Walikota Bima Marah Besar, Muhammad Syahwan Dijanjikan Akan Diturunkan dari Jabatan
Syahwan Juga Siap Digiring ke
Polisi
Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE |
Visioner Berita
Kota Bima-Mutasi-rotasi
jabatan terhadap 300 lebih orang pejabat mulai dari eselon 4,3 dan 2 di jajaran
Pemkot Bima oleh Walikota setempat, H. Muhammad Lutfi, SE pada Rabu (15/5/2019)
di –Paruganae Convetion Hall diakui telah berjalan secara baik, benar, tepat,
proporsional dan bahkan profesional serta diakui tidak mengandur unsur kolusi
dan nepotisme.
Namun
upaya tersebut, justeru dibalas dengan sikap tak terpuji oleh seorang staf pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima yang diangkat menjadi salah satu Kabid pada Sat Pol PP setempat-sebut
saja Muhammad Syahwan. Di media Sosial (Medsos) usai Mutasi-Rotasi itu terjadi, Syahwan menuding Walikota Bima bodoh, tolol, belajar lagi agar menjadi
pintar, usir Lutfi, jangan pilih lagi menjadi Walikota pada periode berikutnya
dan lainnya.
Tak
hanya itu, di Medsos itu pula Syahwan dalam komentarnya juga menyerempet soal
RASIS. Bentuknya, usir Arab dari kota kita...diperbudak Arab...usir mereka. Kata-kata
kotor yang dipemarkan oleh Sarjana Pertambangan pada sebuah Universitas ternama
ini (Syahwan) sontak saja membuat publik bereaksi keras di Medsos terutama para
pendukung Walikota-Wakil Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH
(Lutfi-Feri).
Rencananya,
besok (16/5/2019) para pendukung Lutfi-Feri akan melaporkan secara resmi kasus
ini ke Mapolres Bima Kota. Pada sesi yang lainnya, tak sedikit pihak
menyesalkan sikap Syahwan terhadap atasannya itu (H. Muhammad Lutfi, SE). Tak
hanya itu, Syahwan semestinya bersyukur karena Walikota Bima telah
mengangkatnya dari staf Bappeda ke posisi salah satu kabid di Sat Pol PP Kota
Bima melalui mutasi yang digelar di Paruganae Convention Hall pada Rabu
(15/5/2019).
Pantauan
langsung Visioner di Medsos mengungkap, kata-kata tak lazim yang diarahkan oleh
Syahwan kepada atasannya tersebut juga sangat viral serta mendapat reaksi balik
dari para nitizen. Karenanya, tak sedikit nitizen yang mengecam Syahwan karena
tidak punya etika. Tak hanya itu, pun tak sedikit nitizen yang menuding Syahwan
telah kehilangan rasa syukur karena telah diangkat dari staf pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima menjadi salah satu
Kabid pada Sat Pol PP setempat.
Inilah Kata-Kata Kotor Yang Diarahkan oleh Muhammad Syahwan Kepada Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE |
“Apa
yang dilakukan oleh Syahwan tersebut, mencerminkan bahwa yang bersangkutan
belum membaca tentang kode etik Kepegawaian. Ini merupakan peristiwa perdana yang
terjadi dalam sejarah Pemerintahan di Bima. Oleh karena itu, atas nama Walikota
Bima akan memproses yang bersangkutan dan kemudian menurunkan jabatannya ke
level paling rendah. Tak hanya itu, dia juga akan saya proses secara hukum guna
mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegasnya, Rabu (15/5/2019).
Tudingan
bego yang diarahkan oleh Syahwan tersebut, justeru disikapi tegas secara
akademic oleh Lutfi. “Tidak mungkin saya ini bego. Kalau saya bego tidak
mungkin bisa lolos menjadi anggota DPR RI selama dua periode dan terpilih
menjadi Walikota Bima periode 2018-2023. Dan kalau saya bego tentu saja tidak
mungkin lolos pada saat tes psikotes. Dan saya kuliah di dua Almamater di
Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Yakni di Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP) dan Fakultas Ekonomi (FE). Jika anda tidak percaya, silahkan cek
langsung ke Kampus UI Jakarta,” jelasnya.
Maka
langkah-langkah kongriet yang akan dilakukannya terhadap Syahwan ini,
secepatnya besok (16/5/2019) akan dipanggil untuk diperiksa sesuai ketentuan
yang berlaku dalam UU tentang ASN. “Dan dia telah melakukan pencemaran nama
baik terhadap pribadi saya maupun sebagai Walikota Bima. Oleh karenanya, saya
akan laporkan dia ke Polisi. Soal seperti apa sanksi hukumnya nanti, biarkan
Polisi yang akan menjelaskannya kepada kepada publik maupun ke kawan-kawan
Media,” paparnya.
Dalam
kasus ini, Syahwan juga telah melabrak displin pegawai. Oleh karenanya,
sanksinya akan diturunkan dari jabatannya pada tingkat yang paling rendah. “Katakan
kepada publik bahwa ini adalah janji saya, yakni Syahwan akan ditindak dengan
setegas-tegasnya. Sebab, dia tidak loyal terhadap pimpinannya. Dan atas nama
pribadi, menuntut Syahwan ke jalur hukum adalah keharusan,” ulas Lutfi.
Lutfi
kemudian mengaku tidak mengenal Syahwan secara baik. “Saya baru ketemu sekali
dengan dia. Itu bukan di penghujung Pilkada. Sekali lagi, saya tidak kenal
dengan anak ini. Tetapi kok berani menyatakan bahwa saya ini penipu. Lantas siapa
yang kita tipu?. Saya tidak pernah menjanjikan jabatan ke dia. Melalui
siapapun, saya tidak menjanjikan jabatan ke dia,” tandasnya.
Lutfi
kemudian membeberkan, pada saat proses pelaksanaan Pilkada Kota Bima periode
2018-2023-Syahwan diakuinya tidak pernah masuk dalam Inner Circle pasangan
Lutfi-Feri. “Hanya saja, dia direkomendasi di permintaan Sudirman DJ. Saya
tidak pernah bersentuhan dengan anak ini, dan tidak ada calam catatan sebagai
Tim pendukung Lutfi-Feri,” bebernya.
Dengan tegas Lutfi
mengungkap, Syahwan tidak pernah bersyukur atas upaya nyata yang telah dilakukan
yakni diangkat dari staf Bappeda menjadi salah satu Kabid di Sat Pol PP Kota
Bima. “Dia tidak pernah bersyukur-padahal tidak ada investasi apapun di kita,”
timpalnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda