAD ke Kota Bima oleh
pengelolanya, saya juga tidak tahu. Yang tahu hal itu adalah Kabid Aset. Nanti
saya tanyakan dulu ke Kabid Aset dan kemudian menginformasikan kembali kepada
rekan-rekan Wartawan,” sahut Zainudin dengan nada singkat, Senin (24/6/2019). (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda