Pembangunan Difokuskan di Pulau Sumbawa, Ini Penjelasan Dr.Zul
Danrem 162/Wira Bhakti:Eskalasi
Keamanan Khususnya di Bima Menurun Hingga 40 Porsen
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimasyah |
Visioner Berita
Kabupaten Bima-Jabatan
Gubernur-Wagub NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah-Hj.Siti Rohmi Jalilah (ZuRo) baru
berjalan sekitar 8 bulan lamanya. Kendati demikian, diakui telah banyak
merealisasikan sejumlah program pembangunan penting dan bahkan spektakuler. Antara
lain percepatan penanganan pasca bencana gempa bumi di Pulau Lombok, mengirim
putra-putri NTB untuk melanjutkan study pasca sarjana di berbagai negara, pembanguna
sirkuit MottoGP Mandalika dan direncanakan akan menghadirkan event F1 di
Mandalika dan lainnya hingga NTB disebut-sebut sebagai Icon Nasional.
Lepas
dari itu, Dr. Zul sejak dilantik menjadi Gubernur NTB nampaknya cukup intens
membangunan komunikasi dengan Bupati-Walikota di Pulau Sumbawa. Usut punya
usut, ternyata upaya tersebut memiliki tujuan penting. Salah satunya, “meretas
stigma terkait terapan pembangunan fisik-non fisik antara Pulau Lombok dengan
Pulau Sumbawa yang selama ini tidak seimbang”. Dan hal tersebut sangat
dirasakan oleh masyarakat di Pulau Sumbawa, dan bahkan acapkali menuai keluhan.
Kini
Dr. Zul benar-benar memfokuskan tujuan pentingnya, yakni mewujudkan berbagai
pembangunan mulai dari infrastruktur, pendidikan, ekonomi dan lainnya di 5
Kabupaten-Kota di Pulau Sumbawa (Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu,
Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat). Alasannya?, ini penjelasan
Dr.Zul kepada Visioner, Jum’at (24/5/2019).
Indikasi
awal dari upaya tersebut, ditemukan melalui sejumlah kebijakan yang telah
diletakannya untuk Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemkab Bima. Pada kegiatan Safari
Ramadehan 1440 H (2019), Gubernur NTB ini menggelontorkan bantuan Miliaran
Rupiah untuk sejumlah aitem. Tak hanya itu, beberapa bulan sebelumnya Gubernur
NTB juga secara resmi telah menyerahkan tanah yang sangat luas di Kantor
Walikota Bima. Dan penyerahan tanah secara gratis tersebut, diakui sebagai kado
Ultah Kota Bima tahun 2019.
Perhatian
Gubernur NTB yang dikenal cerdas, ramah, komunikatif, pintar, santun, suple,
komunikatif, dekat dengan berbagai kalangan dan mantan anggota DPR RI tiga
periode utusan PKS ini tak sebatas pada Kota Bima. Tetapi pada rangkaian
perjalanan Safari Ramadhan pada Jum’at (24/5/2019), Gubernur NTB ini juga
menggelontorkan anggaran lebih dari Rp20 miliar kepada Bupati-Wakil Bupati
Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri-Drs. H. Dachlan M. Noer. Anngaran tersebut ada yang berupa uang maupun dalam bentuk barang.
Angka
besar yang telah diberikan dan diterima itu, merupakan yang terbesar perdana
jika dibandingkan dengan yang dilakukan oleh Gubernur-Gubernur NTB sebelumnya.
Sepertinya arah kebikan pembangunan lebih fokuskan di Pulau Sumbawa, apa
motivasinya?.
“Pertama,
ini adalah kegiatan silaturrahmi yang rutin dilaksanakan. Saya kira
perkembangan NTB ini harus tersosialisasi ke seluruh Kabupaten-Kota. Untuk
silaturrahmi di Pulau Sumbawa ini saya mengajak semua Kepala Dinas (Kadis) dan Kepala
Biro di Provinsi NTB. Tujuannya, ya agar mereka bisa berinteraksi secara formal
dengan Pimpinan Daerah di Kabupaten-Kota di Pulau Sumbawa,” jelas Dr. Zul
didampingi Danrem 162/Wira Bhakti, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdani, SH, M.Han
(24/6/2019).
Esensi
lain dari hal itu, diakuinya agar sinergitas hubungan Kabupaten-Kota di Pulau
Sumbawa dengan Pemprov NTB lebih akrab lagi. Adakah maksud lain dibalik
besarnya penyerahan anggaran untuk Kabupaten Bima, Kota Bima, Dompu, Sumbawa
dan KSB dan tercatat sebagai yang perdana jika dibandingkan dengan sederetan
Gubernur NTB sebelumnya?, Dr. Zul malah balik bertanya kepada Visioner. “Oh ya,
masa sih itu kebijakan perdana?,” tanyanya.
“Seperti
yang seringkali saya katakan kepada teman-teman, sekarang Lombok sangat besar
sekali. Dengan terpilihnya Mandalika sebagai tuan rumah MottoGP-apalagi
kemungkinan F1 juga akan diselenggarakan di sana, itu tak tertahankan. Bahkan
Mandalika Lombok itu akan jadi Icon Indonesia. Oleh karena itu, Mandalika
Lombok bukan lagi project NTB. Tetapi, project Nasional,” terangnya Tokoh yang
juga pengelola Duinia Pendidikan ini.
Jadi
dengan hal itu, maka dana yang digelontorkan untuk NTB diakuinya sangat besar. “Bahkan
mulai awal Januari 2010 (paling lambat) jalan dari Bandara ke Mandalika dibikin
sekitar 50 meter lebarnya. Anggarannya
bersumber dari APBN, itu sebesar Rp1,5 T. Artinya ketika pembangunan di Pulau
Lombok banyak ditopang oleh APBN, tentu saja proporsi APBD NTB bisa kita geser
ke Pulau Sumbawa. Dan itulah hikmahnya,” terangnya.
Dr.
Zul kembali menjelaskan, target pembangunan yang paling penting di Pulau
Sumbawa tentu saja infrastruktur, dan selain itu adalah Pendidikan. “Saya kira
infrastruktur itu bisa fisik, non fisik. Selain itu adalah Pendidikan. Jangan sampai
yang lain sudah maju kemana-mana, kita demo-demo saja kerjaannya. Oleh karena
itu, seperti Politeknik Negeri Biman harus segera. Jangan sampai kita
menuntut-nuntut tetapi tidak mau melaksanakan kewajiban. Nah, untuk itu Pemkab
Bima harus segegera menyelesaikan persoalan tanahnya. Sebab, Lombok Utara dan
Sumbawa sudah selesai-tinggal Bima yang belum. Jangan sampai nanti kita
salahkan orang lain padahal kita yang tidak melaksanakannya. Sekali lagi, soal
tanah itu harus segera dituntaskan. ,” imbuhnya.
Masih
soal itu, Gubernur NTB menghimbau agar segera menuntaskannya paling lambat
Minggu depan. “Kalau bisa minggu depan harus kelar. Kita tidak mungkin menunda
apalagi Lombok Utara dan Sumbawa menunggu terlampau lama,” desaknya.
Danrem 162/Wira Bhakti, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdani, SH, M. Han |
Soal
kiat-kiat untuk menjawab hal itu, diakuinya tentu saja banyak. “Kita menghadirkan
Dinas-Dinas dan OPD NTB di Pulau Sumbawa ini, tentu saja banyak hal yang akan
dilakukan. Sekali lagi, banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjawab tantangan
tersebut. Salah satnya, ya tetap berpulang kepada ide dan gagasan cerdas kita
semua,” tegasnya lagi.
Masalah
kemanana di Pulua Sumbawa khususnya Bima, Gubernur NTB ini meyakini bahwa
daerah ini aman. “Masalahn keamanan ini merupakan salah satu syarat investasi,
dan saya yakin bahwa Bima ini aman. Tantangan soal keamanan dan kenyaman daerah
ini, salah satunya bisa dijawab dengan melakukan pendekatan yang Humanis dengan
masyarakat, pun hal itu bersifat mutlak-tak ada kata henti,” tutur Dr. Zul.
Lagi-lagi,
pengangguran dan kemiskinan diakuinya tidak akan mungkin bisa dieliminir tanpa
adanya investasi. “Ketika Investasi tidak masuk, maka siapapun Gubernurnya,
Bupati dan Walikotanya, daerah ini tentu saja tidak akan berubah. Sekali lagi,
Investasi itu jelas mensyaratkan keamanan dan kenyamanan. Oleh karenanya,
memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi Investor merupakan tugas dan
tanggungjawab semua pihak,” pungkasnya.
Sementara
itu, Danrem 162/Wira Bhakti, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdani, SH, M.Han menegaskan
bahwa TNI memiliki Tupoksi yang berkaitan dengan teritorial. Soal keamanan,
pihaknya tetap membantu Pemda di NTB termasuk di Pulau Sumbawa.
“Tujuannya
agar seluruh wilayah di NTB ini tetap kondusif. Tanggungjawab soal keamanan dan
kenyamanan daerah, tentu saja bukan saja menjadi tanggungjawab TNI dan Polri.
Tetapi, juga melekat tugas dan tanggungjawab seluruh elemen masyarakat di NTB,
terutama di Pulau Sumbawa ini. Pun beban dan tanggungjawab soal keamanan dan
kenyaman daerah ini juga ada pada Media Massa. Maksudnya, kami berharap agar Media
Massa juga ikut-serta menyejukan suasana di NTB ini,” imbuhnya.
Masih
soal keamanan, sejak Pilpres sampai sekarang dan bahkan setelah lebaran nanti
pihaknya juga ikut membantu untuk menciptakan situasi keamanan yang kondusif di
seluruh wilayah di NTB. “Alhamdulillah tingkat eskalasi soal keamanan khususnya
di Bima ini drastis menurun di tahun 2019 jika dibandingkan dengan tahun 2018. Angka
penurunan eskalasinya ya sekitar 40 porsen,” bebernya.
Sementara
fokus kerjasama TNI dan Polri dalam menciptakan suasana kondusif di NTB termasuk
di Bima, diakuinya masih sangat bersinergi, dukup baik dan tidak ada masalah. “Alhamdulillah
intensitas kerjasama TNI-Polri dalam menciptakan situasi keamanan dan
kenyamanan daerah di NTB ini masih sangat baik. Selain itu, partisipasi seluruh
elemen masyarakat juga mutlak untuk dibutuhkan dalam menciptakan rasa
aman-nyaman pada masing-masing wilayahnya,” harapnya.
Menjawab
pertanyaan pertanyaan terkait harapan para Babinsa di Kabupaten Bima kepada
Bupati-Wakil Bupati Bima untuk mengadakan kendaraan operasional seperti yang
sudah dilakukan oleh Walikota-Wakil Walikota Bima, Danrem ini mengaku sudah mendiskusikan
secara singkat dengan Pimpinan Daerah dimaksud (Hj. Indah Dhamayanti Putri,
SE-Drs. H. Dachlan M. Noer, Red).
“Tadi kita diundang
untuk buka puasa bersama di Kantor Bupati Bima. Pun hal itu sudah saya
bicarakan dengan Bupati Bima. Kita semua berharap, agar Bupati-Wakil Bupati
Bima bisa menjawab harapan tersebut pada tahun 2020. Seperti harapan Pak
Gubernur NTB ini, mudah-mudahan rekan-rekan Wartawan juga ikut berdo’a agar
Bupati-Wakil Bupati Bima bisa menjawab harapan dimaksud,” pungkasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda