Diduga Ada Jatah Reman Untuk Inisial AM dan BM di BLUD Bima
Dr. H. Ikhsan: Dugaan itu Tidak
Benar
ILUSTRASI, Sumber.Dok.Foto:Google.com |
Visioner Berita
Kota Bima-Salah
seorang yang dianggap penting, Selasa (25/6/2019) mengungkap informasi yang
sangat mengejutkan. Yakni, soal dugaan adantya “jatah preman” berinisial AM dan
BM di Bada Layanan Usaha Daerah (BLUD) Kabupaten Bima yang berlokasi di
Kecamatan Raba-Kota Bima (semula bernama RSUD Bima).
“Informasi
penting yang saya peroleh menyebutkan adanya dugaan bahwa AM dan BM memiliki
jatah Rp20 juta per bulan dan kemudian dibagi-bagi. Dugaan soal jatah reman
untuk kedua oknum tersebut, disinyalir sudah berlangsung lama dan ditengarai
masih berlangsung sampai saat ini,” ujar sumber penting yang enggan namanya
dipublikasikan ini kepada Visioner, Selasa (25/6/2019).
Hanya
saja, sumber penting ini enggan mengungkap secara detail tentang identitas
lengkap kedua oknum tersebut. Tetapi yang ia dengar, BM bekerja pada “perusahaan
tertentu”, sementara AM diketahuinya sampai saat ini belum memiliki pekerjaan
yang jelas. “Ketika dugaan ini benar adanya, maka hal itu sangat disayangkan.
Karena, BM dan AM tidak memiliki korelasi baik sebagai mitra maupun terkait
penanganan Medis di BLUD Bima tetapi diduga punya jatah bulanan di sana,” duga
sumber ini.
Sumber
kembali mensinyalir, gencar pemberitaan media massa terkait pelayanan di BLUD
Bima diduga dimanfaatkan oleh kedua oknum tersebut untuk melakukan penekanan. “Dugaan
bahwa keduanya memiliki jatah bulanan di sana, ditengarai lebih kepada
memanfaatkan pemberitaan yang selama ini dipublikasikan oleh media massa
tentang pelayanan yang terjadi di BLUD Bima,” ungkapnya.
Sumber
kemudian mendesak, jika dugaan tersebut benar adanya maka harus ada langkah
tegas yang diambil oleh pihak-pihak penting yakni aparat penegak hukum dan
pihak BLUD Bima itu sendiri. “Dugaan tersebut juga bisa diselidiki oleh aparat
Kepolisian dan Kejaksaan. Dan jika dugaan ini benar, tentu saja pihak BLUD Bima
harus segera menghentikannya. Sebab, jika dibiarkan tentu saja akan beresiko
kepada terjadinya kerugian negara,” imbuhnya.
Sumber
ini kembali menekankan, jika kedepan dua hadir di BLUD Bima karena dugaan
mengambil jatah maka wajib bagi instansi dimaksudnya untuk mengusirnya dan atau
segera melaporkannya kepada aparat berwajib. “Jika dugaan adanya jatah reman
tersebut masih berlaku sampai saat ini, maka pihak BLUD Bima harus segera mengusir
kedua oknum tersebut. Maksudnya, ketika keduanya masih datang dengan dugaan
meminta jatah bulanan maka harus segera dilaporkan kepada pihak berwajib,”
imbuhnya.
Untuk
memastikan benar atau sebaliknya tentang dugaan tersebut, sumber mendesak untuk
mengkonfirmasi pihak BLUD Bima. “Dan dugaan tersebut harus segera diklarifikasi
oleh pihak BLUD Bima. Sekali lagi, segera konfirmasi kepada Dirut BLUD Bima
agar publik menjadi tahu tentang benar atau tidaknya dugaan dimaksud,”
sarannya.
Secara
terpisah, Dirut BLUD Bima dr. H. Ihsan yang dimintai tanggapanya justeru
membantah keras dugaan dimaksud. “AM dan BM itu siapa, dan apa perannya di BLUD
Bima sehingga kami harus memberikan uang sebanyak itu kepada keduanya?. Jika
dugaan itu benar, maka silahkan lakukan audit tentang keuangan di BLUD Bima.
Sekali lagi, dugaan tersebut adalah tidak benar,” bantah Ihsan kepada Visioner,
Rabu (26/6/2019).
Lagi-lagi
Ihsan kembali menegaskan, menyerahkan uang sebanyak itu per bulan kepada kedua
oknum tersebut sementara tidak memiliki peran baik sebagai mitra maupun dalam
hal penanganan Medis di BLUD adalah sangat keliru. “Jika ada pertanyaan ada
masalah apa di BLUD Bima sehingga kami harus takut kepada kedua oknum tersebut
hingga harus memberikan uang sebanyak itu tentu saja harus dijawab dengan akal
sehat pula. Tetapi sekali lagi, saya pastikan bahwa kami tidak pernah
memberikan jatah bulanan kepada kedua oknum dimaksud,” tegas Ihsan.
Ihsan
kembali memastikan bahwa setiap kegiatan di BLUD Bima dikawal oleh Tim TP4D. “Jika
ada masalah di BLUD Bima, tentu saja harus kami bicarakan dengan Kasi Intel Kejaksaan
setempat selaku Ketua Tim TP4D. Tim TP4D mengawal seluruh kegiatan di BLUD Bima
ini yakni sejak tahun 2017 dan masih berlangsung sampai sekarang. Sejak awal
sampai sekarang Tim TP4D mengawal seluruh kegiatan di BLUD Bima, kami pastikan
tidak ada masalah. Dan tidak ada pula orang yang datang melakukan penekanan hingga
meminta-minta uang kepada kami,” ulasnya.
Tetapi
sebelum tahun 2017, diakuinya memang ada “orang-orang” yang ada di BLUD Bima.
Kedatangan mereka, diakuinya hanya bersifat silaturrahmi. “Sebagai tamu yang
datang ya wajib kami layani dengan kue, kopi dan air meneral saja. Tetapi,
tidak pernah memberikan uang kepada orang-orang dimaksud,” tandasnya.
Crew
Visioner pun diakuinya sering datang ke RSUD Bima. Kehadiran Crew Visioner
lebih kepada berkoordinasi membantu orang-orang yang sedang menderita sakit
dengan harapan dapat dilayani secara cepat karena bersifat mendesak.
“Saya
malah bertanya apa sih yang kami berikan kepada Visioner selama ini, kan tidak
ada toh. Kecuali, selama ini Visioner dan BLUD Bima hanya bekerjasama sebagai mitra
intensitas dalam bentuk membantu warga-warga yang menderita sakit dan
memerlukan bantuan secara segera. Dan selama ini Visioner tidak pernah datang
meminta uang kepada kami apalagi melakukan penekanan,” pungkas Ihsan. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda