Anak-Anak Cerdas Ini Berkiprah Cerdas-Mulia Untuk Bangsa Tanpa Bantuan Pemerintah
Komunitas MIB di depan Lensa Visioner (3/2/2019) |
Visoner
Berita Kota Bima-Minggu (3/2/2019), Visioner menemukan puluhan pelajar siswa-siswi dari
berbagai sekolah di Kota Bima, yakni di atas trotoar lapangan Sera Suba Kota
Bima. Remaja-remaja ganteng dan manis nan cantik ini, terlihat sedang
memperlihatkan kegiatan cerdas dan mulianya untuk tujuan membuka cakrawala
berpikir anak bangsa baik saat ini, besok maupun akan datang melalui kegiatan
perpustakaan keliling.
Rasa penasaran Visioner pun akhirnya ditebus
saat berkumpul bersama mereka di atas trotoar yang berlokasi pada bagian utara
lapangan Sera Suba itu. “Assalamualaikum,” sapa Visioner kepada mereka pada
pagi hari itu.
Mereka pun menjawabnya dengan penuh santai
dan ceriah. “Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabaraqatuh. Silahkan lihat-lihat
beragam buku bacaan yang sengaja kami sediakan untuk dibaca oleh anak-anak yang
setiap minggunya bermain-main (berolah raga) bersama orang tuanya di Sera Suba
ini,” sahut puluhan siswa-siswi tersebut.
Puluhan remaja ini, tampaknya punya komunitas
yang diberi nama “Mbojo Itoe Boekoe” (MIB) atau dalam bahas aIndonesianya “Mbojo
Itu Buku”. MIB ini merupakan gabungan dari siswa-siswi asal SMK I Kota Bima, MAN
2 Kota Bima, SMA Kesehatan Aisiyah Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah, SMA I Kota
Bima, dan SMKPP.
“Sudah empat tahun dengan sekarang kami
berkiprah seperti ini. Kami berkiprah melalui perpusatakaan jalanan ini bukan
saja di Kota Bima. Tetapi, pada tiap akhir tahunnya kami juga melaksanakan
perusatakaan keliling (touring) di seluruh pelosok di Kabupaten Bima,” tandas
Mftahul Rahman di dampingi oleh Miftahul Khairat selaku Sekretaris MIB.
Bergaam buku bacaaan mulai dari dongeng,
novel hingga buku Mata Pelajaran (Matpel) yang dipersiapkan untuk dibaca oleh
anak-anak sekolah mulai dari TK, SD hingga SMP itu diakuinya dari kalangan
orang tua pembaca itu sendiri dan ada pula dari pihak donatur. Buku-buku
tersebut, diakuinya bukan buku baru. Tetapi, semuanya adalah buku bekas. “Selama
kami berkiprah di Perpustakaan jalanan ini, sampai sampai dengan sekarang tak ada sedikitpun bantuan dari pemerintah
baik berupa buku maupun uang,” jelasnya.
Perpustakaan keliling Komunitas MIB di lapangan Sera Suba Kota Bima |
Pun diakuinya, seiring dengan perkembangan
zaman juga berjalan seiring dengan kian ditinggalkannya budaya membaca. “kita
semua punya harapan terbesar, yakni tidakboleh ada anak-anak yang buta huruf. “Kepuasaan
batin yang diperoleh MIB ini, yakni melalui kian meningkatnya antusiasme
anak-anak untuk membaca lewat perpustakaan jalanan ini. Tak hanya itu, kami
juga memperoleh kepuasaan batin melalui adanya sumbangan buku dari orang tua
mereka. Alhamdulillah, jumlah buku bacaaan yang kami miliki kian bertambah,”
tandasnya.
Keinginannya untuk terus berkiprah sekaligus
mengembangkan perpusatakaan jalanan ini, tak akan berhenti sampai kapanpun. Mereka
mengaku tak akan pasrah, kecuali tetap bercita-cita besar untuk terus meningkatkan
jumlah anak-anak baik di Kota maupun di Kabupaten Bima hingga membaca terpatri
dalam jiwanya.
“Kalau bukan kita ya siapa lagi. Kalau bukan
sekarang ya kapan lagi. Budaya baca di kalangan anak-anak semakin tertinggal,
itu bukan saja menjadi tunggas dan tanggungjawab kami. Tetapi, tugas dan
tanggungjawab kita semua termasuk Media Massa. Mari terus bergerak secara
bersama-sama, sebab membaca bagi anak-anak tentu saja bersifat mutlak. Sebab,
pengentasan angka buta huruf juga dapat dilakukan melalui Perpusatakaan
Keliling,” sebutnya.
Sekretaris MIB, Miftahul Khairat mengajarkan anak-anak untuk membaca |
“Obsesi kami kedepan adalah memasuki wilayah
dari Desa ke Desa. Tujuannya, menyentuh anak-anak untuk membaca. Dengan membaca
tentu saja mereka akan memiliki ilmu pengetahuan. Dan dengan itu pula mereka
mengenal dunia. Soal proposal, Insya Allah akan segera kami ajukan kepada
Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, harapannya dapat dijawab pula,” harapnya.
Soal tak adanya bantuan dari Pemerintah, diakuinya
karena pihaknya belum pernah mencoba membuat proposal permohonan bantuan. “Terimakasih
kepada Visioner yang telah membuka pikiran kami untuk segera membangun
kerjasama dengan Pemkot Bima. “Kami percaya dan sangat yakin bahwa Walikota
Bima, H. Muhammad Lutfi, SE akan mendukung penuh kegiatan yang kami lakukan
ini. Insya Allah, proposal permohonan bantuan akan segera kami ajukan ke
Walikota Bima,” tuturnya.
Secara terpisah, Walikota Bima melalui Kadis
Dikbud setempat Drs. H. Abdul Azis yang diomintai tanggapannya menyatakan
sangat apresiatif dengan kegiatan yang dilakukan oleh komunitas MIB ini. Soal bantuan,
Azis menyarankan agar MIB segera membuat proposal dan selanjutnya diajukan
kepada Pemkot Bima.
“Terimakasih kepada anak-anaku yang telah
menyampaikan infoirmasi ini. Dan terimakasih pula kepada Visioner, maka harapan
selanjutnya adalah segera mengajukan proposal permohonan bantuan. Insya Allah,
Walikota Bima sangat respektif dengan kegiatan macam ini,” harap Azis dengan
nada singkat, Minggu (3/2.2019).
Liputan langsung Visioner di lapangan Sera
Suba Kota Bima pada Minggu pagi itu, juga ditemukan adanya seorang guru
literasi yang juga memiliki Perpusatakaan Keliling di Kecamatan Sape Kabupaten
Bima yakni Salahuddin Al Ayubi Tokoh muda yang gemar membangkitkan sekaligus
mengembangkan budaya baca anak-anak melalui perpustakaan keliling ini, juga
terlihat bersantai ria bahkan berpose bareng dengan puluhan personil MIB.
“Salah satunya dengan bantuan Visioner,
Alhamdulillah bantuan buku bacaan dari mana-mana berhasil kami peroleh.
Terimakasih kepada Visioner, dan terimakasih pula kepada Bupati Bima Hj. Indah
Dhamayanti Putri, Serta pihak-pihak lain yang tekah membantu kami,” ucapnya
dengan nada singkat. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda