Pembalakan Hutan “Marak” di Lambu, Tim Gabungan Sita Ratusan Batang Kayu Sonokeling
Di Sinilah Tim Gabungan Menemukan Kayu Yang Sudah jadi Papan Itu |
Visioner
Berita Kabupaten Bima-Aksi pembalakan hutan secara liar hingga ke hutan tutupan negara,
sesungguhnya bukan hal baru di Bima. Meski aksi penangkapan oleh aparat
keamanan baik TNI maupun Polri, namun tindakan liar tersebut masih saja
terjadi.
Salah seorang Tokoh Muda Kecamatan Lambu
Kabupaten Bima-NTB, Jasmin A.Malik S.Pd misalnya- membongkar adanya aksi
pembalakan hutan hingga ke kawasan hutan tutupan negara di wilayah setempat.
Aksi pembalakan hutan secara liar tersebut ungkap Jasmin, sesungguhnya bukan
hal baru.
Tetapi merupakan peristiwa yang terjadi sejak
lama dan sampai detik ini masih saja berlangsung. Maraknya aksi pembalalakan
hutan di sejumlah lokasi di Kecamatan Lambu, diduganya karena keterlibatan
oknum tertentu. Dan Jasmin kembali menduga adanya mafia dalam kasus sebagai
pemicu utama terjadinya banjir bandang ini (pembalakan hutan secara liar).
Oleh karenanya, Jasmin mendesak agar
Pemerintah segera membuka mata terkait kasus ini. Sebab, jika terus dibiarkan
maka berpotensi besar bagi lahirnya bencana alam yang berkepanjangan, salah
satunya adalah banjir bandang seperti yang terjadi di berbagai daerah, tak
terkecuali di Kota dan Kabupaten Bima.
Jasmin kemudian menyatakan, Pemerintah
Provinsi (Pemprov) NTB, merupakan pihak paling bertanggungjawab terkait kasus
pembalakan hutan secara liar ini. Sebab,
kewenangan soal kehutanan sudah beralih ke Pemprov NTB. “Diduga adanya mata
rantai mafia dalam kasus ini. Oleh karenanya, Pemerintah dan aparat keamanan
baik Polpri mapun TNI diharapkan berani-mampu membongkar persoalan besar ini.
Aksi pembalakan hutan secara liar khususnya di Kecamatan lambu ini kata Jasmin,
terkesan dibiarkan begitu saja,” duga Jasmin.
Jasmin kemudian membeberkan, kayu sonekling
yang rata-rata dibabat secara liar oleh oknum warga tersebut bukan berada di
wilayah kebun milik masyarakat. Tetapi adanya di kawasan hutan tutupan negara.
Sebab, Jasmin memastikan tak ada satupun kebun sonokeling milik masyarakat di
Kecamatan Lambu. “Kayu itu bukan dari kebun milik masyarakat, tetapi berasal
dari kawasan hutan tutupan negara,” duganya lagi.
Tim Gabungan Mengangkut Kayu Sitaan Tersebut ke Kota Bima Untuk Diproses Lebih Lanjut |
Aparat Gabungan menyita sebanyak 162 batang
kayu sonokeling tersebut berawal dari informasi masyarakat. Selanjnutnya aparat
Gabungan menindaklanjuti informasi itu. Tim Gabungan tersebut, terdiri dari personel
KPH Maria Donggomasa, anggota Kodim 1608 Bima dan personil anggota Kompi Brimob
Sape.
“Setelah melakukan pengecekan di lokasi
tujuan, Tim Gabungan berhasil menemukan sebanyak 162 batang kayu sonokeling
berupa papan olahan di sepanjang sungai. Selanjutnya Tim memeriksa di sekitar
lokasi. Namun, tidak menemukan siapapun dan tidak diperoleh informasi tentang
siapa pemiliknya,” tandas Dandim 1608 Bima, Letkol Inf Bambang Kurnia Eka
Putra.
Setelah Tim Gabungan menemukan kayu berjumlah
ratusan batang tersebut, akhirnya mengevakuasinya atas truk dan membawanya ke
Kota Bima untuk keperluan penyelidikan dan identifikasi lebih lanjut. Namun dugaan sementaran dari pihak KPH Maria
Donggomasa, diperkirakan kayu tersebut berasal dari wilayah kawasan hutan
lindung Blok Kaworo. “Tetapi kebenarannya akan dipastikan lebih jelas lagi
melalui proses identifikasi,” tegas Dandim 1608 Bima.
Dandim 1608 Bima kemudian mengimbau, kepada masyarakat
untuk tidak lagi melakukan penebangan hutan liar (illegal logging). Sebab hal
tersebut, melanggar hukum juga akan berdampak buruk bagi lingkungan. Sepertiti banjir,
kekeringan akan terjadi apabila penebangan hutan terus terjadi.
Ketegasan senada juga
dipaparkan oleh petugas KPH Maria Donggomasa. Selanjutnya, untuk mengantisipasi
aksi pembalakan hutan secara liar di kemudian hari tentu saja akan secara optimal
guna menekan aksi perambahan hutan secara liar. “Terus terang kami sangat
terbantu dengan adanya partisipasi yang luar biasa dari pihak Kodim 1608 Bima
baik secara fisik maupun dukungan moril bagi anggota di lapangan,” terang
sejumlah personil anggota KPH Maria Donggomassa. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda